Dangerous (3)

415 87 16
                                    

Brian meremas tangannya yang berada di bawah meja,dia gugup dan takut setengah mati,sejak dia Minggu yang lalu,kejadian malam itu terus menerus berputar di otaknya seperti kaset rusak.

Ini sangat menggangunya,dan Brian tidak suka sesuatu menggangu kinerja nya di tim futsal.

Dan sekarang...sumber masalah itu berada di depannya.

Tersenyum jenaka,seolah hal hal yang lalu tidak berarti baginya.

"Akhirnya kita ketemu juga ya? Lu dicariin susah banget,padahal kita di club yang sama" senyum yang Brian benci.

Tidak bisakah pria itu berhenti menyunggingkan senyum nya?

"Gue mau minta maaf"

Tuh kan,pasti kalau ketemu yang dibahas pasti masalah ini,padahal Brian sedang mencoba move on.

"Ya udah selesai,bisa gak ini gak usah dibahas lagi,gue trauma" jawab Brian setelah mengumpulkan keberaniannya untuk menjawab perkataan Junior nya itu.

"Eh oh iya,sorry..gue cuma mau lurusin satu hal aja kok,habis itu gue janji gak bakalan bahas bahas ini lagi"

Brian kembali meremas jemarinya..mau lurusin hal apa?

Apakah Keve hamil?

Brian belum siap akan kenyataan itu kalau benar benar terjadi.

"Malam itu gue yang salah..gue yang maksa lu..gue yang akan tanggung akibatnya,gue cuma mohon lu jangan kabur kaburan kayak gini...gue gak bakalan tuntut apapun kok,anggap aja kita berdua lagi hs sama stranger dan hari berikutnya lupain"

Lupain gitu aja?

Mana bisa begitu saja lupa...hampir setiap malam Brian selalu dimimpikan hal itu dan berakhir dia mimpi basah.

"Iya lu yang salah,lu yang maksa gue,jadi jangan ungkit ungkit hal itu lagi,anggap aja kita gak pernah ketemu sebelumnya" balas Brian.

"Iya,gue juga pengennya kayak gitu,tapi maafin gue dulu yaaa...gue bener bener minta maaf atas kejadian malam itu,jangan ngehindar kalau ketemu gue,gue gak bakalan ngungkit hal itu lagi kok"

Haruskah Brian berdamai?

Tentu saja harus karena bagaimana pun berdamai dengan trauma nya sendiri adalah obat terbaik dari segala mimpi buruknya.

"Iya" jawab Brian lirih.

Senyum menjengkelkan itu muncul kembali dari bibir pria yang dijuluki 'Young Prince Wilmana' tapi kali ini perlahan rasa takut itu memudar.

Berubah menjadi rasa kagum yang tak bisa dikendalikan.

...

Tapi...haruskah ini menjadi satu satunya kesalahan dibebankan untuk Keve?

Bukankah Brian adalah pihak atas nya?

Sebanyak apapun Keve memaksa dan menggoda kalau Brian tidak menikmatinya yaa mana mungkin Brian bisa 'keluar' berkali kali saat malam itu.

Dan satu hal yang tidak Brian pikirkan...bahwa dia melupakan fakta kalau Keve bisa saja hamil karena ulahnya.

...

"Goal..."

"Goal..."

"Dengan satu gol di menit menit akhir ini,maka bisa dipastikan bahwa Tim Futsal dari Universitas A menjadi pemenang kompetisi Liga tahun ini"

Yeeeeee

Semua bersorak...bahkan para penonton yang memenuhi tribun ikut bersorak larut dalam kebahagiaan.

The Story Of My Love (BxB) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang