Semakin hari, Roseanne menjadi gadis yang semakin tertutup, pendiam, dan dingin.
Tidak ada lagi Roseanne populer yang hangat serta ceria.
Elvan perlahan membunuh kehidupan lamanya dengan membuat kembali karakter gadis itu menjadi sosok yang berbeda.
Rasa trauma kian hari gadis itu dapatkan.
Dia merasa bila seluruh sarafnya telah lumpuh akan semua perasaan sedih, senang, atau apapun itu. Contohnya sekarang—kemuakkannya sudah membuat gadis tersebut kebal terhadap celaan dan hinaan dari para mahasiswa yang sebenarnya agak mulai berkurang karena mereka telah merasa ada yang tidak beres.
Rosie tenggelam didalam pikirannya yang sungguh kacau diantara keramaian kantin. Meski sangat tertekan, namun rasa khawatirnya terhadap Lisa belum juga hilang—jadi dia memutuskan untuk tetap mengawasi gadis itu.
Dia trauma akan kejutan Elvan kemarin, takut jika Lisa menjadi korban selanjutnya dan ia dipaksa untuk membunuh lagi.
Kepala Rosie tiba-tiba sakit dengan dada yang amat sesak, dia selalu begini setiap kali mengingat kalau sudah pernah membunuh orang.
"Eh—Rosie—"
Beberapa anak BEM tampak mencoba untuk mengajak gadis itu berbicara.
Rosie menoleh dengan tatapan kosong sampai mampu membuat para anak BEM itu agak merinding. Gadis tersebut sudah bukan Roseanne yang mereka kenal lagi—dia tampak seperti tubuh tanpa jiwa dengan mata serupa ikan mati.
Dugaan mereka semakin kuat akan kejahatan Elvan.
"Rosie kau dengar kami?"
"Kalian pikir aku tuli?" Sahutan Rosie yang cukup keras mampu membuat lengang seisi kantin.
Mereka tegang. Hawa Rosie setiap datang ke kampus kini tampak begitu suram dan menyedihkan.
"Maaf, apa kau baik-baik saja?"
Pertanyaan itu membuat Rosie tertawa kecut. "Mungkin—kenapa kalian berbicara padaku? Bukannya aku adalah penjahat sekarang?"
Para anak BEM terdiam. Salah satu diantara mereka mencoba mendekat. "Kami ingin memberitahumu kalau besok adalah ibadah mingguan kematian Darren, jika kau bisa datang—"
"Tidak bisa, aku punya urusan lain yang lebih penting daripada mengenang orang mati—jadi berhenti berbicara kepadaku atau kekasihku akan memotong lidah kalian." balas Rosie dingin. "Tidak mau kan?"
Seisi kantin semakin diam. Cara bicara Rosie bahkan berubah, dia sampai tidak mau datang ke ibadah pengenangan kematian Darren—sahabat dekatnya.
"Kau ini ... "
"Apa? Begini kan memang peranku sekarang? Aku adalah penjahat yang tidak punya hati—kekasihku pembunuh—oh sempurna sekali kami ini, aku bahkan tidak menyesal karena memiliki Elvan, dia selalu memanjakanku dengan pisau saat kami bercinta—kau lihat ini? Ya dia mencekikku semalam karena terlalu bersemangat, kami telah melewati malam yang panjang dan panas—ada lagi yang ingin kau tanyakan?"
Mereka merinding. Roseanne dan Elvan adalah pasangan gila yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya.
Jeffrey, Mikha, Lisa, dan beberapa orang gila lain serta teman-teman Jennie duduk berpencar menonton drama itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Maddest Obsession [COMPLETE]
FanfictionBagaimana caranya agar Rosie bisa lolos dari sekte pemuja yang dipenuhi orang obsesi? Hanya Elvano yang bisa melindunginya-Rosie agak menyesal.