part 19

103 10 10
                                    

"ayooo ra, seputaran lagi ini selesai hukumannya"ucap meisya berlari tapi terlihat santai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ayooo ra, seputaran lagi ini selesai hukumannya"ucap meisya berlari tapi terlihat santai

"Huahh, ca-capek banget mei,, aaahhh shib-ball"gerutu rora kesal

Ya, karna mereka telat masuk akhirnya di hukum oleh guru yang mengawas dikelasnya, padahal telat hanya beberapa detik, memang dasar guru killer.

Selesai mengelilingi putaran lapangan, meisya dan rora terduduk di pinggir lapangan, rora tergeletak begitu selesai menyelesaikan hukuman itu, kaki berasa akan copot

"Cuma 5 putaran ra, kenapa kau terlihat lelah sekali"sahut meisya dan mendengar lelucon itu.

Rora langsung bangun dari tidurnya dan menatap sinis meisya, "yaaakk 5 putaran itu bagaikan 10putaran tau, kau liat saja lapangan selebar ini hey"kesal rora tak terima.

"Apa aku yang seperti remaja jompo ya"gumam rora

"Mungkin saja hehe"balas meisya Terkekeh

"Aniyaaa" Rengek rora

Kedua gadis itu berniat untuk ke kantin dahulu untuk membeli sebuah minum tapi sebelum itu terjadi sebuah botol minuman menempel di pipi meisya, pelaku nya ternyata jihoon, ia sengaja membelikan minuman itu untuk meisya ketika ia akan ke toilet dan tidak sengaja melihat meisya dan rora sedang dihukum.

"Itu untuk mu"ujar jihoon tersenyum

Meisya mengambil botol itu dari tangan jihoon, rora memicing kan matanya, "untukku mana? Kenapa hanya meisya yang dibelikan"tanyannya

Jihoon memutar bola matanya, "kau beli saja sendiri"

Rora mendelik menatap kesal ke arah jihoon dan, saat itu doyoung pun ada disana.

"Nih untukmu, kau minum lah"doyoung melempar sebuah botol pada rora lalu pergi begitu saja

"Setelah itu kalian cepatlah kembali ke kelas"sambungnya

"Yaaak, doyoung-ssi,- hhmmm lumayan juga deh"gumam rora lalu menenggak minuman dingin itu.

Jihoon tersenyum tipis, "oh ya, aku kira kalian akan main kerumahku"

Kedua alis meisya terangkat heran dan menatapnya, "eumm, hehe maaf kita ada urusan jadi tidak bisa main, mungkin lain kali saja"

Mendengar penuturan meisya raut wajah jihoon jadi terlihat sedih, "yaaah padahal mumpung dirumah hanya ada ibuku saja"

Tatapan meisya berubah seperti sedang mengintimidasi, "maksud mu, memang nya ayahmu kemana?"

"Entah lah ayahku terlalu sibuk dengan urusannya dan obsesi nya pada hal yang seperti itu kan belum tentu ada"

Raut wajah meisya semakin gelisah mendengarnya, "coba katakan secara detail nya jihoon aku sama sekali tidak mengerti"cercanya

Jihoon terhenyak dan melirik ke arah meisya ia terheran mengapa wajah gadis itu terlihat gelisah dan bersemangat sekali ketika dia menceritakan soal itu..

The Dark Cloud [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang