S-17

335 12 0
                                    

"ALVA" teriak tania yang pertama kali melihat adiknya sedang meringkuk lalu ia berlari dan tanpa sadar memeluk Alva dan menangis.
Semua yang melihat itu dibuat kaget atas perlakuan tania terhadap Alva kecuali zega dan aruni.

"Alva bangun Alva lo gpp kan"? Seraya menepuk-nepuk pipi Alva lalu ia pun terbangun mengerjapkan matanya ketika yang ia lihat adalah kakanya Alva pun segera memeluk tania erat dan menangis.

" Kak, gue takut kak gue sendirian kak gelap" Ucapnya masih dalam posisi yang sama

"Tenang yaa ada gue disini ada yang lainnya juga jangan takut yaa" Tania menenangkannya.

Disisi lain sudah terpasang mata dengan tatapan tajamnya melihat interaksi itu. Ia segera menarik tania dari pelukan Alva.

"Tania lepasin lo apa².an sih ngapain lo peluk² dia pake nangis segala! Lo juga! Tunjuknya geram pada Alva. Lo ngapain peluk² cewe gua! Gausah cari kesempatan dalam kesempitan dong. Suka lo sama cewe gua" Adit yang masih penuh dengan emosi.

"Sorry dit, gue reflek gue kaget karna gue orang pertama yang ngeliat dia tadi. Udah yaa jangan marah² ini udh malem ditengah hutan pula " Ucap Tania menenangkan Adit.

" Ya tapi gausah lo peluk² jugalah tuh bocil kalo dia nanti malah ngelunjak gimana? Ada kita aja dia berani peluk² lo apalagi gaada kita"

"Hei dit tolonglah bukan waktunya buat lo cemburu. Liat kondisi. Lu liat keadaan Alva dia juga ga mungkin seberani itu dan manfaatin keadaan yang lo tuduhkan itu. Dia butuh pertolongan. Jadi stop jangan ribut dulu Oke" Ucap neyl yang ikutan geram melihat tingkah Adit

Aruni dan zega mendekat kepada Alva, aruni peluk ia dengan erat begitu juga Alva yang memeluk erat aruni menyembunyikan wajahnya di ceruk leher aruni. Zega yang tak tega melihat kondisi Alva pun ikut memeluknya ia mengelus punggung Alva yang terasa panas itu.

"Arr.. Gua takut.. Jangan tinggalin gue" Masih dalam pelukan aruni.

"Hustt... gue zega nayla sama yang lain gaakan ninggalin lo kita balik ketenda yaa sekarang besok kita pulang yaa kita ketemu bunda sama papa. Lo pengen pulangkan? Alva hanya menanggukan kepalanya.

" Yaudah yoo bangun. Kalo lo gakuat jalan biar gua gendong. Gua tau badan lo udah gabisa diajak kompromi". - zega

"Gimana? Lo udah tenang al?" Tanya Daniel

"Tak ada jawaban, tapi anggukan dari zega sebagai tanda kalo dia udh sedikit tenang.

" Ck nyusahin aja lu cil malem² gini ditengah hutan" Celetuk diman.

"Heh mulut lo kondisiin dulu ege, gua tau lu panas kan liat dia dipeluk sicantik? Gua juga sama tapi gua masih liat sikon sih" Jawab tama

"Udah udah makin lama makin ngelantur omongannya, ayok balik ketenda besok siap² kita pulang, majuin jam pulangnya sekitar jam 10.00 aja biar ga kemaleman nyampe jakarta Alva juga bisa langsung istirahat dirumahnya. Nanti gue yang jelasin ke orangtuanya". Ucap neyl

**
Esok pagi sekitar pukul 10.00 mereka telah kembali pulang menuju Jakarta. Perjalanan pun tak terasa sebentar lagi akan sampai menuju kampus.

Alva setelah ditemukan semalam ia lansung digantikan baju oleh zega karna kondisi bajunya yg basah dan tubuhnya yang sudah lemah. Setelahnya selesai zega, aruni dan nayla tetap berada di tenda yang sama. Tak mungkin juga aruni bisa tidur tenang melihat Alva seperti itu dan membiarkan zega menjaganya sendirian.

"Kita tetep disini ya ze buat jaga Alva bareng² klo ngantuk kita gantian jaganya"

"Iya arr.. Gua juga gamungkin bisa tidur liat dia kayak gini. Kalo bundanya tau pasti malam ini juga di susulin kesini.

SeandainyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang