S-81

368 34 0
                                    

Saat sampai dipuncak bertepatan dengan datangnya senja yang menghiasi langit sore itu. Pemandangan yang sejuk serta hawa dingin yang menyeruak menambah kesyahduan.
Keempat anak muda itu segera turun dari motornya dengan guratan senyum yang terlihat jelas diwajah mereka. Perjalanan yang lumayan jauh dan melelahkan seketika terbayar dengan semua yang mereka lihat sekarang.

"Wah bener kan arr makin indah banget pemandangannya" Kata nayla menatap penuh kagum.

"Iya nay, kebetulan pas senja datang juga. Ahh kebayar capenya" Aruni merangkul nayla dan mereka tersenyum.

Kedua lelaki itu juga sama hal nya dengan aruni dan nayla. Mereka berjalan menghampiri kedua gadis yang telah lebih dulu berada didepan sana, kini mereka berdiri berdampingan dengan senyum yang tak luntur dan mata mereka yang terus menatap ke sekilingnya.

"Seneng banget gue gila. Dijakarta mana ada yang begini semuanya udah kena polusi" Ungkap zega.

"Iya ze, udaranya juga bikin napas kita plong banget. Suasananya apalagi, bikin nyaman banget" Sahut Alva.

"Tau gitu kita dari kemarin² aja yaa kesini sambil ngecamp enak kali yaa" Ucap aruni.

"Bakal betah sih ngecamp nya kalo kek gini, yaa itung-itung refreshing otak kan belakangan ini kita tugas mulu" Nayla.

"Nanti kita kesini lagi sambil ngecamp oke atur jadwal biar yang lain bisa ikut" Zega.

Mereka pun kembali menikmati nya tak ada suara lagi. Taklama nayla memecahkan keheningan karna ia melihat ada penjual jagung bakar dan Ubi cilembu disana, nayla mengajak zega untuk membelinya.

"Sayang liat tuh disana ada yang jual jagung bakar sama Ubi cilembu, aku mau itu zega" Tunjuk nayla kearah pedagang itu.

"Mana sih? Oh yaudah ayo kita beli . Lo berdua tunggu disini aja biar gue sama nayla aja yang jalan". Ucap zega.

" Bentaran aja kali, liat tuh masih lumayan antri" Kata Alva.

"Gpp kalo makin lama ntar makin panjang antrinya" Sahut nayla.

"Yaudah iya oke" Alva pasrah.

"Yaudah yuk sayang kita kesana" Nayla menarik lengan zega.

"Yuk, kalian tunggu disini jangan kemana-mana".

" Iya bawel banget sih lo jadi laki" Dengus aruni.

Kini hanya ada Alva dan aruni yang sedang duduk berdua sambil memegang kedua lututnya yang ditekuk.
Lumayan lama hening, Alva bersuara.

"Arr" Alva menoleh kearah aruni.

"Hmm".

" Gue boleh tanya?".

"Tanya yaa tinggal tanya al biasanya juga langsung nyerocos".

" Gue serius arr".

"Gue duarius" Aruni tertawa.

"Ish nyebelin" Alva merengut.

"Utututu mau nanya apa ganteng jangan ngambek yaa malu tuh disini banyak orang" Aruni menatap Alva yang terlihat gemas .

"Gamau. Lo nyebelin".

" Eh gaboleh ngambek dong kan lagi healing kita".

"Suruh siapa kayak gitu duluan".

" Iyaiya maafin arunika yaa Alvaro" Aruni mencolek dagu Alva. "Yaudah mau tanya apa? ".

" Gak ah nanti jawaban lo ngeselin lagi".

"Ngga, gue serius sekarang. Sok mau ngomong apa?".

" Soal yang tadi".

"Yang tadi yang mana?".

SeandainyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang