part 31

103 7 3
                                    

Felix dan alvin telah kembali ke caffe, sebelumnya mereka pergi ketempat jinhwan ingin memantau pergerakan dari musuhnya itu, mereka membututi keseharian jinhwan serta istrinya tapi nampaknya belum ada pergerakan selanjutnya dari jinhwan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Felix dan alvin telah kembali ke caffe, sebelumnya mereka pergi ketempat jinhwan ingin memantau pergerakan dari musuhnya itu, mereka membututi keseharian jinhwan serta istrinya tapi nampaknya belum ada pergerakan selanjutnya dari jinhwan.

"Kira kira apa yang sedang tua bangka itu rencanakan"gumam felix

Alvin tak bergeming ia memikirkan kayrra entah kenapa ia sangat merindukan gadisnya itu.

Felix memajukan wajahnya dan memperhatikan alvin dari dekat membuat yang ditatap menjadi terkejut dibuatnya.

"Aaiisshh, kenapa?"

"Ya apa, kau yang kenapa tiba tiba melamun"sahut felix santai lalu menarik kembali tubuhnya untuk bersandar disofa

"Hmm tidak apa apa"sahut Alvin pelan

*******🍃*******

Sedangkan di sisi lain, semua pasang mata yang berada di aula sedang menatap ke arah meisya, yang masih terdiam masih belum menjawab pengungkapan rasa dari jihoon.

"Mei, cepatlah jawab mereka semua menatap kearahmu sekarang, atau kau bisa gunakan sihirmu" Bisik kayrra pada meisya

"Apa yang harus kulakukan setelahnya?" Tanya meisya

"Aaiisshhh, ikuti perkataanku, kau Terima saja jihoon"

"Tidak semudah itu kayrra, kalau aku menerima jihoon itu artinya dia harus siap mati ditanganku!"

"Bodoh! Kau lihat Felix sedang bermain main denganmu, nah sekarang jihoon mendekatimu inilah waktu yang tepat untuk kau manfaatkan dia"decak kayrra pelan

"euumm baiklah" Lirih meisya

Yang semula wajah meisya menunduk kini kembali menatap jihoon dengan datar lalu tersenyum, "eumm bisa ikut aku sebentar jihoon"

Raut wajah jihoon yang semula tegang, setelah meisya bersuara menjadi terlihat tenang, "kenapa tidak kau jawab saja disini Mei"

Meisya kembali tersenyum dan menatap lembut kearah jihoon, "aku akan menjawabnya tapi tidak disini"

"Ikut aku" Lengan meisya meraih tangan jihoon dan menariknya keluar aula

"Kyaa~"
"Wooow"

Suara teriakan sangat riuh menggema di Aula ketika meisya menggenggam tangan jihoon berjalan beriringan.

"Kyaaa~ kiyowooo sekali, yaaakk apakah meisya akan menerima jihoon" Tanya heboh Rora

Rami mengedikan bahu nya acuh, "I don't know"

"Tapi aku sedikit khawatir, jihoon kan-," Jeda rora lalu memelankan suaranya, "playboy"

Kayrra menyunggingkan senyum nya, "kau tenang saja, meisya tau apa yang harus dia lakukan"

The Dark Cloud [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang