Hal-18

18 2 0
                                    

"Kita lagi nyari gelang yang model gini Tante. Gelang dari tali sepatu gitu Tante. " Farhan menunjukkan foto gambar gelang yang persis digunakan pelaku.

 " Farhan menunjukkan foto gambar gelang yang persis digunakan pelaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ouh yang ini, warna biru yah. Sepertinya di dalam toko Tante masih ada stocknya. Bentar yah Tante ambilkan dulu. " Tante Rara masuk ke dalam toko yang telah tutup.

"Tante kenapa hari ini tokonya gak buka?" tanya Fathur melihat papan yang menutup sekeliling area toko.

"Iyah, karena Neneknya Bara tadi malam kecelakaan, masuk rumah sakit. Dan Tante setelah ini kembali giliran jaga Neneknya Bara di rumah sakit."

"Astaghfirullah, Itu sekarang gimana keadaannya Tante?" ucap Farhan merasa syok mendengarnya. Fathur juga tidak kalah kaget mendengarnya. Bara tidak memberitahukannya tentang peristiwa ini.

"Alhamdulillah Neneknya Bara berhasil melewati masa kritis. Tante bersyukur banget karena Neneknya Bara bisa selamat dan diberikan kesempatan untuk hidup lagi."

"Ouh ya Allah, semoga segera cepat sembuh Tante."  ucap Fathur kemudian melihat ekspresi Bara yang tampak sedih. Fathur tersenyum menepuk bahu Bara, "Nenek Lo pasti baik-baik aja, Bar. Tenang aja." Bara mengangguk  tersenyum penuh harapan.

"Ayok masuk." Tante Rara mempersilakan kami semua masuk. Fathur, Farhan dan Bara mulai melangkahkan kaki masuk ke dalamnya

Di dalamnya terdapat 2 lampu yang menerangi ruangan ini. Di dalamnya terdapat beragam gelang dan sepatu baru yang tertata rapih.

"Ini gelangnya. Tante kasih gratis khusus hari ini buat kalian berdua yah. Buat kenang-kenangan dari Tante. Anak seusia kalian memang banyak yang suka gelang seperti ini yah. " Mamanya Bara memberikan gelangnya secara gratis. Fathur menggelengkan kepala saat Farhan tampak senang, apalagi soal gratisan.

"Makasih banyak Tante." kompak Farhan dan Fathur

"Kemarin juga ada lho anak perempuan yang beli gelang seperti ini. Sepantaran kalian, pakai kaus polos pink dan rok abu-abu SMA. Dia pakai topi. Tante lihat dia seperti ketakutan. Terus telapak tangan kirinya terluka banyak darah gitu."

"Anak SMA tangan kirinya terluka? Mungkin ada hubungannya dengan kejadian yang menimpa Omnya Farhan. Karena pelaku membunuh Omnya Farhan menggunakan tangan kiri. Berarti ada kemungkinan dia memang siswa SMA di sekolah gue. Tapi siapa? " Fathur mengatakannya dalam hati, merasa tidak menyangka.

"Tante udah nawarin bantuan. Karena tangannya Tante lihat cuma dibalut pakai dasi sekolah. Siapa tau dia mau ke klinik dekat sini. Tapi dia bersikeras menolak. Dia sekadar ingin membeli gelang warna biru model ini,"

"Apa mungkin di video itu seorang cewek yang udah bunuh Om gue? Tapi dari postur badan yang gue lihat di video itu cowok terus nyamar jadi Kakak gue. Bisa jadi kan video itu hanya potongan? Gue bakal cari tau lagi." batin Farhan bergelut dengan pikirannya.

Jam Pelajaran Olahraga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang