S-64

368 21 0
                                    

Yapp.. Laras sudah mengetahui semuanya namun ia merahasiakan dari semua teman-temannya dan juga sahabatnya Alva.
Tepat sebelum ke jogja liburan semester kemarin Alva yang sempat sakit karna disaat itu pula ia mengetahui bahwa Alva memang sakit serius namun bunda dan papanya yang belum siap untuk Alva mengetahuinya pun kini sudah menjadi bubur.

Alva pula yang tetap kekeuh untuk tetap pergi ke Jogja karna rencana yang telah disepakati oleh para orangtua dan sahabatnya juga, ia tak mau membatalkannya begitu saja, ia tak mau sahabatnya menjadi sedih apalagi saat itu juga kondisi hubungan mereka sedang tidak baik-baik saja, maka dari itu ia memaksa bunda papanya untuk tetap ikut meski mereka khawatir akan kondisi Alva.

Tapi lagi.. Lagi.. Alva menyakinkan mereka bahwa dirinya tidak apa-apa padahal kenyataannya pada saat liburan itu tangan Alva yang sempat kebas ketika mengambilkan minum untuk zega. Namun ia tetap untuk terlihat biasa saja, ia tak ingin dikasihani karna kondisinya.

**
"Lo kemana aja sih al, ilang-ilangan mulu seminggu ini" Omel zega yang baru saja datang dan duduk di kursi sebelah Alva.

"Dateng² udah ngomel aja lo" Alva mengernyitkan dahinya.

"Ck gue serius yaa! Lo sama sekali gaada ngasih kabar ke gue ataupun nongol gitu digrup kita berempat".

" Yaelah orang gue gak kemana-mana kok, biasalah abis healing bro sama bunda papa" Alva menaikkan alisnya sambil tersenyum.

"Healing apaan lo yakali kak tania gak lo ajak, masa cuma bertigaan doang gak yakin gue kakak lo gak tantrum Ditinggal bunda papa apalagi perginya cuma sama lo tanpa dia lagi".

" Ga percayaan banget lo".

"Bukan gapercaya, masalahnya kakak lo ada disini kuliah gamungkin juga kali bunda papa ninggalin gitu aja".

" Dia yang gamau ikut trus salah gue sama bunda papa gitu?".

"Ck tai lo, awas aja lo boong! Gue hajar lo" Dengus zega.

"Eh udahlah sayang, mungkin Alva emang beneran liburan bertiga sama bunda papa nya. Lagian kalo pun kak tania ditinggal kan dia juga udah gede , mungkin lebih milih main sama temennya dulu kali. Gausah suudzon gitu tau" Tegur nayla.

"Nah nayla emang pinter!" Alva memberi 2 acungan jempol buat nayla. "Nih contoh dong cewe lo aja paham masa lo kaga" Ledek Alva sambil terkekeh.

"Sialan lo" Zega berdecak sebal.

Ketika mereka sedang ngobrol serius, aruni pun baru masuk ke kelas sebab tadi ia sarapan dulu bersama diman dan baru saja diantar juga sampai depan kelas oleh diman.

Mereka hanya saling lirik sekilas dan tatapan Alva aruni bertemu namun hanya beberapa detik aruni terlebih dahulu memutuskan kontak matanya dengan malas. Alva pun hanya menghela napas pelan.

Proses belajar mengajar terus berjalan dengan tertib hingga bel istirahat berbunyi. Mereka pergi ke kantin untuk mengisi amunisi.

"Arr, ikut ke kantin ga yok?" Ajak nayla.

"Eh lo duluan aja nay, gue nanti nyusul" Ucap aruni.

"Oh yaudah kita duluan yaa.. Yuk guys" Jawab nayla lalu mengajak zega dan Alva pergi.
Zega menatap aruni malas sedangkan Alva hanya meliriknya sekilas lalu menunduk ketika melewati meja aruni.

"Kalian mau pesen apa? Biar gue deh yang pesen" Nayla.

"Aku mau baso aja deh sayang sama ice coffe".

" Gue soto aja deh nay minumnya samain kayak zega"

"Eh ngga yak. Lo air putih aja"

"Bolehlah ze, kali iniii aja" Ucapnya memohon.

SeandainyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang