S-7

437 19 0
                                    

Kini Alva dan aruni berdiri ditengah lapangan menjalani hukuman kedua mereka.
Sudah sekitar 20menit mereka berdiri ditengah terik matahari.
Alva yang sedari tadi memang sudah tak nyaman dengan kondisi tubuhnya sudah tidak bisa menahannya lagi.

Perut dan kepalanya yang semakin sakit serta pandangan matanya mulai kabur.
Bruuk

Ia terhuyung jatuh tepat kesamping aruni berdiri.
Aruni yang tiba-tiba kaget pun langsung berteriak memanggil namanya.

Alvaa...
Aruni yang ikut terhuyung karna gabisa nahan tubuh Alva pun bergegas menaruh kepala Alva di pangkuannya dan menepuk nepuk pipinya, tapi tak kunjung bangun.
Ia berteriak meminta tolong, lalu ada Daniel yang tak sengaja lewat dan mendengar suara aruni lantas berlari mendekati mereka yang berada dilapangan.

"Ada apa? Kenapa dia sampe pingsan sih? "

"Gatau ka, Tiba-tiba dia pingsan" Aruni khawatir.

"Yaudah ayo bawa ke UKS aja dulu"
"Ayo ka"

Dari jauh ada Hellen dan tania yang melihat Daniel berlari kecil diikuti aruni dari belakang.

"Si Daniel gendong siapa tuh hell?"
"Gatau gue, buru" Banget dia.. Apa jangan" Maba baru yang tadi dihukum ada yang pingsan? *Hellen bertanya tanya.

"Serius lo hell?" *tania kaget membelalakan matanya karna ia tadi melihat adiknya dan aruni lah yang sedari tadi dihukum

" Yaudah ayo kita samperin ke UKS tan"

*diruang UKS
Daniel membaringkan Alva dibrankar UKS, ia segera meminta petugas disana memeriksanya dan aruni yang sedari tadi sangat cemas dibelakang Daniel.

"Tolong periksa dia ya, tadi dia pingsan pas lagi dihukum"

"Tolong temen saya kak"

" Iya, kalian tunggu diluar dulu ya biar saya periksa"

Daniel dan aruni pun keluar UKS
Tak lama Hellen dan tania sampai juga.

" Ada apa niel? Hellen bertanya.

"Ini maba baru pingsan pas lo sama tama hukum mereka berdua"

"Tapi gapapa kan dia niel? *tanya tania dengan wajah khawatir

" Kak tania" *lirih aruni sambil melihat tania

"Gatau masih diperiksa didalem"
"Tumben lo kek khawatir banget, biasanya juga cuek aja *ucap Daniel heran

" Ng-ngga, bukannya gitu kalo dia kenapa kenapa gimana coba, bisa kena sanksi juga kita guys" Alesan tania

"Iya juga sih, semoga deh tuh bocil gpp" Ucap Hellen yang sedikit jadi takut.

Aruni hanya menyimak obrolan mereka bertiga. Ia pun merutuki dirinya karna tadi dia tak jadi ke kantin untuk beli minum dan roti buat Alva.

"Ini juga karna kebodohan gue, coba kalo tadi gue tetep maksa minta izin sama ka diman pasti Alva gabakal sampe kayak gini" Ucapnya dalam hati.

"Semoga kamu gpp ya dek, maaf kaka gabisa jaga kamu" Ucap Tania dalam hati yang tak kalah cemas dengan aruni.

*
Dilain tempat waktu sudah menunjukan jam istirahat pertama, semua para maba pun berhambur pergi ke kantin, ada yang duduk" Ditaman , ada pula yang mencoba mengakrabkan diri saling berkenalan satu sama lain.

"Kita ke kantin yuk nay, laper gue"
"Ayo ze, tapi kita ga nunggu alva sama aruni dulu? Dari pagi mereka dihukum loh, mereka juga pasti pada laper"

"Iyaya daritadi juga mereka ga keliatan, pasti hukumannya udh selesailah kan cuma sampe istirahat pertama"

"Yaudah coba lo chat atau telpon mereka"
"Bentar nay"

*zega calling Alva

Alva si pemalas 💩

"Lo dimana al?
"Udah selesaikan hukumannya?
" Ayo ke kantin, laper gue. Sekalian ajak aruni.

Tak ada balasan dari Alva, lalu ia menelpon pun tak kunjung dijawab.
📞 calling tak terjawab 3x

"Gimana ze? "
" Gue chat Alva ga dibales, telpon juga ga diangkat"
"Yaudah kita duluan aja nay, sambil nunggu balesan Alva, nanti juga mereka nyusul"

"Yaudah ayo" *mereka berdua pergi ke kantin.
Setelah sampai langsung memesan makanan yang mereka incar.

Ditengah mereka sedang makan, ada chat masuk tapi bukan balasan chat dari Alva melainkan aruni.

Ting..

Aruni wonderwoman🐣

" Ze, dimana lo?"
"Bisa ke UKS sekarang?"
"Jangan tanya kenapa, buruan kesini"

Zega tak membalas chat aruni, ia langsung mengajak nayla menuju UKS.

"Kenapa ze?"
"Lo udh selesai kan nay makannya?
" Udah ko"

"Yaudah ikut gue ke UKS kampus, aruni sama Alva disana.. Tapi kita pesen makanan dulu buat mereka ya"

*
Petugas yang memeriksa Alva keluar ruangan

"Gimana keadaan dia?" Daniel

"Asam lambungnya kambuh sama kecapean, kayaknya gaada asupan dari kemarin yaa.
Udah dikasih obat pereda nyeri ko, bentar lagi juga sadar. Yaudah ditinggal yaa.

Aruni dan tania saling menatap tanpa diketahui Hellen dan Daniel.

" Kalo gitu kita cabut yaa, harus ada rapat lagi sama ketua BEM" Kata Daniel

"Iya, lo bisa kan jagain temen lo sendiri? Ucap Hellen

" Iya gpp, bisa ko kak.. Makasih udah bantu"

Daniel dan Hellen segera pergi dari tempat itu, tania menyusul karna alesan mau ke toilet.

"Gue ke toilet dulu, kalian duluan aja ntar gue nyusul"

"Oke bye" Hellen

Tania mengikuti aruni masuk kedalam ruangan UKS.

"Dek, maafin kaka yaa al gabisa jagain lo *ucap Tania merasa bersalah. Harusnya gue pantau lo dari jauh tapi karna gue juga sibuk gabisa merhatiin gerak gerik lo tiap saat.

Aruni hanya menyimak perkataan yang dilontarkan tania, ia membiarkan tania bicara dlu sama Alva.

*
*

"

SeandainyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang