BAB 41

1.1K 128 5
                                    

Keesokan harinya.

Subuh ini, Kakek membangunkan Bang Ollan untuk diajak Sholat Subuh berjamaah di masjid dekat rumah.

Tok
Tok

"Bang, ayoo kita berangkat Nak" ucap Kakek mengetuk pintu kamar Ollan.

Ceklek.

"Iya Kek, Abang sudah siap nih" ucap Ollan.

Mereka ber2 pun menuju masjid berjalan kaki.

Skip.

Kakek Atmaja punya kebiasaan pagi setelah pulang dari Masjid ia lalu jalan2 pagi di sekitaran rumah, dan setelah itu ia membersihkan rumput2 liar yang ada di halaman rumahnya. Hitung2 olahraga lah katanya.

Setelah ikut sholat dan jalan2, Ollan juga turut membantu Kakek membersihkan halaman rumah setelah berganti baju tadi.

Disisi lain Nenek dan Bunda berada di dapur untuk memasak. Muthe sedang kedatangan tamu bulanan jadi ia masih bobo sekarang bersama Dedek Tian sambil berpelukan.

Setelah selesai dengan kegiatan berkebunnya, Kakek dan Ollan pun masuk ke rumah untuk mandi karena lumayan memeras keringat kegiatan yang mereka lakukan.

Di Dapur.

Pukul 05.30.

"Mbak, Nak Lio jam berapa berangkat dari Jakarta?" tanya Nenek kepada Bunda.

"Pesawatnya sih jam 6 Mah, ah untung mama bilang, Mbak telpon Mas Lio dulu ya Mah, paling dia sudah berada di Bandara" ucap Bunda lalu menuju kamar mengambil HPnya.

Bunda pun menghubungi dr. Lio.

Tring...

Tring...

Tring...

Telponnya nyambung tapi tidak diangkat. Lalu Bunda mencoba sekali lagi. Juga tidak diangkat.

"Sudah di pesawat kali ya" monolog Bunda.

Bundapun kembali ke dapur untuk melanjutkan masaknya.

"Gimana sayang? Diangkat kah?" Tanya Nenek.

"Gak diangkat Mah, mungkin sudah di jalan" ucap Bunda.

Bunda dan Nenek melanjutkan masaknya.


***********

Breaking News.

Telah terjadi kecelakaan pesawat Elang Air Indonesia jenis boeing 737-100 dari Jakarta menuju Jogjakarta pesawat hilang kontak pada pukul 06.30 pagi, 30 menit setelah lepas landas. Pesawat dipastikan jatuh di Laut Jawa.

Diperkirakan 180 orang penumpang dan awak kabin meninggal dunia.

Demikian sekilas Info.

***********

"Awwssshhhh" pekik Bunda yang baru saja mengiris tangannya sendiri dengan pisau.

"Ya Allah mbakk... berdarah... sebentar Mama ambilkan p3K" ucap Nenek berlari ke arah ruang keluarga.

Bunda menyalakan keran air dan menaruh jari tangannya yang luka di bawah air mengalir membiarkan darahnya keluar. Lalu nenek datang membawa kotak P3K.

"Sini tangannya Nak" ucap Nenek membantu Bunda menutup lukanya.

'Kenapa perasaanku gak enak ya, Mas kamu baik2 aja kan' batin Bunda.

***************

Bunda Shani dan MutheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang