Rosie kembali masuk kampus setelah dua hari cuti karena terlalu lelah dengan kegiatannya bersama Elvan di kota Yokshare.
Gadis itu semakin berbeda dari sebelumya. Enggan bersosialisasi, datang kelas terlambat, tidak bicara dengan siapapun termasuk Lisa.
Meski begitu, tekadnya untuk melindungi gadis tersebut masih ada.
Mengasingkan diri, itulah yang dia lakukan. Rosie mengikuti saran Elvan yang lebih terdengar seperti paksaan.
Dia tidak masalah, lagipula sekarang memang hanya Elvan dapat dipercaya.
Siang ini Rosie sampai makan dicafe seberang kampus. Sendirian, gadis itu benar-benar tidak ingin berdekatan dengan siapapun sekarang.
Belum sampai seminggu, Elvan sungguh berhasil mengubah karakter gadis itu. Hidupnya dikendalikan penuh oleh pemuda tersebut.
Miris sekali.
Cafe ini sedang tidak terlalu ramai, membuat Rosie sedikit tenang karena tidak banyak orang didalam sana.
Meski begitu, dia tetap makan dengan pikiran yang kacau, kembali memulai sesi penyesalan saat melihat dua orang perempuan mahasiswa yang sedang bersenda gurau diluar kafe tersebut.
Mungkin hidupnya akan tetap seperti itu jika dia tidak berani menyatakan cinta kepada Elvan.
Pembunuh, sekte iblis, kanibalisme, deep web, pedofilia, dan segala macam kejahatan itu dibawa masuk kedalam hidupnya oleh orang yang ia cintai.
Rosie perlahan menjadi terbiasa, dia sendiri sadar jika mentalnya sudah mulai rusak, namun memangnya dia punya pilihan lain?
Dia sendiri ragu jika ingin bunuh diri, takut bila Elvan serius akan mengejarnya sampai alam maut.
Rosie sudah terikat kontrak oleh sosok iblis yang sangat jahat.
Tidak ada jalan keluar.
Gadis itu membuang napas berat.
Tiba-tiba, dua tangan kekar mencengkeram pundak Rosie dari belakang. Orang tersebut berbisik, "kekasihku nakal sekali sudah kabur dari rumah, bagaimana kabarmu sayang?" Jeffrey, dia menyeringai lebar lalu merendahkan tubuhnya untuk mengecup leher Rosie.
Rosie melotot, tersedak dengan aksi Jeffrey, dia buru-buru berdiri dengan sorot waspada.
"Minggu depan kita akan menikah, jadi aku akan membebaskanmu berpacaran sepuasnya dengan selingkuhanmu itu." Jeffrey melangkah ke bangku sebelah lalu duduk dengan senyum dingin. "Berikutnya aku akan merantai kedua tanganmu dengan keadaan telanjang, kau terlalu liar sayang, tidak bisa dibiarkan."
Tenggorokan Rosie tercekat, dia sangat trauma mengingat penculikan itu, namun, saran Elvan yang mengatakannya untuk tetap tenang jika bertemu Jeffrey dan yang lain seketika terbesit.
Dia menatap sekeliling yang perlahan menjadi ramai, mereka adalah orang awam, pastinya akan peduli jika Jeffrey nekat melancarkan aksi penculikan.
Merasa situasi cukup aman, Rosie mencoba tenang namun tetap waspada.
"Jangan mimpi, aku tidak akan pernah menikah denganmu."
Jeffrey tertawa sumbang, dia melipat dada lalu bersandar disandaran kursi dengan tatapan lekat kepada Rosie. "Dan jangan mimpi bisa hidup bersama Elvan, kamu itu milikku sayang, aku akan merebutmu kembali—pemilikmu itu aku bukan bajingan itu."
"Aku bukan milik siapa-siapa—aku mencintai Elvan." Rosie menyahut berani.
"Oh sayang, aku sungguh penasaran dengan apa yang sudah ia lakukan kepadamu, kenapa kau masih bisa tahan dengannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Maddest Obsession [COMPLETE]
FanficBagaimana caranya agar Rosie bisa lolos dari sekte pemuja yang dipenuhi orang obsesi? Hanya Elvano yang bisa melindunginya-Rosie agak menyesal.