S-50

317 17 2
                                    

Sore hari rencananya mereka akan melihat sunset dipinggir pantai namun entah kenapa tiba-tiba saja cuaca berubah mendung padahal tadi siang panasnya sangat terik.

Namun, itu tak menghalangi keempat anak ini untuk pergi keluar villa padahal orangtua mereka sudah melarangnya tapi tetap saja namanya juga anak muda kalau dikasih tau orangtua suka ngeyel akhirnya para orangtua tetap mengizinkan mereka pergi dan para orangtua menetap di villa untuk menghabiskan kebersamaan mereka yang biasanya pada sibuk dengan pekerjaan Masing-masing.

"Anak-anak tuh makin dilarang makin ngeyel ampun deh" Umi nayla
"Yaa begitulah anak muda mbak, kita juga dulu seperti itu" Bunda alva
"Gapapa yang penting anaknya pada happy yaa biarkan mereka menikmati masa mudanya, biarkan mereka mencari kesenangannya sambil mencari jati dirinya nanti juga ada masanya mereka akan sibuk dengan dunianya masing-masing" Ucap mom zega .

"Iya mbak kita cukup support aja apa yang akan mereka lakukan dan kegiatan apa yang akan mereka kerjakan tapi tetap dengan pantauan kita dan mereka juga pasti tau konsekuensi apa yang akan mereka terima kalo melanggar peraturan yang udah kita buat" Sahut mama aruni.

"Iya mbak semoga anak-anak selalu sehat dan tumbuh bersama sampai nanti dan kebahagiaan selalu menyertai mereka" Ucap bunda alva terlihat sedih dan sudut matanya sudah berair.

"Kita do'ain sama-sama ya mbak anak-anak kita, jangan sedih² yah kita jaga bareng-bareng" Seraya mama aruni mengelus tangan bunda alva dan mereka semua tersenyum.

"Udahan ah sedih²nya mending kita nonton film aja yuk mumpung anak-anak juga lagi diluar jadi kita bisa tentram tanpa gangguan" Ajak mom zega.

"Yaudah yuk kalo ada mereka gabakalan fokus kita nontonnya yang ada denger mereka ngoceh terus" Sahut umi nayla.
Para mama melanjutkan kegiatan nonton bersama sedangkan para papa ngobrol² santai sambil memainkan kartu remi untuk seru-seruan aja sambil lepas penat.

Disisi lain keempat anak muda ini sedang duduk dipinggir pantai dan menikmati makanan yang ada didepan mereka.
Mereka asik ngobrol lebih tepatnya 3 orang itu aja sih karna yang satunya hanya diam saja tak menghiraukan sambil menunggu senja yang entah akan terlihat atau tidak karna cuaca semakin mendung .

"Al jangan diem aja dong ayo ngobrol" Tegur zega
"Tau lo kita bertiga asik ngobrol, lo malah asik sendiri" Aruni

"Iya Al, apa lo masih gamau ngobrol sama kita?" Tanya nayla.

"Lo mau kita bahas sekarang?" Zega

"Gaada yang perlu dibahas" Alva membuka suaranya yang sedari tadi diam.

"Lo jangan egois jadi orang, kita perlu bahas ini biar lo gak salah paham terus" Aruni sewot.

"Gua egois?" Alva menatap aruni

"Iya! Kenapa? Gak terima? Kita udah usaha yaa buat kasih penjelasan ke lo tapi lo selalu ngehindar gimana lo mau tau kalo itu salah paham" Aruni mulai meninggikan suaranya.

"Iyaya saking egoisnya gua sampe gak sadar dibohongin temen sendiri" Alva tersenyum smirk

"Gaada yang bohongin lo, ini cuma.. "

"Cuma apa? Cuma karna takut ketauan lo pacaran sama kating terhormat itu?"

"Jaga mulut lo! Dia gak salah apa² , dia baik dia selalu nurutin kemauan gua, dia selalu ada buat gua. Stop ngomong macem² tentang dia" Aruni geram sambil menunjuk-nunjuk Alva. Hujan pun mulai turun dengan derasnya.

"Semoga apa yang lo omongin barusan bener yaa, setelah ini gua gatau harus percaya sama siapa lagi. Biar gua sembuhin luka gua dengan sendirinya. Maaf kalo kehadiran gue malah buat kalian susah maaf udah ngerepotin kalian selama ini maaf atas semuanya , lainkali kalo emang keberatan bilang secara langsung yaa gausah ngomong ke orang lain karna yang bakal memperbaikinya itu gua buka  oranglain. Thanks buat semuanya" Jelas Alva yang udah basah kuyup akibat derasnya hujan nafasnya tercekat menahan emosi.

SeandainyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang