S-19

276 13 0
                                    

Hari ke hari bulan ke bulan sudah mereka lewati dengan sama-sama persahabatan mereka semakin erat dan nayla yang menambah keramaian dalam persahabatan mereka pun sudah sedikit² tau silsilah temannya itu bahkan sudah akrab juga sesama para orangtua mereka.

Diman dan tama yang tak pernah absen untuk menggombali aruni dan terus meluapkan perhatian² mereka secara ugal-ugalan tapi sepertinya aruni mulai sedikit luluh dan tertarik kepada diman . Gimana yaa kelanjutan  kating jamet sama aruni..

Tania pun semakin lengket dengan Adit selama itu pula Adit selalu ingin perhatian penuh dari tania, jika menyangkut Alva ia dengan tegas agak melakukan apapun agar tidak dekat² dengan tania. Seperti halnya sebelum²nya ia dengan sengaja berlaku tak baik kepada Alva yang tak diketahui tania.

Kedekatan zega dan nayla juga mulai terendus bukan sembarang menjadi sahabat mereka mulai melakukan PDKT yang selalu saja diledek oleh aruni dan Alva .

Kalau Alva sendiri sebetulnya ada kating nya yang menyukai dia, ketika kating itu tak sengaja bertemu dengan dia pas ada acara di kampusnya. Karna kecuekannya dan sifat dinginnya membuat kating itupun semakin gencar mendekatinya karna rasa penasaran.
Seperti sekarang ia tengah didatangi oleh katingnya itu ketika ia sedang makan dikantin bersama sahabatnya.

"Haii alvaa" Lambaian tangan wanita itu.
Alva tak menanggapinya ia malah sibuk dengan makanan yang ada didepannya karna ia sangat risih ketika katingnya ini selalu datang secara tiba-tiba.

"Kamu jangan diem aja dong al masa cewe secantik ini kamu anggurin sih" Ucapnya sambil terus menatap Alva.

"Mau lo apa sih kak? Sorry gue minat sama lo. Gue udah tegasin berkali-kali sama lo kak. Udah yaa gue lagi makan gamau diganggu . Sorry lo bisa pergi kan sekarang sama temen² lo? Ucap Alva pelan karna kondisi kantin yang sedang ramai. Ucapan dia hanya terdengar dimeja tempat mereka makan aja yang dimana disitu tetap ada 3sahabatnya yang sedari tadi hanya menyimak karna sudah malas berurusan dengan cegilnya Alva itu. Yaa wanita itu laras namanya. Ntah kenapa angin darimana yang membuat laras sangat ingin mendekati Alva.

"Ck kamu ko usir aku sih? Aku kan juga pengen makan bareng sama kamu al" Ucapnya manja

"Kak, lo gamalu apa bersikap kaya gitu diliatin orang² sekantin? Kayaknya saraf otak lo ada yang kejepit deh. Berobat sana" Sarkas Alva.

"Lagian kak lo udah ditolak juga masih aja deketin Alva, gua juga kalo jadi Alva risih banget sih kalo digituin terus. Hati² leher lo kecengklak miring terus liatin Alva hahaha" Sahut zega

"Udahlah kak cabut aja, kita lagi makan nih jangan sampe ka laras yang gue makan nih ampe daging lo gak tersisa"
Laras yang mendengar ucapan aruni pun seketika bergidik ngeri. "Dasar cewe gila emang lo manusia pemakan manusia apa bisa makan daging manusia njirrr jangan² lo k***bal yaa hahaha hati² guys amankan daging lo dari si aruni ini" Ucapnya balik meledek aruni.

"Kurang ajar lo ngatain temen gua begitu, sini lo gua sentil bibir tebel lo itu" Ucap nayla yang gerah melihat tingkah laras yang tak kunjung pergi.

"Yaudah gengs kita ajalah yang cabut daripada tetep disini yang ada gua mual liat tingkah kating ini" - Alva

"Yuk cabs gengs" Nayla.

Mereka pun beranjak meninggalkan laras bersama 2 temannya yang malah teriak² memanggil nama Alva. Mereka cuek saja berjalan menjauh dari kating saraf nya itu.

"Eh balik sekolah main kali kita ke mall udah lama loh ga nonton. Ada film bagus nih baru tayang" Ucap Alva

"boleh² gaslah, gpp kan nay? " Tanya zega

"Gpp dong, gas ngeng jugalah gue"

"Lo gimana arr? Bisa? - Alva

" Emmp.. Sebenernya gue udh ada janji sih sama ka diman, tapi kalo gue ajak ka diman gpp ? Tanya aruni tak enak hati.

SeandainyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang