BAB 17 (Bali Part 4)

1.4K 142 4
                                    

Kena PRANK!!
Lanjut yuk guys😇

**********

Malam harinya di Villa.

Di kamar Muthe.

Bunda yang niat ingin membangunkan Muthe untuk makan malam. Tiba-tiba...

"Bundaaaa..Bundaa hikss hikss" rengek Muthe.

"Adekk kenapa sayang? Adekk bangun yukk makan malam dulu sayang?" Tanya Bunda menghampiri anaknya ke kasur.

"Nggak mau Bunda...hikss.. Kepala Adekk pusing, mual jugaa hikss" ucap Muthe menangis.

Bunda pun memegang kepala Muthe. Ternyata badannya hangat. Sepertinya ini efek kebanyakan main air tadi siang jadinya Muthe masuk angin dan sedikit demam.

"Ya Allah... Adekk panas nak, Bunda panggilin Papa dulu yaa sayang" panik Bunda.

"Nggak mau.. Bundaa sini aja hikss..hikss" ucap Muthe merentangkan tangan minta peluk.

"Yaudah mana HP adekk, biar Bunda telpon Papanya" ucap Bunda sambil memeluk Muthe.

Bunda pun menelpon dr. Lio menggunakan HP Muthe.

Tring
Tring

Adekk Muthe ❤️ Phone Calling

dr. Lio: halo sayangnya papa.
Bunda: halo mas.
dr. Lio: lho kok Bunda, kenapa?
Bunda: cepetan ke kamar Adekk mas. Adekk demam.

Tutt...

dr. Lio mematikan sepihak telponnya lalu mengambil peralatan kesehatannya dikamarnya, dan langsung menuju kamar Muthe.

Ceklekk.

"Kenapa sayangnya Papa? Sakit kah?" ucap dr. Lio menghampiri kasur Muthe.

"Papa hikss.. adekk pusing hikss" rengek Muthe.

"Papa periksa Adekk dulu yaa sabar ya Nak" ucap dr. Lio mengusap kepala Muthe.

Bunda melepas pelukannya dari Muthe dan dr. Lio pun mengeluarkan termometer dan menaruhnya diketiak Muthe.

5 menit kemudian.

"Gimana mas?" Tanya Bunda.

"Suhunya 37.9°. Ini gak ada apa apa kok sayang, Adekk cuma masuk angin biasa, karena tadi dia main air seharian dan perjalanan cukup jauh." Ucap dr. Lio

"Habis ini Adekk makan dulu yaa sayang biar hilang pusingnya, baru nanti tolong ya Bunda balurin anaknya minyak kayu putih supaya anginnya keluar" titah dr. Lio.

"Gak mau makan Papa, pait mulut Adekk hikss" ucap Muthe menggeleng.

"Dikit aja Sayang, yang penting ada isinya perut Adekk" rayu Bunda.

Setelah segala bujuk rayu akhirnya Muthe pun mau makan dengan syarat dr. Lio menggendongnya dan Bunda menyuapinya.

Kalo lagi sakit begini memang Muthe akan 3x lipat lebih manja dari biasanya.

"Sudah Bunda, Adekk mual" ucap Muthe menolak suapan Bundanya yang ke sekian.

"Yasudah minum dulu habis itu Bunda gantiin baju sekalian balurin minyak kayu putih ya" ucap Bunda.

Bunda Shani dan MutheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang