S-35

261 9 0
                                    

Sesampainya dikampus mereka segera masuk ke kelas untuk menemui Alva namun setelah sampai mereka tak menemukan Alva ditempat duduknya hanya ada tasnya saja yang berada diatas mejanya.

"Dia kemana yaa cuma ada tasnya doang" Tanya aruni

"Gatau ke toilet kali" Jawab zega asal

"Yaudah tunggu aja nanti juga dia masuk kelas" Sahut nayla.

Bel masuk sudah berbunyi sebentar lagi dosen pun akan masuk, tapi Alva belum juga menunjukkan barang hidungnya.
Tepat saat dosen masuk Alva berada di belakangnya.

"Permisi, maaf Pak saya habis dari toilet" Ucap Alva

"Iya silahkan segera duduk ditempat kamu"

"Baik, terimakasih pak"

Aruni menatap Alva hingga ia duduk ditempatnya namun sama sekali tak melirik kearah aruni.

"Darimana aja sih lo" Bisik zega

"Toilet"

Pelajaran pun dimulai, dosen segera menyampaikan materinya semua siswa tertib mengikuti pelajaran dan fokus hingga sampai jam belajar habis barulah mereka riuh kembali, mereka ada yang keluar kelas pergi ke kantin ada yang ke perpus dll sisanya ada yang didalam kelas saja mengobrol dan bercanda.

Aruni bangkit dari duduknya ia segera menghampiri Alva namun belum sampai ke tempat Alva, Alva sudah dahulu bangkit dan berjalan kearah luar tapi aruni keburu mencekal tangannya.

"Al mau kemana?"

"Sorry gue mau keluar" Sambil melepas tangannya dari aruni

"Tunggu, gue mau ngomong sama lo"

"Gaada yang perlu di bicarain" Ucap Alva dingin

"Gabisa! Gue mau minta maaf sama lo" Aruni yang terus menatap Alva sedang Alva terus menundukkan kepalanya.

"Gaada yang salah gaada yang perlu minta maaf"

"Perlu. Karna gue udah marah² sama lo"

"Santai" Balas Alva dengan senyum getirnya

"AL" Suara aruni mulai meninggi zega segera mencekal tangan aruni meredamkan ia yang mulai emosi dengan jawaban Alva.

Alva menatap aruni sekilas lalu pergi dari hadapan aruni yang sudah dengan tatapan tajamnya yang alva tak suka.

"Gila tuh anak bikin emosi aja" Omelnya.

"Yaa lo sabar dikit dong arr kalo lo emosi gimana Alva mau bersikap baik" Kata zega

"Tapi gue kan udah berusaha ngomong pelan² ke dia buat minta maaf tapi tanggapan dia malah kayak gitu kan nyebelin" Bibirnya mulai mengerucut.

"Iyaa emang tanggapannya nyebelin tapi harusnya lo bisa baik²in dia dulu, kan lo tau sendiri anaknya gabisa dikerasin"

"Ahh katanya lo mau bantu gue tapi tadi malah diem aja"

"Kan gue ga janji wlee" Ledek zega

"Ish ko lo malah ikutan nyebelin sih, nay pacar lo nih ahh rese bete gue" Aruni menyilangkan tangan didadanya.

"Udah jangan ribut mulu mending kita makan ajalah ke kantin ntar lanjut lagi mikirin gimana baikin Alva" Sahut nayla

"Yaudah ayok laper gue gara² punya temen bikin naik darah mulu kerjaanya" .

"Nyindir diri sendiri lo" Teriak zega menyusul langkah aruni dan nayla yang sudah duluan jalan.

"Wii tumben nih bocil sendirian aja gapunya temen yaa" Ledek lelaki yang kemarin ribut dengannya. Alva tak menghiraukan ocehannya ia terus saja berjalan namun karna katingnya ini rese terus saja mengikuti langkah Alva

SeandainyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang