BAB 27

1.3K 122 6
                                    

4 tahun kemudian.

Kehidupan Bunda dan dr. Lio semakin hari semakin bertambah kebahagiaannya.

Anak sulungnya hari ini akan melangsungkan Upacara Pelantikan sebagai Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol).

Kakak yang paling cantik di keluarganya sudah menjadi Mahasiswi Kedokteran semester 2 di salah satu Universitas Favorit di Jakarta.

Dan Anak bayi itu sudah menjelma menjadi balita laki2 berusia 4 tahun yang tumbuh tampan, sehat dan cerdas.

*Di salah satu Hotel Semarang.

Di pagi hari yang cerah.

"Sayang.. kakak...bangun yuk....." ucap Bunda membangunkan Muthe.

"Eugh..... masih ngantuk Bunda.." dan Muthe melanjutkan tidurnya.

Di sisi lain.

dr. Lio juga masih tidur, tadi setelah bangun untuk sholat subuh ia tidur lagi dengan mendusel anak bungsunya. Jadilah ia sekarang berpelukan dengan anaknya itu.

"Mas... sayang.. bangun yuk... udah pagi, nanti kita telat lho ke acara Abang" ucap Bunda berusaha membangunkan suaminya.

"Eughh... morning kiss dulu donk sayang" ucap dr. Lio dengan suara seraknya.

"Muacchh... udah.. bangun yuk, langsung mandi ya" ucap Bunda mencium bibir dr. Lio dan mengelus pipinya.

Akhirnya dr. Lio bangun dan langsung ke kamar mandi.

"Kakak.. ayo bangun sayang, katanya mau ketemu Abang, ayo nanti telat lho" sekali lagi Bunda mencoba membangunkan putri semata wayangnya itu.

"Gendong Bunda...." ucap Muthe merentangkan tangannya.

"Isshh Bunda ga kuat sayang, bangun sendiri aah" ucap Bunda

"Issh.. Bunda maahh" rengek Muthe.

dr. Lio baru saja keluar dari kamar mandi dengan kutang dan handuk yang melingkar di pinggangnya.

Ia yang melihat Muthe cemberut langsung mengangkat anaknya ke kamar mandi. Ia sudah hafal drama anaknya itu kalo bangun pagi pagi.

"Yey.. makasih Papa muuacchh" ucap Muthe saat diturunkan oleh Papanya di Kamar Mandi.

"Nah tinggal bocil satu ini nih sayang, Mas aja yang bangunin ya dan minta tolong mandiin" ucap Bunda yang sedang make up dan memasang sanggul.

"Oke sayangku duniaku" ucap dr. Lio lebay.

Bagi dr. Lio membantu istrinya adalah kebahagiaan tersendiri. Ia sangat pengertian akan hal itu. Justru ia tidak merasa terbebani.

"Dedek... bangun yuk.. kita ketemu Abang Ollan" ucap dr. Lio mengusap pipi Tian.

"Enghh... " Dedek Tian masih mengumpulkan nyawa. Dia pun duduk dan menoleh kesana kemari mencari Bundanya.

"Unda nana Papa?" tanya Tian

"Bunda lagi siap siap sayang, Dedek mandi sama Papa aja ya?" ucap dr. Lio dan langsung menggendong Tian ke kamar mandi.

"Pagi Dedeknya Kakak, muacch" ucap Muthe yang berpapasan dengan dr. Lio dan Tian di depan kamar mandi.

"Pagi tatak" ucap Tian.

Skip

Setelah semua persiapan yang mereka lakukan. Mereka pun bergegas menuju Kampus Ollan untuk menghadiri Acara Pelantikan Putra Sulung keluarganya itu.

Outfit yang mereka gunakan seragam yakni Batik dengan nuansa warna Coklat. Supaya serasi dengan Baju Polisi Abang Ollan ygy.

Setelah masuk ke komplek Akpol, dr. Lio family langsung duduk di kursi yang sudah disediakan untuk Wali Taruna/i. Merekapun mengikuti semua rangkaian pelantikan.

Bunda Shani dan MutheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang