Haus cinta

1.3K 166 41
                                    

Akibat kegilaan Jendral, Rosie terpaksa menggunakan turtle neck berwarna cokelat yang agak ketat. Untung saja cuaca memang sering mendung sejak kemarin, jadi pakaian seperti itu tidak akan terlalu mengganggunya.

Rosie terdiam sebentar menatap monitor layar. Menunggu arahan dari sang kekasih yang akan datang menjemput.

Semalam, Elvan menolak untuk menginap hingga membuat pemuda itu pulang jam 2 pagi. Rosie menahannya karena ketakutan dengan keberadaan Jendral.

Kini adiknya itu sudah tidak ada dirumah. Kata Elvan, dia sudah pergi dari jam 5 pagi dengan motor sport tanpa plat nomor.

Entah kenapa Elvan bisa tahu, Rosie tidak ambil pusing, yang penting bajingan itu sudah pergi dari rumah.

Elvan
Aku tahu kau tidak sarapan
Mau kubelikan roti lapis dan susu?

Senyum tipis seketika muncul dibibir Rosie. Elvan ini adalah pacar yang sempurna. Dia sangat baik dan perhatian—jauh berbeda dengan fitnahan orang-orang yang sudah menyebar diluar sana.

Jujur saja ia ikut sakit hati mengingat Elvan dituduh terus seperti itu.

You
Boleh
Terima kasih ya sayang

Error 9-7263&28533¥922@5(-(-?!

Kening Rosie mengerut heran. Layarnya tiba-tiba kabur seperti televisi rusak. Kenapa ini?

Tiba-tiba, sebuah panggilan vidio muncul. Gadis itu ketakutan karena dua opsi yang memaksanya untuk mengangkat. Tidak ada tombol untuk menolak.

"Hallo Rosie sayang~"

Panggilan itu terangkat sendiri dan menampakkan seorang pemuda diruangan gelap yang sedang bertelanjang dada. Badannya sangat bagus dan atletis. Wajahnya tertutupi topeng tengkorak beserta headphone hitam yang menutupi telinga.

"Cantik sekali kamu pagi ini, sayangnya aku tidak bisa bertemu denganmu sebentar."

Pemuda itu mendekatkan tubuhnya agar tampak lebih jelas dibawah pencahayaan hijau yang remang.

"Kekasihmu itu cukup merepotkan, aku akan membalasnya nanti. Untuk sekarang, aku hanya ingin calon isteriku mengenal kegiatan pagiku."

"Kamu Mikha kan?! Apa maumu hah! Berhenti menggangguku!"

"Iya sayang—ah senang sekali mendengar kau menyebut namaku—aku suka namaku keluar dari mulutmu—suaramu sangat indah—akan lebih luar biasa jika kau mendesahkannnya."

Mikha perlahan bersandar dengan gelagat aneh yang mengerikan. Dia mulai menyentuh area sensitifnya dan bernapas tertahan seraya melakukan hal itu.

Rosie rasanya ingin muntah melihat hal tersebut.

"Sayangku, aku ingin mengenalkanmu dengan kegiatan pagiku. Lihat ini."

Tanpa rasa malu, Mikha menunjukkan kemaluannya didepan Rosie seraya mengusap erotis benda panjang dan berurat tersebut.

Rosie sungguhan hampir muntah. Dia mulai memencet asal tombol-tombol komputernya agar segera mati. Sayangnya komputer itu dibawah kendali Mikha sekarang.

"Tidak perlu berlebihan seperti itu cintaku, aku mau kau duduk dan tonton kegiatanku ini. Itu saja."

"Kau sudah gila! Kamu pikir aku mau menuruti permintaan sinting seperti itu?! Matikan komputer ku Mikha!"

The Maddest Obsession [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang