part 49

66 3 11
                                    

--------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--------

2 hari sudah berlalu mereka pikir merencanakan berlibur seminggu bakal sesuai dengan apa yang mereka harapkan, namun sayang semua itu musnah begitu saja, karna tiba tiba alvin menghilang, dan felix bilang alvin sedang berburu. Kebohongan apa yang telah felix sembunyikan sebenarnya, kayrra marah besar terlihat beberapa barang di villa pecah sengaja di hancurkan kayrra hanya untuk meluapkan emosinya, bahkan orang diluar selain felix dan mei tidak berani menenang kan kayrra.

"KATAKAN SEJUJURNYA FELIX, DIMANA ALVIN, KENAPA DIA TIDAK PERNAH KEMBALI HUH" sorot mata kayra menajam pada felix dan juga meisya

Meisya terlihat sedih karna melihat sahabatnya seperti yang kehilangan arah, felix pun hanya bisa tertunduk ia menggigit bibir bawahnya tak kuat menahan sakitnya, pasalnya ia juga pernah merasakan seperti itu hanya sedikit berbeda permasalahannya sajasaja "maafkan aku kayrra" Ucap Felix dalam hati

"Apa yang kau sembunyikan dariku hhmm, tolong katakan padaku,, aku mohon" lirih kayrra yang sudah menangis bertekuk lutut dihadapan felix, "beritahu aku felix, tolong"lanjutnya memohon

Meisya ikut merasakan hawa ketegangan di tengah tengah keributan ini, ia sedikit kesal pada felix mengapa ia tidak jujur saja, mei teringat pada malam disaat felix menceritakan suatu fakta yang besar.

"Ayahnya alvin, adalah tahanan kerajaan windson.. Karna berkhianat dan sekarang ia telah melarikan diri mei"

Mata meisya membulat ketika mendengar pernyataan itu, mengapa bisa "ceritanya panjang, tidak cukup waktu untuk menjelaskannya mei" tatap nya serius
"Aku mohon jika waktu peperangan tiba, tolong lindungi kayrra, teruslah bersama kayrra" sambung nya sembari memegang kedua sisi bahu mei lalu memeluknya erat.

"la--lalu alvin??"

"Aku tidak tau mei" Felix meremat kuat tangannya

"Mungkin sekarang paman aldwin sudah menemukan alvin dan,--" felix sedikit menjeda ucapannya, dan menatap sendu ke arah mei,"dan aku takut mei, aku takut persaudaraan kita berakhir dan diganti dengan pertumpahan darah, dan aku tidak ingin itu terjadi" lirihnya dengan air mata yang sudah menggenang disana.

Mei yang ikut merasakan rasa sakit itupun hanya bisa menenangkan kekasihnya itu, ia mengusap lembut punggung felix,"tenanglah felix aku janji tidak akan meninggalkanmu, kita hadapi sama-sama".

---------

Di tempat yang berbeda, di sebuah villa kosong tak berpenghuni tepat di pedalaman hutan, disanalah alvin bermalam bersama ayahnya.. Ia merasa canggung karna sejak kecil ayahnya memang bersikap dingin padanya, "jadi bagaimana alvin, kau percaya padaku bukan" ucap aldwin seraya melirik kearah anaknya itu

Alvin tak bergeming ia memikirkan suatu pertanyaan, "lalu kenapa kau bisa dipenjarakan oleh raja dragon?"

Aldwin menghela nafasnya kasar dan meraup wajahnya, "kan sudah ayah katakan, raja dragon itu jahat dia sengaja menikam ayah dari belakang hanya untuk kekuasaan kerajaan windson"

The Dark Cloud [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang