S-20

344 10 0
                                    

Selepas dari mall mereka pun pulang kerumah masing-masing. Ketika alva masuk rumah terlihat bunda papa dan tania sedang berada di meja makan mereka sedang makan malam bersama.

"Assalamu'alaikum penghuni duniaku"

"Waalaikumsalam.. Ada apa ini ko jawab salamnya sambil teriak² gitu sih" Ucap bunda melihat kedatangan alva.

"Ehh ada bunda papa sama kak tania, aku kira gaada orang soalnya udah seminggu ini aku ditinggal sendirian terus jadi kalian ga keliatan " Sindirnya.

"Kamu baru dateng loh udah nyindir² kita aja dek. Papa sama bunda kan kerja juga buat kamu" Sahut papanya.

"Iyaiyaiya" Sahutnya malas

"Darimana lo jam segini baru pulang?"

"Pergi nonton sama temen²" Ucapnya sambil menuangkan air minum ke gelas tapi entah bagaimana ketika mau mengangkat gelas itu tiba-tiba tangannya gak bisa gerak ketika ia memaksanya tangannya malah gemetar.
Bunda papa dan tania yang melihat itu sontak saling tatap dan bunda segera meraih tangan alva dan ia masih bengong dengan kejadian detik tadi.

"Sayang tangan kamu kenapa dek seraya menggenggam tangannya dan mengelusnya lembut oleh kedua ibu jarinya dengan sorot mata yang khawatir.

" Dek.. Itu ditanya bunda loh.. Kamu sakit? Apa yang sakit dek? Tanya papa.

"Al jangan diem aja dong lo ngomong jangan bikin kita khawatir" .

"E-emm aku gpp ko bun..pah..kak.. Tenang aja cuma kecapean aja kali" Jawabnya dengan santai

"Gpp gimana tangan kamu gemetaran gini ayo bilang sama bunda sejak kapan?" Omel bunda

"Iyaiya udah seminggu belakangan ini, aku juga gatau kenapa trus kadang badan aku juga suka lemes tiba-tiba bun" Ucapnya lagi

"Trus apalagi yang kamu rasain? Masih sering mimisan?

" Yakan kalian tau aku dari kecil gampang mimisan jadi udah bukan hal anehlah. Udah gpp ini kecapean aja kali aku juga lagi banyak tugas "ucapnya lagi menenangkan bunda papa dan tania

" Kamu udah makan dek?"

"Udah ko pah tadi sebelum pulang dari mall mampir makan dulu sama yang lain"

"Yaudah kamu bersih-bersih sana trus istirahat jangan lupa vitaminnya diminum".

"Iya pah, emm tapi...

" Tapi apa?"

"Tapi aku mau izin boleh gak aku besok ke kampus bawa motor bun pah? Alva menatapnya bergantian ia pun takut² bicaranya sangat pelan.

" GAK! GAK ADA BAWA BAWA MOTOR!" tegas bundanya

"Aku janji deh bun gabakal kebut²an gabakal ikut² geng motor gabakal aneh² ucapnya meyakinkan bundanya sambil menggenggam balik tangan bundanya.

" Gausah aneh² lo gaada bawa motor biasanya juga lo bareng zega sama aruni . Gausah ngeyel " - tania

"Tapi kan gue mau belajar mandiri kak gue gamau bergantung terus sama orang lain.

" Mereka bukan orang lain al, mereka itu sahabat lo. Plis jangan bikin bunda sama papa kepikiran. Mereka udh cape mikirin kerjaan sekarang lo mau nambahin pikiran bunda papa?" Omel tania panjang lebar

"Emang apa salahnya sih alva cuma pengen bawa motor sendiri? Aku udah gede aku bisa jaga diri aku kok bun pah percaya deh" Ucapnya memohon

"Dek.. Kamu gainget barusan kenapa sama tangan kamu dan badan kamu akhir² ini? Papa  sama bunda bukan larang kamu tapi itu buat kebaikan kamu. Oke kalo kamu mau mandiri dan gamau repotin zega sama aruni lagi. Mulai besok kamu dianter pak ujang aja naik mobil dianter jemput ".

SeandainyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang