S-88

299 30 0
                                    

Hari ini laras menepati janjinya untuk mengajak Alva pergi ke aquarium date. Ia sengaja datang dari pagi kerumah alva setelah semalam laras meminta izin pada bunda alva untuk mengajak alva main mengisi hari liburnya.

"Assalamu'alaikum" Ucap laras sambil mengetuk pintu rumah alva.

Setelah ketukan keempat barulah pintu itu terbuka dan muncul wanita paruh baya dihadapannya.

"Waalaikumsalam.. Eh non laras, maaf yaa bi sumi tadi lagi di dapur . Lama ya nunggunya?" Bi sumi merasa tak enak.

"Iya gpp kok bi, saya juga belum lama" Ucap laras sambil tersenyum ramah.

"Alva nya ada bi?".

" Den alva masih dikamarnya non lagi sama ibu. Ayo silahkan masuk dulu non, sebentar yaa bibi panggilin dulu keatas" Bi sumi permisi.

Tok.. Tok.. Tok..

"Permisi bu, den".

" Iya ada apa bi?" Ucap bunda

"Dibawah ada non laras bu, baru saja sampai".

" Oh iya tunggu sebentar ya bi, terimakasih nanti saya sama alva nyusul kebawah".

"Baik bu, bibi sampaikan dulu. Permisi". Dan bunda hanya mengangguk saja.

" Kak larasnya udah dateng tuh, ayo kita kebawah" .

"Bentar bun, ini rambut aku masih berantakan dikit" Jawab alva sambil merapihkan rambutnya didepan cermin.

"Udah ganteng kok itu, udah rapih udah wangi juga loh. Ciee yang mau ngedate" Goda bunda.

Pasalnya memang bunda sudah tau akan pergi kemana alva dan laras. Karna laras meminta izin dahulu sebelumnya.

"Apasih bun, orang kak laras cuma aja main"

"Yaa sama ajalah toh jalannya juga berduaan udah kayak orang pacaran kan" Bunda terkekeh.

"Ledek aja terus ledek. Orang dia udah kayak kakak aku sendiri kok" Cibir Alva

"Kakak rasa pacar maksudnya" Bunda kembali tertawa.

"Bundaaaa" Rengek Alva.

"Iyaiya kakak bukan pacar deh, ayo cepetan itu larasnya udah nungguin loh daritadi gaenak kan" Bunda menggeret tangan Alva.

"Suruh siapa ledekin terus daritadi jadi lama kan" Cerutu alva pelan.

"Hei bunda denger loh" Bunda mendelik

Alva hanya nyengir kuda saja.

Sampai di ruang tamu terlihat laras sedang duduk dan mengobrol bersama tania.

"Hello nak laras" Sapa bunda dan laras pun langsung bangkit dari duduknya memeluk bunda.

"Bun, apakabar? Sehat bun? " Laras tersenyum.

"Alhamdulillah baik dan sehat. Kamu daritadi yaa? Maaf ya nunggu lama abisnya ada yang lama banget dandan nya udah kayak perawan" Bunda kembali meledeknya.

"Terusin aja bun sampe pu-as".

" Lagian udah ganteng begini loh gausah di apa-apa.in ntar repot banyak yang naksir adek " Ucap Tania

"Kak, yuk ah jalan. Berangkat sekarang" Alva mengalihkan topik mengajak laras untuk segera pergi tanpa membalas ucapan tania.

"Iya ayok, pamit dulu ke bunda sama tania".

" Bun, aku pamit pergi dulu ya sama kak laras".

"Iya boleh, tapi jangan pulang malem-malem yaa. Itu pak uangnya udah nunggu didepan".

SeandainyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang