part 44

79 6 6
                                    

*********

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*********

Mata lentik nan cantik itu terbuka secara perlahan, ia terbangun dari tidur panjangnya diketahui sudah 2 minggu lebih dia tertidur dan ia terbangun bersamaan dimana saat meisya tersadar, mata itu terus bergerak ke sekeliling sedikit mengucek matanya, ia bingung apakah dirinya sudah berada di surga? Mengapa tempat yang ia tiduri itu sangat asing di penglihatannya, ya dia adalah rora yang baru saja terbangun dan menjalani kehidupan keduanya. Rora yang masih memakai baju tidurnya tempo hari ia mencoba berjalan melangkahkan kakinya untuk menemukan sesuatu yang dapat menjawab semua pertanyaannya.

"Hey kau sudah bangun rupanya" sapa seorang gadis cantik yang rambutnya dikuncir dua dan kulitnya seputih salju, gadis itu menyapa rora yang terlihat terkejut

"Si-siapa kau, dan tempat apa ini apakah ini disurga" tanya rora, dan gadis yang ada djdepannya menukikan tautan dahi nya, "apa yang kau bicarakan" Lalu gadis itu mencubit lengan rora,

"Awwww yaakk sakit, kau ini kenapa sih"

"Kau yang kenapa, bicara mu aneh sekali dasar manusia aneh" umpat gadis itu mengatai rora setelahnya gadis itu berlalu pergi meninggalkan rora yang mengaduh kesakitan

"Hey, aku belum selesai bertanya-, jalan keluar dari sini dimana woy, aku mau pulang" Teriak rora namun sayang gadis itu sudah hilang dalam pandangannya

Tidak ingin tersesat akhirnya rora lebih memilih kembali kekamar yang ia tempati tadi, "sebenarnya ini dimana sih, apakah aku bermimpi? Tapi tadi aku merasakan kesakitan saat dicubit"

"Tempat macam apa ini, oh atau aku berengkarnasi menjadi princess? Omoo kalau iya pasti rami akan iri padaku- eehh"

"Aaaaa, aku tau aku ini cantik seperti seorang princess tapi please aku ingin pulang, huuaaa gak mau disini" rengek Rora sembari menggerutu sendirian dari tadi lalu ia berpikir sejenak mengingat terkahir kali kejadian yang ia alami, berusaha keras untuk mengingat, "cepatlah ingat rora, berpikir lah berpikir apa yang telah terjadi" Monolog nya sendiri, kaki nya kesana kemari seperti setrikaan. Tanpa disadari oleh rora pemuda tampan sudah bertengker di daun pintu jendela kamarnya memperhatikan aneh gelagat dari rora, ketika rora berbalik, ia dikagetkan sosok pemuda itu

"Heh, kau kan dam-" Tercengang heboh rora, sedangkan pemuda itu hanya menampilkan senyuman miring menatap rora yang tengah terkejut

"Heh, kau kan dam-" Tercengang heboh rora, sedangkan pemuda itu hanya menampilkan senyuman miring menatap rora yang tengah terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Dark Cloud [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang