part 28

88 4 2
                                    

"Tolong teh hangat nya satu untuk wanita ini"pinta felix kepada pelayan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tolong teh hangat nya satu untuk wanita ini"pinta felix kepada pelayan

Segera pelayan itu menyiapkan satu gelas teh hangat untuk seorang wanita yang sedari tadi diam terlihat shock diraut wajahnya atas kejadian yang menimpanya tadi.

"Sudahlah kau tidak perlu takut, kami bukan orang jahat"ujar felix seolah tau apa yang sedang wanita itu pikirkan ketika melihat alvin dan felix pertama kali. Apalagi alvin menatapnya datar membuatnya seperti seorang tahanan yang harus di awasi..

Selang beberapa detik kemudian pelayan datang keruangan pribadi alvin dan felix untuk mengantarkan yang dipesan kan felix

Wanita cantik yang berambut pendek itu tersenyum sembari meminum tehnya, "terimakasih atas bantuan kalian tadi kalo bukan karna kalian mungkin aku sudah terluka olehnya"

Wanita itu tersenyum kikuk, kadang jantungnya pun berdebar kencang ketika di hadapkan oleh dua orang pria tampan yang tiba tiba saja menolongnya lepas dari kejaran sang mantan kekasih yang tempramental.

"Hhmm ya kebetulan saja, kau masuk kedalam caffe kami jadi kami tetap membantu jika tidak, mungkin keributan kalian akan mengganggu pelanggan kami yang lain!"jelas felix tersenyum

Wanita itu pun paham jadi ia mengangguk merasa malu karna permasalahan ini datang darinya.

"Siapa namamu?"tanya alvin datar
"Namaku jo minji, panggil saja minji"balasnya pelan

( bukan minji idol ya guys ya apalagi minji piyama ungu😭🙅🏻‍♀ wkwk just fun oke no hate )

Felix pun mengangguk, "mmm oke minji, aku felix dan ini alvin lalu kau kerja atau pelajar?"

"Aku, pelatih balet di kampus terkenal di gangNam"ujarnya
"Oh wow, amazing hhmmm"sahut felix

"Thank you"balas sopan minji, tersipu malu saat dipuji oleh felix

"Sepertinya diluar sudah aman, silakan jika kau ingin pulang"ujar Alvin, ia mengintip dibalik jendela ruangan itu.

Minji pun mengangguk, sudah cukup lama dia berdiam disana semoga saja mantannya itu tidak nekat mengejarnya lagi.

"Baik lah aku pergi dulu, sekali lagi terimakasih"pamit minjii ketika akan meraih gagang pintu untuk keluar

Felix menahan nya "oh ya, ini kartu namaku, jika sewaktu waktu kau dalam masalah silakan hubungi aku jika perlu"

Alvin menatap tajam ke arah felix dan berbicara menggunakan telepati nya, "maksud mu seperti itu untuk apa?"

"Why? Aku hanya bermain-main saja siapa tau jika kita butuh darah. Wanita ini bisa menjadi target selanjutnya"balas felix

"Mmm yaa kau benar tapi meisya? jika meisya liat kau sedang bermain dengan seorang manusia tanpa kau jelaskan,- kau dalam masalah besar lix"alvin sekedar mengingatkan

The Dark Cloud [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang