Remember me ? (1)

763 71 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.

.

Cerita ini hanya fiktif belaka,author hanya pinjam visual untuk mendukung cerita,jangan baper,semua yang terjadi di story ini hanya karangan Author,alias tidak nyata

.

.

.

.

.

.

.

.

Cast


Jehan Oliver Aleandro (34 tahun)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jehan Oliver Aleandro (34 tahun)

Shaga Varesh Narendra (29 tahun)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shaga Varesh Narendra (29 tahun)

.

.

.

.

Cek this out

.

.

Tak ada yang lebih menyakitkan selain melihat orang yang kita cintai menderita,penderitaan yang tak kunjung habis hingga ingin rasanya merelakan tubuh tak berdaya itu untuk sebuah keabadian,sebuah kebahagiaan yang sejati,tapi apa sanggup?apa sanggup kita berpisah dengannya?berpisah jarak dan waktu serta perbedaan antara hidup dan mati?semua perbuatan akan ada timbal baliknya,seperti tetesan air hujan yang mengalir ke anak sungai,seperti salju yang mencair mengisi setiap cekungan pulau,apa daya manusia yang hanya ingin hidupnya selalu bahagia.

Kematian adalah hal yang paling menyakitkan,berpisah dengan orang yang kita sayangi adalah sebuah perjalanan hidup yang harus kita lewati,sekali,dua kali,bahkan kita bisa lebih dari itu mengalaminya,itulah kodrat manusia,harus melihat kematian orang terkasihnya.

Seperti air gunung yang selalu mengalir menuju laut,semua manusia pasti akan kembali ke sang pencipta.

"Pasien atas nama Cloudio Maxime,waktu kematiannya pukul 14 lebih 34 menit"

Itulah vonis dokter,bersamaan dikumandangkannya kalimat itu,tubuh pria muda di sudut ruangan itu ambruk,tak mampu menahan beban tubuhnya,air matanya tumpah seketika.

"Tidak...ku mohon selamatkan suamiku,selamatkan suamiku,dokter kumohon" pria itu merangkak memohon untuk sesuatu yang sia sia,tubuh suaminya sudah ditutup kain putih,tak ada lagi pergerakan,tak ada lagi nafas yang keluar,tak ada lagi detak jantung yang berdetak,raga suaminya telah pergi,meninggalkan dia dalam kesakitan yang teramat sangat.

"Mas,tolong tabahkan hati anda,kita sebagai manusia hanya bisa pasrah atas kehendak Tuhan" kata dokter yang berjongkok untuk menepuk pelan bahu pria yang tengah frustasi itu.

"Tidak,tidak boleh,suamiku tidak boleh mati,dia pasti masih hidup,dia masih hidup dokter,tolong sekali lagi pastikan jika suamiku masih hidup,tolong...tolong arghhhhh" pria itu memohon mohon hingga rasanya ingin gila,dia tidak tau harus bagaimana lagi menjalani hidup jika tanpa ada sang suami,bagaimana dengan anak mereka?bagaimana dengan impian impian mereka yang belum tercapai,dia harus bagaimana?

...

Buku usang itu tertutup karena gesekan angin yang cukup kencang berasal dari jendela kamar yang terbuka.

Angin malam memang ganas,tapi angin malam juga yang membuat awan awan hitam menghilang,meninggalkan bulan sabit yang menggantung dengan indahnya.

Pria 29 tahun itu melamun,membiarkan pakaian tidurnya melambai karena angin,bulan adalah pengantar rindunya,bulan akan menyampaikan pesan pesannya untuk sang suami tercinta yang sudah tenang di alam sana.

"Mas,aku rindu"

Tbc

Story ini akan dilanjut setelah lebaran,jadi pastikan jangan lupa vote dan komen,bye bye.

Nathan-Dareen hari ini gak update dulu ya,Author nya lagi sibuk bikin takjil 🥱

The Story Of My Love (BxB) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang