Remember Me ? (7)

334 65 32
                                    

Jehan ingat...

Saat itu..lebih tepatnya lebih dari 8 tahun lalu...

Saat dirinya terburu buru menuju ke Singapura untuk menjemput Melia.

Seorang remaja dengan seragam universitasnya,berlari menghadang langkahnya.

Dengan derai air mata,remaja itu mengaku Jehan hamili dan sekarang tengah meminta pertanggung jawaban Jehan.

Jehan tentu tidak percaya..

Dia memang pernah tanpa sadar melakukan pelecehan terhadap seseorang,tapi orang itu adalah Melia.

Ditambah keyakinan Jehan yang malam itu dia nodai adalah perempuan..

Dia bukan gay,dia bukan penyuka sesama jenis,dan Jehan yakin itu.

Tapi remaja itu juga bersikeras akan klaim nya sendiri.

Jehan tak bisa berpikir jernih saat itu,ditambah fakta bahwa Melia dinyatakan hamil oleh dokter dan nyaris keguguran saat tengah berada di Singapura.

Akhirnya tanpa dia sangka...

Saat itu ternyata dia benar benar menyakiti hati seseorang.

"Maaf Pak,ada yang bisa saya bantu?"

Jehan tersadar atas lamunannya karena seseorang menepuk pundaknya.

Hah?

Jehan ngelag.

"Saya lihat bapak sedari tadi melihat ke arah lift,apakah ada seseorang yang bapak tunggu?atau bapak sudah ada janji bertemu dengan karyawan di perusahaan kami?" Tanyanya lagi.

Entahlah...

Pagi pagi Jehan sudah nangkring di hall gedung perkantoran yang dia yakini sebagai tempat dimana Sagha bekerja.

Namun,sudah 2 jam lebih dia duduk di sana,tidak ada tanda tanda Sagha akan muncul sekarang.

"Sagha..saya menunggu Sagha" jawab Jehan ragu ragu.

Namanya Sagha kan?

Jehan tidak tau nama lengkapnya,dia hanya tau namanya Sagha saja.

"Kalau boleh tau,Bapak ada keperluan apa dengan mas Sagha?urusan pribadi atau urusan perusahaan?" Tanya orang itu masih sopan.

Jehan mengernyit,dia bingung mau jawab apa.

"Pak Jehan? Iyakan Pak Jehan? Saya kira saya salah lihat,ternyata memang Pak Jehan"

Satu orang muncul.

Jehan samar samar ingat siapa pria yang menyapanya itu.

Kalau tidak salah,pria itu adalah salah satu petinggi di D'Lou,dibeberapa kesempatan mereka pernah bertemu dan menyapa.

"Bapak kemari sendiri?" Tanya Pak Bara sembari melihat ke sekeliling.

Pak Jehan kan setahunya orang penting,masa iya dibiarkan pergi sendiri.

"Saya kemari sendiri,dan ini bukan karena masalah perusahaan" jawab Jehan.

"Kalau begitu,apa yang bisa saya bantu?" Tawar Pak Bara.

"Sagha..saya mencari karyawan anda yang bernama Sagha" kata Jehan.

"Sagha? Maksud Bapak Mas Sagha?" Pak Bara memastikan,soalnya di kantor ini yang namanya Sagha setahunya cuma satu,yaitu Bos nya sendiri. Tapi gak tau juga sih kalau ada nama karyawannya yang kelewat,saking banyaknya orang yang bekerja di sana.

"Mas Sagha?" Kenapa harus pake embel embel 'Mas'? Bukannya Sagha jauh lebih muda ya dari Pak Bara.

"Mas Sagha, komisaris di perusahaan kami Pak,kalau yang bapak maksud Mas Sagha yang itu" Pak Bara menunjuk satu buah poster yang di sana tercetak jelas wajah Sagha.

The Story Of My Love (BxB) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang