HAPPY READING‼️
"Sekarang... Kita lanjutkan pertandingan dam aji ni, ke babak final!!" ucap mc itu setelah memberi waktu sebanyak 7 menit untuk beristirahat.
Semua peserta yang lolos di babak selanjutnya, kini sedang bersiap siap untuk melawan Raja Berosai, termasuk [y/n]. Semua peserta terlebih dahulu di berikan nomor urutan acak untuk bertanding. Dan [y/n] mendapat nomor urutan yang terakhir jadi ia bisa lebih bersantai dan berlatih kembali.
Pertandingan pun dimulai, dimana peserta ke 4 yang pertama bertanding melawan Raja Berosai.
Dan ternyata, peserta ke 4 berhasil di kalahkan oleh Raja Berosai dalam 1 babak. Semua penonton bertepuk tangan riuh, kagum dengan kemampuan bermain Raja Berosai.
Di sisi penonton, terlihat [y/n] yang sedang cemas. Melihat Raja Berosai mengalahkan beberapa peserta, membuat keringatnya sedikit bercucuran.
Menyadari hal itu, Kaizo dan Lahap menghampirinya.
"Hei [y/n] kau ni kenape?" tanya Lahap sambil memegang pundak [y/n].
Sontak saja, [y/n] terkejut akan kedatangan Lahap dan Kaizo yang sudah berada di kedua sisinya.
"A-aku.. Aku tak yakin lah boleh menang" ucap [y/n] sambil memainkan jari jarinya.
Mendengar itu, Lahap pun mengusap ngusap pundaknya berniat memberinya semangat.
"Alahh.. Jangan risau, kau kan dah berlatih. Aku kan doakan kau menang. Ya kan kapten?" ucap Lahap lalu ia melirik ke arah Kaizo yang berada di sisi kiri [y/n].
Kaizo pun hanya membalasnya dengan deheman dan anggukan kepala.
"T-tapi.. M-macam mana kalau aku kalah nanti?" tanya [y/n] kembali dengan semakin cemas.
Mendengar itu, Kaizo menghelakan nafasnya lalu ia merangkul pundak [y/n] yang membuat tangan Lahap terlepas dari pundak [y/n].
Degg..
'A-apa ni.. K-kenapa jantung aku..' batin [y/n].
Kini, ia merasakan jantungnya berdegup begitu kencang dan wajahnya kian memerah.
"Jangan risau. Kau pasti menang, aku yakin itu! Dan ya, betul kata Lahap, kau kan dah berlatih bersungguh sungguh, kau pasti menang. Aku akan dukung kau selalu" ucap Kaizo namun dengan wajah datarnya ia menatap [y/n] sebentar.
Mendengar itu, wajah [y/n] kembali memerah. Namun, buru buru ia mengusap wajahnya agar tidak ketahuan. Ia pun menjadi semangat mendengarnya.
"Hm betul juga! Aku dah berlatih! Aku yakin pasti menang!" ucap [y/n] dengan bersemangat. Kaizo pun hanya tersenyum tipis mendengarnya.
"Waduhh waduhh.. Ketiga peserta tadi tak berhasil mengalahkan sang Raja!! Hmm.. Tinggal peserta terakhir ni.. Apakah dia kan berhasil mengalahkan Raja Berosai?? Kita nantikan nanti.." ucap mc itu yang membuat penonton sedikit tegang dengan peserta terakhir yang mc itu maksud.
"Oke! Kita persilahkan peserta terakhir, peserta ke 8!! Silahkan menuju ke tempat bertanding" ucap mc itu.
Mendengar itu, buru buru [y/n] langsung menuju tempat bertanding. Kini, ia berhadapan dengan sang Raja permainan dam aji. Raja itu, terlihat menatap [y/n] dengan tatapan meremehkan namun [y/n] tak peduli dengan hal itu.
Sebelum pertandingan bermula, [y/n] dan Raja Berosai terlebih dahulu berjabat tangan sebagai tanda mereka akan adil saat bermain.
"Aku pasti akan kalahkan kau RAJA BEROSAI.." ucap [y/n] sambil menekankan kata terakhirnya.
Mendengar itu, Raja Berosai tersenyum nyungging sambil menatap [y/n] meremehkan.
"Jangan yakin sangat budak.."
Lalu, pertandingan pun di mulai dengan Raja Berosai memajukan 1 buah dam miliknya.
[Y/n] pun memajukan dam nya 1 persatu. Namun, di antara mereka berdua belum ada yang saling makan antar dam. Ini membuat semua penonton tegang melihatnya.
Lalu, tak lama kemudian, Raja Berosai pun memakan dam [y/n] yang ternyata masuk ke dalam perangkapnya.
Melihat itu, semua penonton bertepuk riuh dan Raja Berosai menyilangkan kedua tangannya di dada.
Pertandingannya terus berlanjut, sampai kini dam milik [y/n] tersisa 3, sedangkan milik Raja Berosai tersisa 7.
Melihat itu, [y/n] menoleh sebentar ke arah penonton di mana Kaizo dan Lahap berada. Seolah memberi kode, Kaizo dan Lahap pun menganggukkan kepalanya singkat.
Segera, [y/n] pun berbalik dan menatap mata Raja Berosai sambil tersenyum smirk.
"Sayang sekali wahai Raja Berosai.." ucap [y/n] dengan nada tinggi sehingga para penonton dapat mendengarnya dan melihat ke arahnya.
Mendengar itu, Raja Berosai menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya.
Lalu, [y/n] pun kembali tersenyum lalu memajukan dam nya yang berhasil memakan sebagian dam milik Raja Berosai.
"Masuk perangkap!" ucapnya lantang yang membuat para penonton sekaligus mc dan Raja Berosai terkejut melihatnya. Dengan mudahnya [y/n] memakan habis dam milik Raja Berosai hingga tak tersisa.
Semua orang yang ada disana terkejut melihatnya. Tak banyak dari mereka, memberikan tepuk tangan riuh kepada [y/n].
Lalu, mc pun segera menghampiri [y/n] dan mengangkat sebelah tangannya tinggi tinggi.
"Nah!! Peserta ke 8 ni berhasil mengalahkan RAJA BEROSAII!!! Tak sangka, ia memiliki strategi yang bagus dalam mengalahkan sang Raja. Sekali lagi, Tahniahh!!! Peserta pertama yang dapat kalahkan Raja dari permainan Dam Aji ni!!" ucap mc itu lantang yang membuat semua penonton bertepuk riuh kembali sambil terkagum kagum.
Lalu, Raja Berosai pun menghampiri [y/n] lalu menepuk pundak kanannya.
"Tahniah! Selama ni belum ada yang pernah kalahkan aku. Kau ni memang hebat! Aku suka strategi bermain kau!" ucap Raja Berosai sambil tersenyum lebar, beda dari sebelumnya.
Mendengar itu, [y/n] pun hanya tersenyum kikuk sambil menggaruk pipinya yang tak gatal.
"Ehmm.. T-terima kasih Raja! Aku pun sama kagumnya dengan strategi Raja saat bermain" balas [y/n].
Raja Berosai pun tersenyum. Lalu, ia mengambil sebuah hadiah utama yang terletak tak jauh darinya. Segera, ia pun memberikannya kepada [y/n].
"Nahh.. Sebagai janji, ini hadiah dari ku untuk kau karena berhasil mengalahkan aku dalam permainan dam aji ni!" ucap Raja Berosai.
Dengan senang hati, [y/n] pun menerima hadiah itu, yaitu sebuah power sphera.
💜✨💜✨💜✨💜✨💜✨💜✨💜✨
Bersambung ....
Waduhhh bau bau bakal di puji Kaizo nihhh :v
Jangan lupa vote yaa!!!!
And...
See you next chapter!!
KAMU SEDANG MEMBACA
💜KAIZO X YOU✨
Random-Belum Tamat- ☂️|| Berawal dari seorang gadis pindahan dari Kuala Lumpur ke Pulau Rintis. Ia pindah dikarenakan pekerjaan orang tuanya yang menyebabkan ia juga ikut pindah ke Pulau Rintis. Tak sangka, kepindahannya ke Pulau Rintis membawanya berpet...