Remember Me ? (3)

287 68 3
                                    

"Selamat malam Pa" Arnold menyapa sang Ayah yang baru datang,tapi tak ada balasan,pria 34 tahun itu berjalan melewatinya begitu saja sang putra yang tengah duduk di sofa,seolah anak itu tak terlihat.

Dan kejadian itu tak lepas dari penglihatan sang Ibu yang tengah berdiri tak jauh darinya.

"Arnold tidur nak" ucap sang Ibu yang langsung diangguki sang anak.

Arnold

Setelah memastikan Arnold ke kamar,Melia segera menyusul sang suami masuk kedalam kamar.

"Sampai kapan kau akan memperlakukan anakmu seperti itu?" tanyanya menuntut.

Sang suami yang tengah melepas dasi segera berbalik dan menatap tajam sang istri.

"Dia bukan anakku" katanya tajam.

"Dia anakmu brengsek!" Melia menaikan intonasi suaranya.

"Sampai kapan kau akan berbohong,sampai kapan kau akan membohongiku hah?kau penipu" tuduhnya sang suami kasar.

"Aku.." Melia gagap,antara marah dan takut bercampur jadi satu.

"Dengar! aku sudah tau sejak awal,sejak anak itu lahir aku sudah tau kebusukanmu,aku bertahan karena aku masih menghargaimu sebagai wanita,jadi sadari batasanmu"

"Jehan.."

"Berhenti memanggil namaku seperti itu" ancam Jehan mencengkram erat kerah baju tidur sang istri.

"Tak bisakah sedikit saja kau berbaik hati?buka hatimu untukku dan Arnold,atau kalau kau tidak bisa mencintaiku maka ku mohon jangan perlakukan Arnold seperti dia tak berguna di matamu,anak itu masih kecil,dia tak tau apa apa" Melia memohon dengan tangisannya.

"Aku melakukan itu juga bukan tanpa sebab,kalau anak itu tak ada maka sekarang aku akan hidup bahagia dengan istri dan anak kandungku,kalau saja kau tidak berbohong saat itu,kalau saja aku tidak percaya dengan kebohonganmu,kalau saja... arghhhhhh" Jehan melepaskan cengkramannya dengan kasar,dia frustasi,amarahnya memuncak dan rasa bersalahnya menguar bersamanya.

8 tahun lalu,seharusnya dia tidak pergi dari negara ini,seharusnya dia percaya pada laki laki yang tiba tiba datang dan mengatakan bahwa pria itu hamil karenanya,bukan malah mempercayai Melia yang jelas jelas berbohong saat itu.

"Lalu sekarang kau mau apa?laki laki itu mungkin sudah menikah dengan pria lain,atau malah sudah mati.."

Plak

Satu tamparan keras mendarat di pipi Melia,wanita itu berdecih dan membalas tatapan tajam sang istri.

"Aku tak pernah menyesal telah membohongimu,semua cara akan aku lakukan untuk mendapatkan dirimu,jadi sebenci apapun dirimu padaku,aku pastikan sendiri kalau kau tidak akan meninggalkanku" kata Melia lalu berbalik arah untuk keluar dari kamar mereka.

Kamar mereka?ah bukan kamar mereka,karena sejak 7 tahun lalu mereka sudah pisah kamar.

Jehan tak pernah sudi menyentuh sang istri semenjak dia tau kebenaran tentang anak yang dikandung sang istri saat itu.

Wanita ular itu telah membohonginya,mengaku ngaku bahwa Jehan telah menghamilinya dan meminta pertanggung jawaban,disaat yang sama datang seorang pria muda yang juga melakukan hal yang sama,meminta pertanggung jawaban,tapi nyatanya dia lebih mempercayai Melia yang notabennya adalah sahabatnya sendiri.

Jehan secara sengaja menyakiti pria yang benar benar mengandung buah hatinya,hanya karena persepsi bahwa yang dia hamili malam itu...

Adalah seorang wanita...

...

Bukan hidup seperti ini yang Melia inginkan,dia memang sangat mencintai Jehan,dan melakukan segala hal untuk mendapatkan hati pria itu,tapi pada akhirnya kebenaran memang harus terungkap,membuat dirinya harus membayar semua kesalahan yang pernah dia buat.
Dia hamil,hamil dengan seorang pria bejat yang menjadikannya pelampiasan sesaat,dia tak tau harus menyembunyikannya seperti apa agar kedua orang tuanya tidak tau,hingga saat dia memiliki kesempatan bahwa Jehan menghamili seseorang tak dikenal,akhirnya Melia mengaku ngaku kepada Jehan bahwa dirinyalah yang Jehan hamili malam itu.

The Story Of My Love (BxB) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang