HAPPY READING‼️
Setelah acara makan malam selesai, mereka memutuskan untuk melakukan aktivitas masing masing sebelum tidur. Terkecuali Ibu [y/n]. Ibu [y/n] lebih memilih untuk langsung tidur karena sudah malam.
Sedangkan [y/n], ia lebih memilih untuk menonton film di tv sebelum tidur.
Saat sedang asik menonton film, tiba tiba Kaizo datang menghampirinya dan langsung duduk di sofa, di samping [y/n].
"Kapten? Aku kira Kapten dah tidur" ucap [y/n] sambil menengok ke arah Kaizo yang berada di sampingnya.
"Hm. Aku belum mengantuk lagi. Aku nak ikut menonton boleh?" ucap Kaizo
"Hmm boleh lah"
Akhirnya, mereka berdua pun menghabiskan waktu untuk menonton film di televisi sebelum tidur.
Saat tengah menonton film, tiba tiba saja ada adegan 'kiss' antara kedua pemeran di film itu. Sontak saja, [y/n] terkejut dan langsung menutup matanya. Entah kenapa yang dirasakan olehnya, padahal pemeran film yang berciuman, tapi [y/n] yang merasa malu. Apa karena ada Kaizo di sebelahnya?
Tak lama kemudian, ia pun memastikan bahwa adegan 'kiss' itu sudah selesai. Dan benar saja. Ia pun langsung membuka matanya perlahan dan menghembuskan nafas lega.
"Kenapa kau tutup mata?" tanya Kaizo sedikit heran dengan [y/n].
"E-ehh.. T-tak.. Takpe.. Hehe" ucap [y/n] sedikit cengengesan.
[Y/n] juga sedikit heran melihat Kaizo. Saat adegan 'kiss' itu terjadi, Kaizo hanya melihatnya dengan ekspresi datar dan tanpa ekspresi.
Tak lama kemudian, tiba tiba, Kaizo menarik pundak [y/n] sehingga mereka berdekatan saat ini. Tentu saja, hal itu membuat [y/n] terkejut dan wajahnya sedikit memerah. Apalagi saat ini, Kaizo mendekatkan wajahnya dengan wajah [y/n]. Terdengar, nafas hangat dari Kaizo membuat [y/n] merona dan jantungnya berdegup kencang dengan sangat hebat.
"E-emm.. Kapten?" ucap [y/n] sedikit gagap karena Kaizo menatapnya dengan tatapan sedikit sayu.
Lalu, Kaizo pun menyelipkan rambut [y/n] ke telinganya. Karena ia pikir, rambutnya itu menghalangi wajah [y/n].
"Rambut kau ni.. Menghalangi wajah cantik kau" ucap Kaizo dengan nada rendah.
[Y/n] yang di perlakukan seperti itu tentu saja membuat dirinya syok sendiri. Perasaan malu, senang, dll kini tercampur dalam dirinya. Ia tak bisa berkata apa apa saat Kaizo kembali mendekatkan wajahnya dengan wajah [y/n].
Tiba tiba, Kaizo menarik tengkuk [y/n] agar wajahnya lebih dekat dengan wajahnya.
Tiba tiba...
Cupp ..
Kaizo mengecup bibir [y/n] dan sedikit melumatnya. Ia membiarkan bibirnya terus menempel dengan bibir ranum milik [y/n].
Tentu saja [y/n] terkejut dan merona hebat. Tiba tiba, entah pikirannya berasal dari mana, [y/n] membalas ciuman dan lumatan di bibir Kaizo.
Kini terlihat, mereka berdua sedang berciuman dengan tangan [y/n] yang mengalung di leher Kaizo.
Kaizo pula terus menyesap, melumat, dan mencicipi setiap sudut bibir [y/n]. Tak sadar juga, Kaizo sedikit mengempit [y/n] sehingga [y/n] terbaring di sofa dengan Kaizo di atasnya.
Mereka berdua masih berciuman.
Kaizo yang entah kenapa merasa nafsu, ia memaksa [y/n] agar membuka mulutnya. Ia memainkan lidahnya agar [y/n] membuka mulutnya.
[Y/n] yang paham, ia pun membuka sedikit mulutnya. Tanpa aba aba, Kaizo langsung memasukkan lidahnya ke dalam mulut [y/n].
[Y/n] terkejut, namun ia hanya bisa membiarkan karena jujur, dirinya juga menginginkan hal ini.
Cumbuan panas dari Kaizo, membuat [y/n] membalas cumbuan dari lidah Kaizo. Lidah Kaizo begitu lihai mengobrak abrik mulut [y/n]. [Y/n] pun tak tinggal diam, ia juga membalas cumbuan Kaizo dengan mengobrak abrik mulutnya.
Tanpa sadar, tangan Kaizo bergerak mengelus menuju leher, lalu dada [y/n] yang masih terbalut dengan baju tidurnya. Tentu saja hal itu membuat [y/n] sedikit geli.
"Eunghh.." lenguh [y/n] saat ia dapat merasakan elusan hangat dari tangan berurat milik Kaizo.
Lalu tak lama kemudian, [y/n] tersadar apa yang akan di lakukan oleh Kaizo selanjutnya. Ia paham betul apa yang akan di lakukan oleh seorang laki laki yang sedang di penuhi nafsu.
[Y/n] pun langsung memberhentikan ciuman mereka. Dan ia sedikit mendorong tubuh Kaizo agar jauh darinya. [Y/n] juga bangkit dari tidurannya dan langsung mengambil nafas sedalam dalamnya kemudian ia menatap Kaizo yang tengah diam.
"Emm.. Maaf Kapten. Aku tak nak berlebih.." ucap [y/n] sedikit menunduk.
"Hm. Tak pe. Aku pun minta maaf, aku tak dapat kawal nafsu aku.. Aku sampai sampai nak berbuat lebih kat kau.." ucap Kaizo sedikit menyesal.
"Hm tak pe Kapten.." ucap [y/n] lalu ia mengelus tangan Kaizo sambil tersenyum.
Hening.
"Oh ya Kapten, aku nak cakap sesuatu.." ucap [y/n] setelah beberapa saat mereka hening.
Kaizo menatap [y/n] dan sedikit mengernyitkan dahinya.
"E-emm.. Aku.. Aku cinta Kapten!" ucap [y/n] spontan lalu memalingkan wajahnya yang memerah.
Kaizo yang mendengar itu, tentu saja terkejut. Wajahnya tak kalah memerah juga. Namun, buru buru ia menetralkan perasaannya.
"Benarkah?" tanya Kaizo
"I-iya.." jawab [y/n].
"Jadi.. Ungkapan perasaanku kat kau dah kau jawab hm..?" tanya Kaizo sedikit memastikan
[Y/n] pun menjawabnya dengan anggukan kepala. Wajahnya merona hebat kala, Kaizo mengecup dahinya singkat.
"Terima kasih.." ucap Kaizo sembari mengusap usap tangan halus milik [y/n].
[Y/n] pun hanya bisa tersenyum canggung ke arah Kaizo.
"Dah. Jom tidur. Dah hampir larut nih" ucap Kaizo kemudian
[Y/n] pun menyadari kalau sudah pukul 21.30. Buru buru, ia mematikan televisinya dan beranjak untuk pergi menuju ke kamarnya. Kaizo pun sama halnya dengan [y/n], ia pergi ke kamar tamu untuk mengistirahatkan diri.
💜✨💜✨💜✨💜✨💜✨💜✨💜✨
Bersambung ....
Waduuu maaf bgtt tiba-tiba ada adegan 'kiss' ( ´ ▽ ' )ノ
Soalnya entah kenapa, tiba tiba author kepikiran buat part beginian. Yaa.. Walaupun mungkin adegan 'kiss' nya gak bagus.. Soalnya author gatau 'kiss' itu kayak² gimana.. Jadi sebisanya ngarang, dan nyontek sedikit dari cerita yang pernah author baca hehe.. (^~^)Maaf kalo gak suka, atau gak jelas gimana gituu ...
Intinya, kalo suka, jangan lupa vote yaa karena vote dari kalian itu berharga dan bikin author semangat !!
See you next chapter!!
KAMU SEDANG MEMBACA
💜KAIZO X YOU✨
Sonstiges-Belum Tamat- ☂️|| Berawal dari seorang gadis pindahan dari Kuala Lumpur ke Pulau Rintis. Ia pindah dikarenakan pekerjaan orang tuanya yang menyebabkan ia juga ikut pindah ke Pulau Rintis. Tak sangka, kepindahannya ke Pulau Rintis membawanya berpet...