My Personal Assistant (4)

1.4K 98 11
                                    

"Mau kemana? Masih pagi lho" Bara dengan mata setengah mengantuk mendapati kekasihnya tengah sibuk berganti pakaian padahal jam di dinding masih menunjukkan pukul 2 pagi.

"Mau ke istana,brifing buat langsung cus ke perbatasan Hoei" jawab Nata santai.

"Hoei? Ngapain kesana?"

Pake nanya..

"Ya jagain bapak lu lah,lu kira gue kerja apaan kalau gak stand by jagain bapak lu" yeee nge gas.

"Gue kira kerjaan lu di kantor doang,kan lo ajudan bukan paspampres"

"Sekarang lo tau kan seenggak enak nya kerjaan gue,makanya jangan bisa nya ngerusuh aja lu"

Bara cemberut,kesel dia dikatain rusuh. Kan tapi emang bener.

Bara beranjak dari tempat tidur,lalu menghampiri Nata dan memeluknya dari belakang.

"Hoei jauh,berapa lama disana?" Bara meletakkan kepala nya di ceruk leher Nata,menghirup aroma yang keluar dari sana.

Wangi...

Wangi sekali..

Bikin ketagihan..

"Satu minggu? Dua minggu? Entahlah mungkin bisa lebih lama dari itu" jawab Nata,dia membiarkan saja apa yang dilakukan Bara pada leher nya,karena Nata merasakan lidah Bara sudah bergerilya di sekitar lehernya.

"Lama banget,nanti kalau kangen gimana?"

Cih

"Tahan aja" Nata sih santai.

"Mana bisa,emang harus banget pagi pagi gini ya?" Bara ngeliat jam dinding lagi.

"Berangkatnya sih jam 8,tapi kan harus prepare dulu" jawab Nata.

"Kalau gitu masih sempet lah"

Hah?

Sempet apaan?

Bara membalikkan badan Nata supaya menghadap kepadanya.

"Bar? Mau ngapain?" Nata agak was was.

"Mau ngewe"

Njir jujur amat.

"Jangan ngaco deh,gue harus pergi nih" protes Nata.

Tapi Bara sang dominan disini,dia mengukung Nata dan mendudukan Nata di atas meja kayu besar yang biasanya dipakai Nata sebagai meja kerja.

"Bar!" Pekik Nata,mendapati Bara melucuti celana Nata yang tadinya sudah terpasang rapi. Tidak hanya celana nya saja tapi juga celana dalam nya,hingga Nata telanjang dam hanya memakai baju saja.

"Bara! Bajingan!" Umpat Nata. Tapi Bara lebih sigap membungkam mulutnya dengan ciuman.

Nata sempat menolak,hingga membuat Bara kewalahan menuntut ciuman itu,tapi lama lama Nata terlena dan tanpa sadar dia menikmati ciuman itu dan mengalungkan kedua tangannya di leher Bara,menekan kepala Bara supaya ciuman mereka lebih intens.

"Hah" begitu ciuman dilepaskan,Nata langsung meraup oksigen sebanyak banyaknya,nafasnya sudah tak beraturan. Tiba tiba Bara juga sudah melepas celana tidur nya.

Penis nya yang setengah menegak itu bersenggolan langsung dengan penis Nata yang dalam kondisi yang sama. Sama sama mulai horni.

Bara mengambil sesuatu dari laci meja itu.

Pelumas.

Ahh..

Bara tersenyum penuh kemenangan saat mengangkat kedua kaki Nata agar lubang belakangnya terlihat.

The Story Of My Love (BxB) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang