Cinta dan benci

929 128 87
                                    

Rosie perlahan-lahan akan gila.

Dan Elvan tidak peduli sama sekali dengan hal itu. Cintanya kepada Rosie selalu ia ungkapkan dahulu dengan cara-cara sadis.

Lelaki ini adalah manusia paling manipulatif yang menjadi salah satu alasan kenapa dia sangat berbahaya.

Setelah melakukan hal keji, Elvan selalu memborbardir Rosie dengan sejuta rasa cinta. Elvan meyakini bahwa ketika gadis itu melihat orang lain mati karena perbuatannya, pasti akan membuat Rosie menjadi semakin tunduk kepadanya.

Tentu saja, dia selalu membunuh orang yang bahkan tidak dia kenal seperti binatang kotor yang pantas mati. Sedang Rosie? Lihatlah, gadis itu masih hidup sampai sekarang bahkan menjadi manusia pertama yang dicintai Elvan secara totalitas.

Rosie pasti bersyukur karena memilikinya.

Begitulah kira-kira pola pikir psikopat tersebut untuk memberikan Rosie perlakuan khusus sebagai kekasih manis yang sudah membuatnya kecanduan.

"Apa-apaan ini Elvan—" Suara gadis itu bergetar kala melihat kondisi Jack yang amat mengenaskan setelah dilepaskan dari kursi.

Pemuda tersebut terbaring tak berdaya dibawah kaki Rosie.

"Sayangku, ayo buat rekaman perjalanan hubungan kita yang hampir seminggu, ini pasti akan sangat romantis."

Rosie menggeleng tidak percaya. Otak kekasihnya ini sungguhan penuh dengan kegiatan kriminal.

"Kau tahu, Athlas tadi mengirimiku vidio sepasang kekasih yang sangat mesra didepan kamera—kurasa kita harus mencobanya juga." jelas Elvan dengan senyum bahagia seperti orang normal—bedanya alasan bahagia Elvan itu lain.

Dia tidak normal.

Elvan mengotak-atik handycam dengan begitu santai, dia mengarahkannya secara bergantian pada Rosie dan Jack yang sudah sekarat untuk mencari angle yang bagus.

"Nah sayang, cepat ambil pisau itu dan duduk diatas Jack."

Perintah tersebut membuat pikiran Rosie semakin kacau. Apalagi rencana jahat yang sedang kekasihnya pikirkan?

Elvan mengusap dagunya sebentar seraya mengamati dua orang didepannya. "Buka celanamu sayang, dan cobalah bergaya seperti model majalah dewasa saat membunuh Jack."

Rosie membatu.

Elvan ini sungguhan bukan lagi manusia. Setelah membuatnya terjerumus kedalam lingkaran hidup yang gelap dan suram, sekarang pemuda itu memintanya untuk membunuh.

"Tidak—kau sudah gila!"

"Tidak usah khawatir sayang, aku tidak cemburu kok, lagipula kemejamu panjang sampai setengah paha—aku mana mungkin dong membiarkan orang lain melihat celana dalam kekasihku yang cantik—"

"Hentikan Elvan! Hentikan!"

Penolakan Rosie lantas membuat raut wajah Elvan berubah drastis. Dia memandang datar kepada gadis itu yang hendak masuk kedalam kamar.

"Elvan—apa-apaan kamu?!" Perlakuan kasar Elvan tiba-tiba membuat Rosie kaget, dia didorong diatas sofa lalu celananya dilepas paksa oleh pemuda itu. Rosie memberontak.

"Diamlah sayang, kamu ini memang mau aku yang membuka celanamu ya?" Elvan tergelak seraya menarik kasar jeans milik Rosie. Dia dengan cekatan mengambil pisau lalu mengarahkan benda itu kearah alat vital kekasihnya.

Rosie spontan mematung. Tidak bergerak sama sekali dengan detak jantung yang nyaris berhenti.

"Wah, celana dalam kita warnanya sama loh sayang, aku juga memakai boxer putih sekarang," Elvan terkekeh geli seolah semua perlakuannya ini hanya bercanda. "Kita ini memang ditakdirkan hidup bersama—jadi sekarang ayo jadi gadis yang baik dan patuhi jodohmu ini. Kamu tidak mau kan berakhir seperti Jennie?"

The Maddest Obsession [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang