Kekasihku sangat jahat

1.1K 148 69
                                    

Sudah dua jam Elvan menunggui sang kekasih untuk tidur. Dia mondar-mandir didepan Rosie yang memilih duduk dilantai seraya memeluk lututnya dengan badan gemetar.

Rosie memang tidak tidur sejak semalam sampai Elvan datang saat ingin memeriksa keadaannya jam empat subuh tadi.

Gadis itu sama sekali tidak bergerak dan terus menangis.

Perubahan sifat kekasihnya agak membuat Elvan jengkel. Rosie itu pendiam semenjak mereka berkencan, dan sekarang ia malah menjadi lebih pendiam lagi.

Padahal kalau cinta, seburuk apapun hidupnya pasti akan diterima kan? Begitu pikir Elvan. Ternyata Rosie ini sama saja dengan kebanyakan gadis, banyak menuntut dan tidak bisa menerima apa adanya.

Berbeda dengan Elvan, kini pikiran Rosie sungguh kacau balau sekarang. Ia terus menyesali tindakan bodohnya yang keras kepala saat diperingati banyak orang akan sifat asli Elvan.

Banyak pertanyaan mulai bermunculan dibenak Rosie. Jika Elvan tinggal di sarang berbahaya ini, sudah berapa lama ia membunuh orang? Apakah mereka sekumpulan sindikat? Kenapa polisi tidak menemukan jejak mereka ditengah kepadatan kota ini?

Puncak kalut pikirannya berakhir kembali kepada Jennie. Selangkangan hancur ... Rosie tidak mau berakhir seperti itu!

"Kurasa kau sudah mau bicara denganku—jadi mari kita selesaikan ini dengan kepala dingin sayang." Elvan berjongkok didepan Rosie yang sedang menatap benci kepadanya. "Apapun itu—ini semua salahmu. Kau datang kemari tanpa menghubungiku, dan kurasa aku tidak pernah memberitahumu tentang apartemenku. Semua orang punya privasi, apa kau sudah mulai bergaul lagi dengan Mikha sehingga menjadi liar begini? Kau mengusik privasiku Rosie."

Rosie tidak percaya kalau Elvan malah menyalahkannya. Dia benar-benar tidak waras.

"Aku bukan orang jahat sayang, berhenti menatapku seperti itu. Aku sedang dalam tahap merasakan letupan rasa yang bernama cinta, dan kamu adalah bahan percobaanku, kurasa kamu memang spesial Rosie, kamu berharga, belum seminggu kita berpacaran tapi diriku rasanya ingin terus bersamamu—aku tidak pernah merasa candu seperti ini kepada manusia, berdekatan dengan orang semenit saja sudah membuat tangan ku gatal ingin memutilasi—jadi kurasa eksperimen ku berhasil untuk menjadikanmu pendamping yang pas selama sisa hidupku."

Tidak ada satu kata pun yang Rosie pahami. Dia hanya ingin pulang sekarang lalu segera bangun dari mimpi buruk ini.

"Kamu cantik, kamu populer, kamu pintar dalam akademi, dan semua orang menganggapmu sempurna. Jadi aku tidak mau rugi dengan melepaskanmu sayang, jangan berpikir lagi untuk meninggalkanku atau semacamnya—kamu bahkan tidak bisa mengalahkanku walau aku tertidur." Elvan tertawa bangga saat mengucapkan hal itu.

Rosie merinding mendengar Elvan yang berkata-kata seolah tahu isi pikirannya. Ia menjadi lebih tidak nyaman kala pemuda tersebut duduk lebih dekat didepannya, Elvan sengaja mengurung tubuhnya dengan kedua kaki panjang yang menekuk pada kedua sisi lantai.

Saliva Rosie menelan kaku kala tangan Elvan tiba-tiba terulur untuk mengusap anak rambutnya. Ia mengamati gadis itu lamat-lamat seraya menyentuh setiap inci wajahnya dengan posesif.

Tubuh Rosie bergetar hebat saat jemari Elvan bermain-main diarea pipinya. Telunjuk pemuda itu seperti sedang mengeja namanya disana. Sentuhan-sentuhan tersebut terus memancing air mata Rosie untuk keluar, dia tidak tahan berada didekat Elvan, energinya seperti terkuras tanpa ampun.

Sekarang Rosie mengerti kenapa kekasihnya itu sengaja memanjangkan kuku. Dan hal tersebut cukup memperjelas bahwa sekalipun tidak ada pisau ditangan Elvan, dirinya malah lebih berbahaya ketimbang pisau itu sendiri.

The Maddest Obsession [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang