Remember Me ? (6)

297 64 11
                                    

"Tidak bisakah kamu menghargai perasaan Arnold sekali saja? Dia berusaha sekuat tenaga mencari perhatian darimu,tapi apa yang dia dapat? Pengkhianatan dari Ayah nya sendiri,di depan matanya kamu memilih anak orang lain,kamu benar benar bajingan Jehan" mata Melia berkilat marah.

Ayolah...dia ada di lokasi saat itu.

Saat Jehan memilih Yasha dibanding dengan Arnold yang notabennya adalah anak nya sendiri.

Di depan khalayak banyak,Jehan memilih anak orang lain..

Apakah pria itu ingin pamer tentang ketidakbecusannya mengasuh anak?

Atau pria itu sengaja seperti itu agar masyarakat tau tentang buruknya rumah tangga mereka?

"Anak itu bukan anak ku,lalu kenapa kau protes dengan sikapku? Bukankah kamu sudah tau konsekuensinya menikah dengan ku?" Balas Jehan seperti tak minat meladeni protes istrinya.

Pria itu malah memilih membaca berkas berkas di depannya tanpa mau melihat ke lawan bicaranya.

"Dia anakmu! Sudah ku bilang berapa kali,Arnold anak mu! Kamu Ayahnya,semua orang tau kamu Ayah kandung Arnold,tidak bisakah kamu membuatnya tidak serumit ini?"

Srkkkk

Jehan berdiri,menatap nyalang ke arah sang istri.

Wanita ini berisik sekali.

"Dia bukan anakku,dulu sekarang ataupun nanti sampai aku mati,aku tidak akan pernah mengakuinya sebagai anakku,mengerti?" Ucap Jehan penuh penekanan.

Sudah capek sebenarnya dia mengatakan hal yang sama berulang kali..

Tapi ya bagaimana...Melia ini bebal sekali.

"Apa karena pria itu? Kamu masih berharap pada pria itu kan?" Tuduh Melia.

Membuat Jehan yang awalnya telah beranjak akan keluar ruangan menjadi tertahan.

"Oh aku ingat..pria itu Sagha kan?"

Deg

Jehan memutar badannya,menghadap ke Melia.

Apa Melia tau soal dirinya dan Sagha di masa lalu?

"Ternyata benar,pria itu adalah Sagha...tapi apa kamu tau bahwa Sagha telah menikah? Dan kemungkinan besar Yasha adalah anak Sagha dan suaminya,memangnya apa yang mau kamu harapkan dari seorang pria yang telah bersuami? Kamu ingin merebutnya? Oh atau kamu ingin menuntut penjelasan darinya...Jehan...aku beri tahu ya..hal itu tidak segampang apa yang kamu pikirkan..dulu kamu mengusir Sagha..tidak mengakui anak yang dikandungnya..menuduhnya berbohong..memangnya Sagha sebodoh itu akan memaafkan mu?"

Melia tersenyum miris...

Menyesal? Tentu dirinya tak pernah menyesal atas apa yang dia lakukan dulu ataupun sekarang..

Selagi dia bis mendapatkan apa yang dia mau,maka jalan apapun akan dia lalui meskipun tidak sejalan dengan hati nuraninya.

"Memangnya aku peduli dengan semua persepsi kosong mu itu? Dulu aku percaya padamu karena kamu temanku,tapi sekarang...sekarang kau tidak lebih dari sekedar penipu yang menghalalkan segala cara untuk keegoisan mu sendiri..kamu dengar..aku akan mengambil kembali kebahagiaan yang pernah kamu renggut dariku,aku bersumpah akan membuat mu menangis darah melihat kebahagiaan ku di depan matamu"

Deg

Dan setelah mengucapkan itu Jehan memilih pergi.

Meninggalkan Melia yang syok dengan ucapan Jehan barusan.

Apa Jehan semarah itu dengannya? Bahkan Jehan berani menyumpahinya dengan begitu kejam.

Kebahagiaan? Selagi bukan dengannya,maka kebahagiaan yang akan Jehan rasakan akan Melia pastikan hanya akan menjadi angan nya saja.

The Story Of My Love (BxB) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang