BAB 23

1.5K 121 12
                                    

5 bulan berlalu sejak kejadian Bunda hampir kehilangan bayi yang dikandungnya.

Artinya saat ini usia kehamilan Bunda sudah memasuki usia 9 bulan tidak lama lagi ia akan melahirkan anaknya ke dunia dan tinggal menunggu waktu saja.

Muthe mulai menerima kehadiran adiknya itu 2 bulan terakhir. Setiap malam sebelum tidur ia selalu mengajak berbicara adiknya dalam perut Bunda tentang apapun. Bunda dan dr. Lio merasa senang dan lega akan hal itu.

Abang Ollan pun sangat menanti nantikan calon adiknya itu, ia berharap adiknya lahir cowok karena sudah punya adik cewek si Muthe, biar bisa diajak main game kalo sudah besar. Iapun sering mengajak ngobrol adiknya dalam perut Bunda meskipun via Video Call karena ia masih pendidikan di Akpol.

Skip

Pukul 03.00

dr. Lio baru saja selesai sholat tahajud. Ia berdoa dengan khusu' untuk keselamatan Istri dan juga Anaknya sampai lahiran kelak.

Sosok suami idaman yang Sholeh dan Penyayang ini yang membuat Bunda Shani semakin jatuh hati padanya tiap hari.

"Eughh awwwh" keluh Bunda dalam tidurnya.

"Sayang... sayang.. kamu kenapa sayang?" Panik dr. Lio

"Hiks perut aku sakit mas, awwwh" ucap Bunda dan terbangun

"Sepertinya kamu kontraksi ini sayang, ayok kita ke RS ya" ucap dr. Lio

Di usia Bunda sekarang, kehamilan adalah hal yang sangat beresiko. Maka dari itu, dr. Lio selalu menjadi suami siaga karena kapanpun Bunda ada keluhan ia harus segera melakukan tindakan secepatnya.

Drrtt. Drrtt.

Mang Aris Phone Calling..

Mang Aris: halo Tuan. (Suara serak bangun tidur)
dr. Lio: halo mang, tolong siapkan Mobil sekarang juga, Nyonya kesakitan mau melahirkan, oyah bangunkan Bibi juga sekalian ya
Mang Aris: siap tuan.

Tuttt.

dr. Lio pun segera berganti baju dan juga mengganti baju Bunda. Ia kemudian mengangkat Bunda ke dalam Mobil yang sudah dipanaskan oleh Mang Aris.

Bibi art pun menyiapkan kebutuhan Bunda dan perlengkapan yang sudah disiapkan jauh2 hari dan segera masuk ke dalam mobil.

Setelah menaruh Bunda ke mobil, dr. Lio kembali menuju dalam rumah ke kamar Muthe, ia membangunkan Muthe untuk ikut ke RS karena tidak mungkin Muthe ditinggal sendirian di rumah.

"Adekk Sayang.. nak.. ayo Bangun..kita ke RS Bunda mau melahirkan" ucap dr. Lio membangunkan Muthe.

Tidak ada gerakan dari Muthe, dr. Lio pun langsung mengangkat anaknya ala koala.

Brukkkk..

"Ayo segera ke RS mang Aris" ucap dr. Lio

Drttt
Drttt

dr. Gaby Phone Calling...

Lio: malam Gab... sori gue ganggu lo malam2.. gue mohon bantuan lo, istri gue kontraksi, lo bisa ke RS gak? gue lagi Otwe ke sana..
dr. Gaby: malam Lio.. oh oke.. Gue segera kesana.
Lio: ok makasi Gab.

Tuttt...

Skip

Sesampainya di RS, Bunda langsung diarahkan ke ruang bersalin. Sudah ada dr. Gaby disana karena memang rumahnya tidak terlalu jauh dari RS.

Bunda Shani dan MutheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang