BAB 20

1.6K 121 8
                                    

Bulan berganti bulan.

Hidup berjalan sebagaimana mestinya. Banyak hal yang sudah dilalui oleh keluarga kecil ini. Ada kebahagian dan pun ada pula kesedihan.

Ya kesedihan hampir dialami oleh dr. Lio dan Bunda Shani yang saat ini tengah mengandung 4 bulan. Ia hampir saja kehilangan bayi dalam kandungannya.

Flashback On.

"Adekkkk jangan pergi nak! Bunda minta maaf sama Adekk, kalo akhir2 ini Bunda gak bisa antar jemput adekk dan Bunda ga sempat lihat Adekk perform Dance di Sekolah tadi" ucap Bunda menahan tangan Muthe.

Sejak Muthe tau Bundanya hamil, Muthe menjadi anak yang sedikit pembangkang dan suka marah2. Ia tidak lagi hangat dengan Bundanya. Walaupun Bunda sudah memberi pengertian kepadanya tentang rezeki itu datang dari Allah dan gak bisa di tolak.

Tapi tetap saja anak manja itu tidak mau ada saingan, ia takut kalo Bunda dan Papanya lebih sayang kepada adiknya ketimbang dirinya. Papa Lio pun juga menjadi sasaran kemarahan Muthe. Jadi Papa Lio gak bisa berbuat apa-apa karena takut anaknya semakin marah kepadanya.

Abang Ollan yang sedang berada di Asrama itu tidak tau keadaan Adekknya yang seperti ini. Mungkin jika ia ada dirumah, Muthe akan bisa mencurahkan semuanya kepada Abangnya. Tapi karena jauh, Muthe hanya bisa menyapa Abangnya sesekali saja via Video Call, itupun hanya sebentar.

Hari ini adalah hari yang ditunggu2 Muthe untuk perform Lomba Dance di sekolahnya. Karena sekolahnya menjadi Tuan Rumah lomba dance antar SMA se Jakarta. Jadilah Muthe dan 3 sahabatnya diminta Coach Beby untuk mewakili sekolahnya.

Pukul 07.00 pagi dirumah.

"Pokoknya Bunda harus datang liat adekk perform ya hari ini jam 09.00, kalo Bunda ga datang Adekk marah sama Bunda" ucap Muthe saat di meja makan.

"InsyaAllah Bunda datang ya Nak, Adekk yang semangat yaah performnya, muacch" ucap Bunda mengecup Pipi Muthe.

"Yaudah, adekk berangkat" ucap Muthe cuek tanpa menyalimi Bundanya.

Bunda hanya geleng2 kepala melihat Muthe yang menjadi seperti itu.

Kehamilan Bunda diusia seperti ini memang sangat rentan. Karena bisa sangat membahayakan Ibu dan juga bayi. Namun, dr. Lio amat sangat menjaga Bunda Shani selama kehamilan ini, karena ia sebagai dokter sangat tau resiko apa yang akan terjadi.

Di sekolah.

"Guys.. gue deg degan euy..." ucap Jessi

"Udah santai aja.. inget kata coach anggap latihan aja" ucap Flora.

Muthe yang menoleh kesana kemari seperti mencari seseorang namun ia tidak melihat orang yang ia cari.

"Lo cari siapa sih??" Tanya Icel

"Bunda.. Bunda gue janji mau nonton gue perform" ucap Muthe sendu.

"Sabar palingan masih di jalan, tenang ya" ucap Jessi menenangkan sahabatnya itu.

"PENAMPILAN SELANJUTNTYA TIM NATIO48 SCHOOL JAKARTA" Itu nama Grup Muthe yang disebut oleh MC.

Muthe yang tidak melihat Bundanya pun jadi badmood. Tapi ia bersikap profesional untuk menampilkan yang terbaik. Sepanjang perform Muthe masih mencari dimana sang Bunda berada. Namun, sampai akhir perform Bunda tidak terlihat. Jujur ia sangat kecewa.

Prok prok prok

Tepuk tangan bergemuruh di lapangan sekolah karena perform Muthe dkk yang sangat ciamik. Namun disisi lain muka Muthe yang sudah merah itu menandakan ia tidak baik2 saja.

Bunda Shani dan MutheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang