Epilog

159 5 27
                                    

*****🍃*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****🍃*****

13 tahun telah berlalu, para manusia kembali menjalani kehidupannya seperti biasanya begitu pula junghwan dan rami setelah lulus sekolah mereka melanjutkan kehidupannya untuk berkuliah mengejar cita cita nya dengan tetap menjadi seorang pemburu vampire secara diam-diam lalu rora, ia tetap menjadi dirinya sendiri meski telah hidup berbeda dengan manusia itu tidak mematahkan semangatnya, ia sangat beruntung ayah dan ibu nya mau menerima anaknya gadisnya yang kini sudah menjadi vampire walaupun awalnya mereka sempat menolak tapi berkat bantuan rami dan junghwan begitu juga teman-temannya rora berhasil meyakinkan orang tuanya dengan syarat mereka harus bisa menjaga rahasia imi dan rora pun berusaha semaksimal mungkin untuk melindungi keluarganya dari segala macam bahaya, satu lagi rora juga berhasil bertunangan dengan doyoung satu tahun yang lalu mereka berniat untuk menikah tahun-tahun ini tapi menunggu setelah doyoung kelar sidang kuliahnya.

"Yuk, kita ke bandara takut jihoon nunggu lama" kata doyoung pada rora, didalam mobil sudah ada juna, rami dan junghwan yang menunggu mereka.

Sedangkan jihoon setelah sekolah nya berakhir ia pindah ke negara inggris bersama bibi dan pamannya, karna sudah lama mereka mencari keberadaan jihoon, anak dari sanak keluarga mereka.

Sesampainya di bandara, mereka semua menunggu untuk kedatangannya jihoon beberapa menit lagi pasti jihoon akan keluar pikir juna.

"Apakah masih lama, aku bosan menunggu" eluh rora lalu berjongkok didekat doyoung

Seseorang berkaca mata hitam menggeret kopernya keluar dari pintu exit, siapa lagi kalau bukan jihoon

"Sorry nunggu lama ya"

"Omo, apakah ini benar jihoon omg" ujar rami heboh

"Aiigguu yang bener saja ini jihoon tampilan sungguh berbeda" sahut rora

"Kenapa? Makin ganteng kan" balas jihoon seraya menaik turunkan alisnya

"Dih shibal" umpat junghwan memutar matanya malas sambil terkekeh

"Sudah sudah ayo cepat pulang dan kita pesta daging yuhu" seru juna merangkul jihoon,

"Oh ya kata kayrra minggu besok kita semua disuruh berkumpul di caffe nya" ujar rora

Jihoon menoleh heran,"huhh? Untuk apa"

Rora mengedikan bahu nya,"entahlah aku juga tidak tau"

******🍃******

Tepat di depan kastil yang menjulang keatas,, kaki felix berpijak disana Menatap kosong tak tentu arah, ada rasa duka yang mendalam didalam benaknya dengan diikuti rasa sedih yang paling dominan

The Dark Cloud [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang