Dangerous (9)

382 80 14
                                    

Brian mematung menatap hunian mewah yang ada di depan matanya,dia tau berita kalau Keve adalah anak seorang konglomerat di kotanya,tapi Brian tak pernah tau bahwa rumah Keve itu sangat sangat bagus dengan beberapa bagian rumah yang menjulang layaknya hotel berbintang.

Sangat luas,dan dijaga oleh beberapa security,Brian ragu ragu untuk mendekat.

Dia mendapatkan alamat Keve dari Alden,dia beralasan bahwa dia harus bertemu face to face dengan Keve untuk membahas masalah tim futsal,dan itu atas perintah Coach Alex.

Tapi yang terjadi sekarang...nyali Brian menciut kala melihat seberapa terhormatnya keluarga Keve.

Bagaimana jika Keve sudah ketahuan kalau dia hamil dan keluarganya menuntut siapapun yang menghamilinya..bagaimana jika Keve mengatakan jika Brian orangnya? Bagaimana nasib Brian selanjutnya? Akankah dia dieksekusi saat itu juga karena berani menodai Tuan Muda mereka?

"Cari siapa Mas?" Lamunan Brian buyar kala seorang security menghampirinya,security itu curiga karena sejak tadi melihat Brian tak bergerak dari tempatnya berdiri sekarang,mencurigakan.

"I-ini rumah Keve?" Brian gagap.

"Keve?"

"Ah maksud saya Ardiaz Kevern,di kampus dia dipanggil Keve" Brian menjelaskan karena security itu tampak asing dengan nama Keve.

"Oh Mas Diaz..ah iya Mas,ini rumahnya Mas Diaz,ada apa ya mencari Mas Diaz nya?" Tanya si security.

"Saya dari universitas A,seniornya Keve di club futsal,sebelum Keve mengundurkan diri dia ada mengikuti kejuaraan,dan di final tim nya menang,kebetulan piagam beserta medali nya dibawa oleh saya,jadi saya kesini karena ingin mengantarkan nya sendiri ke Keve langsung" kata Brian memperlihatkan piagam penghargaan serta sebuah medali emas yang sudah Brian persiapkan beberapa saat yang lalu,dua benda itu memang milih Keve dan baru terbit beberapa hari yang lalu jadi masih tersimpan di club futsal,untunglah Brian bisa bernegosiasi dengan Coach Alex sehingga dia bisa membuat alasan untuk bertemu dengan Keve lagi.

"Ooo piagam ya Mas..tapi kebetulan Mas Diaz nya gak ada di rumah Mas,di rumah cuma ada Nyonya..Mas saya antar ketemu Nyonya saja ya"

Eh?

Nyonya?

Maksudnya Ibunya Keve?

Enggak mau lah..Brian gak punya nyali ketemu Ibunya Keve,bisa bisa dia di goreng langsung nanti di sana.

"Gak usah deh Pak,saya titip aja buat Keve ya-"

"Waduh jangan dititipin,gak papa saya temenin ketemu Nyonya,Nyonya lagi gak sibuk kok,mari saya antar"

Njirrr

Jantung Brian langsung terpompa dengan maximal,nyaris meledak saat tangannya tiba tiba di tarik sama si security untuk dibawa masuk ke halaman rumah.

Enggak..

Sumpah Brian takut banget,ini kek dia mau dibawa ke tiang eksekusi buat menjalani hukuman pancung.

Langkah Brian semakin berat dan matanya memanas kala melihat kondisi kediaman Keve dari dalam.

Benar benar bukan gaya Brian.

"Bu,maaf menganggu waktu nya sebentar,ini ada temennya Mas Diaz dari kampus"

Sosok wanita anggun dengan balutan gaun santainya menoleh.

Brian terpana untuk beberapa saat.

Bahkan diumurnya yang ditaksir telah mencapai usia 50 tahun itu masih sangat anggun dan cantik,persis seperti Keve.

"Iya?"

"Saya permisi balik ke depan dulu ya Bu..silahkan Mas,bicara sama Ibunya Mas Diaz" kata si security.

The Story Of My Love (BxB) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang