HAPPY READING‼️
Suatu hari ...
"[Y/n], tolong hantar duit ni kat Tok Aba" titah Ibu [y/n].
Mendengar perintah dari sang Ibu, segera [y/n] menghampirinya dan mengambil uang yang disodorkan oleh Ibunya.
"Oke Bu!" jawabnya
"Eh, Iser kau tunggu dengan Ibu aku ya. Aku pergi cuma sebentar" titahnya kepada Disguiserbot yang sedang santai sambil menonton televisi. Disguiserbot pun membalasnya dengan anggukan.
Segera, ia langsung pergi dari rumahnya ke kedai Tok Aba.
Skipp..
Setelah sampai..
"Hai Tok!" sapa [y/n] kepada Tok Aba yang sedang membuat minuman.
Tok Aba pun menoleh lalu membalas dengan senyuman.
"Nah duit dari Ibu [y/n]" ucap [y/n] sambil menyerahkan selembar uang dan langsung di terima oleh Tok Aba dengan senang hati.
"Terima kasih.." ucap Tok Aba
[y/n] pun membalasnya dengan anggukan dan senyuman.
Tak lama kemudian, manik mata [y/n] menangkap seseorang yang tengah duduk di tempat kursi Kedai Tok Aba tersebut.
"Boboiboy!" ucapnya sambil menyenggol lengan Boboiboy yang berada di sampingnya.
Boboiboy pun menoleh lalu menaikkan alisnya menatap [y/n].
[Y/n] mengkode Boboiboy dengan tatapan matanya yang mengarah ke arah orang itu.
Boboiboy yang paham pun, langsung menceritakan siapa orang itu.
"Ah itu, dia Kapten Kaizo. Abangnya Fang" jelas Boboiboy.
[Y/n] pun mengangguk tanda paham.
'Hmm.. Abangnya Fang ya?' batin [y/n].
Tanpa pikir panjang, [y/n] pun langsung menghampiri Kaizo dan duduk di depannya.
"Hai" sapa [y/n] namun tak di gubris sama sekali oleh Kaizo.
Ia hanya mendapat tatapan dingin dengan sorot mata tajam dari wajah Kaizo. Wajah datar Kaizo yang dingin, sudah menjadi ciri khasnya.
Namun, ia tak sama sekali mempedulikan hal itu. Ia terus berusaha ramah kepada Kaizo.
"Aku kawan Fang! Salam kenal Abang Kaizo" ucap [y/n] lalu menyodorkan tangannya berharap di balas jabatan oleh Kaizo.
Bukannya dapat balasan jabatan tangan, ia malah mendapat tatapan tajam yang mencekam dari Kaizo yang membuat ia menarik kembali tangannya.
"Siapa kau!?" tanya Kaizo dengan sedikit tegas.
"E-em..-"
"Maafkan dia Kapten. Dia kawan saya. Namanya, [y/n]. [Y/n] ni orangnya ramah Kapten, jadi maklum kan lah dia macam tu".
Tiba tiba, Boboiboy datang dan berbicara seperti itu kepada Kaizo.
Melihat Boboiboy datang, membuat [y/n] bernafas lega.
Kaizo pun hanya menganggukkan kepala walau wajahnya masih datar dan dingin.
Lalu, Boboiboy pun pamit pergi untuk mengantarkan pesanan yang lain.
Setelah Boboiboy pergi, [y/n] pun bergelut dengan pikirannya. Ia sedang mencari topik untuk di bicarakan dengan Kaizo.
Entah kenapa, tiba tiba jantungnya berdegup kencang saat Kaizo menatapnya sekilas.
'Tampan juga' batinnya.
Lalu, ia tersadar akan lamunannya yang menatap Kaizo.
"Emm.. Jabatan Abang Kaizo kat Tapops tu.. Kapten kan?" tanya [y/n] membuka suasana hening mereka.
Kaizo hanya membalasnya dengan anggukan tanpa tersenyum.
[Y/n] pun manggut manggut dan berusaha mencari topik lagi.
"Apa kuasa Kapten?" tanya [y/n] kembali.
Kaizo tak membalas pertanyaan dari [y/n] dan ia malah pindah ke kursi lain.
Melihat itu, [y/n] menatap kepergain Kaizo dengan heran. Pikiran pikiran aneh mulai muncul di kepalanya.
'Abang Kaizo kenapa?'
'Apa dia tak suka ada aku?'
'Atau aku menyebalkan?'
Itulah yang ada di pikiran [y/n] sekarang. Ia masih memandang Kaizo yang memiliki wajah datar dan tatapan dingin.
Di sisi Kaizo ...
'Eh alat pengesan ni kenapa pula? Kenapa ada tanda titik saat dia dekat aku' pikir Kaizo saat melihat alat pengesan power sphera miliknya berfungsi dengan tanda titik di dalamnya.
Alat pengesan power sphera itu, akan berfungsi ketika Kaizo berada di dekat pemilik/power sphera yang ia cari.
'Tak mungkin kan kalau dia yang mempunyai power sphera tu?' pikir Kaizo sambil memandang [y/n] yang berada di kursi seberang sambil meminum minuman cokelat nya.
💜✨💜✨💜✨💜✨💜✨💜✨💜✨
Bersambung ...
Gimana nih pertemuan kamu sama Kaizo?? Sukaa??
Kalau suka, jangan lupa vote yaa!!
Oh iya, sorry kalau gak jelas(^~^)
See youuuuuu
KAMU SEDANG MEMBACA
💜KAIZO X YOU✨
Acak-Belum Tamat- ☂️|| Berawal dari seorang gadis pindahan dari Kuala Lumpur ke Pulau Rintis. Ia pindah dikarenakan pekerjaan orang tuanya yang menyebabkan ia juga ikut pindah ke Pulau Rintis. Tak sangka, kepindahannya ke Pulau Rintis membawanya berpet...