Pemberitahuan sekolah di liburkan selama seminggu menjadi berita heboh. Dengan adanya surat yang dikeluarkan dari pihak sekolah.
Grup-grup kelas para siswa/i ramai yang kerap membahas hari libur. Beberapa menanggapi sangat senang karena libur adalah hal yang diidamkan oleh banyak pelajar.
Di samping itu, Ziah tiba-tiba memberi kabar lewat grup khusus berempat menyuruhnya untuk datang ke rumah Ziah.
Kini, Fathur, Farhan, dan Bara mereka bertiga setuju untuk datang. Dan kini mereka bertiga baru tiba di lokasi lima menit yang lalu. Mereka masih berada di area depan pintu rumah Ziah.
Sebab sejak bel rumah dibunyikan, tidak ada siapapun orang yang merespon dari dalam rumah. Mungkinkan penghuni rumah sedang pergi atau tidak mendengarnya. Ziah belum kunjung membuka pintunya.
Tidak lama suara motor memasuki halaman rumah Ziah. Sehingga membuat Fathur dan Farhan spontan menoleh ke belakang. Bara melihat ekspresi Fathur dan Farhan seolah melihat sesuatu ikut menoleh ke arah yang sama.
Tampak seorang dengan setelan hitam berjaket kulit, dan motor Rex-King. Seorang itu melepaskan helm, tampak lelaki tampan dengan alis tebal. Tiba-tiba tersenyum lebar hingga membuat lesung pipinya terlihat jelas.
Seorang itu dengan wajah cerianya bergegas mendekati Farhan, Fathur dan Bara. Seorang itu tanpa ragu menjabat tangan Farhan, Fathur dan Bara.
"Hai, gua Revo. Sepupunya Ziah. Salam kenapa yah Abang semua. Gua kelas 10, adek tingkat kalian di sekolah."
"Ouh ya-ya, salam kenal juga yah. Gue Farhan, sebelah gue Fathur dan sampingnya lagi Bara." Farhan dengan santai memperkenalkan temannya.
Bara tersenyum dengan antusias mengetikkan ponselnya. "Nama kamu siapa?" Bara menunjukkan layar ponselnya berupa aplikasi notebook.
"Hah, gue baru aja ngenalin diri, Bang." Revo mengatakan hal tersebut, melihat ekspresi Bara yang tampak mengangkat kedua alisnya bingung.
"Dia tunarungu, " ucap Farhan pelan.
"Ouhh yaa, maaf Bang. Kalau gitu gue ketik yah." Revo dengan canggung mengambil ponsel Bara membalas pertanyaan tersebut. "Gua Revo, kelas 10. Kita satu sekolah, Bang." Setelah menunjukkan hal tersebut, Bara mengangguk.
Revo seketika menunjukkan namanya menggunakan jemarinya. Mengisyaratkan dalam bentuk huruf satu persatu ke hadapan Bara sambil mengejanya.
"R-E-V-O H-A-D-E-M " Lalu tersenyum senang saat Bara mengangguk, mengerti apa yang diucapkan.
"Ayok masuk gaes, anggap rumah sendiri. " Revo kemudian membuka kunci pintu rumah Ziah. Lalu kami semua melepas sandal. Berjalan masuk ke dalam rumah minimalis yang ternyata dalamnya cukup luas.
Farhan dan Bara masuk mengekor di belakang Revo. Farhan menatap ke samping tidak ada Fathur lantas berbalik ke belakang. Di sana tampak Fathur masih termenung di depan pintu.
"Woi, Lo kenapa bengong?Ayok masuk, Thur." Fathur menghela napas panjang memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya.
Farhan menatap selidik Fathur yang masih terdiam beberapa saat."Lo kenapa menghela napas. Lo masih kepikiran soal kejadian kemarin?" tanya Farhan penasaran.
Fathur menggelengkan kepala, "Nggak, Bukan. Nanti gue cerita, yoklah masuk Han." Farhan mengangguk melihat Fathur mulai berjalan lebih dulu, kemudian Farhan mengimbangi langkahnya sejajar dengan Fathur.
"Ini kenapa sepi, orang tua Ziah kemana?" Revo berbalik menatap Fathur, kemudian menunjuk telunjuknya ke arah foto. Di sana terlihat gambar suami istri yang sedang foto di area persawahan.
![](https://img.wattpad.com/cover/362400009-288-k346194.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jam Pelajaran Olahraga
Mystery / ThrillerPelajaran Olahraga sebagai pelajaran yang diminati para siswa sebab tidak hanya dilakukan di kelas melainkan di luar kelas yakni lapangan. Bagaimana jika jam pelajaran olahraga itu menjadi momen jam paling mengerikan? Si tokoh utama lelaki bernama...