Dangerous (7)

358 81 7
                                    

"Ibu mau pergi kemana?"

Brian yang baru pulang dari kampus nya,tiba tiba dikejutkan oleh kelakuan Ibunya yang mempacking semua barang barangnya.

"Tentu saja ke rumah calon suami Ibu" jawab Ibu dengan entengnya.

"Apa Ibu yakin mereka akan menerima Ibu meksipun Ibu adalah pekerja sex-"

Plak

Satu tamparan keras mendarat mulus di pipi Brian.

Sakit,sudah jelas ini sangat sakit.

"Jaga ucapanmu,kau tidak tau apapun tentang dunia orang dewasa,urusi saja urusan mu karena setelah ini hiduplah mandiri" kata sang Ibu dengan wajah marah.

"Apakah artinya Ibu meninggalkanku?"

"Brian! Kau sudah dewasa,jangan berlagak seperti balita yang harus menangis saat ditinggalkan Ibunya pergi belanja,kau sudah dewasa..sudah bisa memutuskan tujuan hidupmu akan kemana,kau bisa mengendalikan hidupmu sendiri,apa gunanya kau hidup terus terusan bersama Ibumu,tugas Ibu sudah selesai,kau harus mandiri"

Deg

Brian terbuang...

Ketakutannya selama ini benar benar terjadi,satu hal yang tersisa,yang mungkin bisa menjadi pegangan terakhir saat dirinya merasa rendah diri akhirnya pergi juga.

Ibunya...

Ibu yang selama ini tak pernah berperan layaknya seorang Ibu.

"Rumah ini habis masa kontrak satu bulan lagi,mulailah bekerja dan hiduplah dirimu sendiri,Ibu sudah angkat tangan dengan urusanmu"

Tanpa terasa air mata Brian menetes,dia cengeng..iya cengeng sekali,tapi apa boleh buat...dia sudah game over sekarang.

...

2 Minggu berlalu

...

"Sementara Lo disini oke? Ini rumah kontrakan milik Om gue,yaa cukup sederhana sih namanya juga kontrakan kan,tapi setidaknya ini bisa Lo gunain dulu tanpa bayar" kata Jeremy sembari membantu Keve memasukkan barang barangnya masuk ke dalam rumah.

Iya rumahnya sangat sangat sederhana,bahkan tidak ada apa apanya dibandingkan rumah Keve,tapi ya mau bagaimana lagi...

Keve diusir..

Karena ketahuan hamil di luar nikah.

Sesuai ekspetasi Keve sih soalnya mana mungkin dia menyembunyikan kehamilannya terlalu lama,pasti cepat atau lambat keluarganya bakalan tau.

Papa yang ngusir,bentuk dari kekecewaan sih,juga hukuman serta pembelajaran untuk Keve.

Kalau mama,beliau yang nahan Keve,gimana pun Keve itu anaknya,anak kesayangannya,Keve diusir dalam kondisi hamil ya orang tua mana yang tidak khawatir,tapi ya gitu keputusan Papa tidak bisa diganggu gugat.

Papa masih butuh waktu untuk memaafkan Keve jadi untuk sekarang biarlah Keve merenungi kesalahannya dengan jauh dari keluarganya sendiri.

Fasilitas Keve diambil,uang bulanannya di stop,dan juga Keve tidak bisa lagi dengan leluasa berkeliaran di kota,karena apa? Karena keluarga mereka akan malu jika 'keturunan' Wilmana ketahuan hamil di luar nikah.

"Gak usah takut,Lo masih ada gue..gue bakalan bantu Lo sampai Lo bisa berdiri sendiri" Jeremy menguatkan hati Keve.

Siapa juga yang tega melihat kemalangan yang dialami Keve,sudah hamil,diusir,tidak punya uang,tidak ada teman,kalau bukan Jeremy lalu siapa lagi?

"Gue mau kerja" kata Keve.

"Iya nanti kerja,tapi beberapa hari ini Lo diem di rumah dulu,kuatin hati Lo,hibur diri Lo sendiri"

Keve mengangkat wajahnya menatap wajah tegas Jeremy.

Dia merasa bersyukur masih ada Jeremy di sisinya,yang peduli padanya.

"Kenapa ngeliatin kayak gitu? Gue ganteng ya?"

Masih aja kepedean.

"Thanks ya"

Satu kata saja,tapi entah kenapa Keve mengatakan nya dengan bibir bergetar,seolah rasa terima kasih itu tidak cukup untuk membayar kebaikan hati seorang Jeremy.

"Jangan nangis elah,Lo Ardiaz Keve,Lo kuat,gini doang Lo pasti bisa lakuinnya,anggap aja Lo lagi ditraining sama Tuhan buat jadi manusia kuat,gue yakin nanti hidup Lo pasti akan bahagia "

Iya...

Benar apa yang dikatakan Jeremy.

Cobaan yang dia alami bertubi tubi ini adalah jalan Tuhan untuk menjadikannya manusia kuat.

Keve tidak lagi sendiri sekarang,ada nyawa lain yang dia bawa di dalam perutnya,dia harus kuat dan membawa nyawa itu keluar dari perutnya dengan selamat,agar bayi tak berdosa ini bisa menghirup udara dunia,seperti cita citanya.

...

"Keve kemana?"

Jeremy memicing menatap tak suka ke arah pria yang beberapa saat yang lalu membuatnya jengkel karena terus terusan meneror nya dengan menanyakan keberadaan Keve.

"Ngapain sih nyari nyari Keve,bukan urusan Lo juga" Jeremy kesal.

"Gue harus pastiin sesuatu jadi kasih tau gue Keve ada dimana sekarang" Brian tak kalah kesal,seharian ini dia dibuat naik pitam dan gelisah tak menentu karena berbagai hal,dan seperti mencari pelampiasan jadilah dia meneror Jeremy.

"Sesuatu apa? Heh cupu..modal tampang doang tapi sombongnya selangit,Lo sadar gak sih kalau kelakuan Lo itu udah nyakitin Keve,Okey dia salah..dia udah minta maaf kan,dia juga gak bakal ngelibatin Lo,tapi bisa gak sih Lo gak usah ganggu hidup dia lagi? Keve udah menderita,jangan Lo tambah tambahin" pertahanan Jeremy udah di ujung.

"Lo kok nyolot? Gue juga gak bakalan kayak gini kalau temen Lo itu gak bikin ulah ke gue,gue korban disini"

Cuih

Korban mana Lo peyang.

"Pelaku teriak korban.." Jeremy sarkasme.

"Maksud Lo apa? Lo gak percaya sama gue?" Gantian Brian yang nyolot.

"Percaya sama Lo musyrik,percaya tuh sama Tuhan...lagian gue gak percaya kalau Lo 100% korban disini,oke awal memang Keve yang ngerayu tapi dalam prakteknya Lo yang menikmati kan? Kalau enggak mana mungkin Lo sampai keluarin benih Lo di perut Keve,mikir pake otak..masih punya otak kan Lo"

Deg

Seperti tertampar kenyataan,atas omongan Jeremy barusan.

Iya..awal memang Keve yang ngerayu,tapi lama lama Brian yang dibutakan oleh nafsu sehingga menganggahi Keve dengan brutal..

Bahkan Brian secara sadar melihat Keve menangis saat itu.

"Kenapa diem? Baru sadar Lo hah? Ingat ya Brian..Keve udah mutusin buat gugurin bayi nya,bayi nya udah gak ada,Keve juga udah pergi dari sini,dia gak bakalan muncul muncul di hadapan Lo lagi seperti yang Lo mau,jadi gue mohon dengan sangat...jangan cari cari Keve lagi"

Dan setelah mengatakan itu..Jeremy memilih pergi.

Tubuh Brian merosot,apakah perkataan Jeremy benar jika bayi nya sudah digugurkan? Tapi kenapa mendengar berita itu bukannya lega malahan Brian merasa tambah khawatir?

Bagaimana keadaan Keve pasca keguguran?

Apakah pria itu baik baik saja?

Bukankah Keve akan kembali ke kampus lagi dan beraktifitas seperti biasa?

Tapi kenapa Jeremy bilang Keve sudah pergi dan tidak akan muncul lagi di hadapannya?

Tidak..bukan seperti itu..bukan seperti itu yang Brian mau.

Tbc

Mood nulis belum balik,jadi harap maklum kalau kosokatanya amburadul 🙏😴😴😴

The Story Of My Love (BxB) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang