Reason Together (2)

402 69 19
                                    

Acara pagi ini seperti biasa. Ersya berkutat dengan menu sarapan,sedangkan Galen tengah bersendau gurau dengan Ruhi,entah apa yang mereka ketawakan sampai sampai suara mereka terdengar sampai ke dapur.

"Sarapan dulu kak" Ersya meletakkan satu piring berisi nasi goreng serta telur ceplok ke depan meja Galen.

"Ruhi,sini sama Papa dulu" Ersya sigap mengambil Ruhi dari gendongan Ayahnya,untunglah anak itu nurut.

"Kak,hari ini daycare Tante Rose libur,bisa gak Ruhi ikut kakak dulu,nanti setelah makan siang aku jemput dia selepas selesai kuliah" kata Ersya.

"Baiklah,biar Ruhi aku bawa ke tempat kerja"

"Tapi aku masih kepikiran deh Kak..."

"Kepikiran apa?"

"Kalau aku udah mulai magang,nanti gimana sama Ruhi?pasti waktuku bakalan gak ada buat dia" Ersya nampak khawatir.

"Memangnya sudah ada planning mau magang dimana?" tanya Galen.

"Gak tau,kalau bisa sih yang deket aja biar bisa pulang balik ke rumah"

"Nanti biar aku bilang ke dosen kamu biar kamu magang nya di kantor ku saja"

"Hah?emang bisa?" Ersya kaget.

"Bisa,aku kenal dosen kamu,jadi tenang aja"

"Kakak gak perlu ngelakuin itu..."

"Perlu lah,kalau kamu dapet tempat magang jauh trus Ruhi ngamuk nyariin kamu gimana?"

Ah ya baru saja Ersya merasa tersangjung akan perhatian Galen

Tapi ternyata semua itu demi....

Ruhi.

Ersya merasa semakin hari rasa cintanya pada Galen semakin bertambah,tidak sulit untuk menyukai pria itu mengingat Galen adalah tipe pria tampan dan populer,serta saat di rumah perangai pria itu benar benar tipe pria idaman.

Ditambah status mereka yang telah sah di mata hukum,jujur saja Ersya suka saat dia berada di pelukan pria itu.

Tubuh Galen hangat,pantas saja Ruhi sangat manja saat digendongan Ayahnya.

Aroma Galen harum dan juga menenangkan,sering kali Ersya telat bangun karena ingin berlama lama mengendus aroma suaminya.

"Papa!" panggil Ruhi.

"Iya,Papa kuliah dulu,Ruhi sama Daddy yaa..."

"Hiks Papa" Yaa begitulah Ruhi,kalau lagi sama Ersya pasti nyariinnya Ayahnya,kalau lagi sama Galen,nangis nyariin Papa nya.

"Cup cup,anak manis gak boleh nangis,Papa kuliah dulu,nanti sama Papa lagi yaa Sayang"

"Papa!" Ruhi meraih wajah Ersya lalu diciumnya dengan gemas.

"Aduh,basah lagi deh" gak marah kok,cuma gemas saja soalnya kini wajah Ersya udah basah kena air liurnya Ruhi.

"Kak,aku berangkat dulu yaa"

"Iya"

Ersya cium tangan Galen dan tak lupa Brian membalasnya dengan ciuman rutin di kening,sungguh sebuah kebiasaan yang hangat,siapapun yang melihat pasti bakalan iri dengan keharmonisan mereka.

"Papa hiks"

Ruhi berusaha menggapai Ersya yang sudah dulu berjalan keluar.

"Nanti yaa sama Papa nya,sekarang sama Daddy dulu"

"Didi"

"Iya sama Daddy,duh cantiknya anak Daddy"

Galen gemas,dan gantian menghadiahi anaknya dengan ciuman ringan di pipi.

The Story Of My Love (BxB) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang