Extra Part : Paramitha Tribuana

45 3 0
                                    

Menjadi Ibu muda di usianya sekarang, Mitha kira rasanya akan sangat merepotkan dan berujung terkenan syndrom baby blues, karena ketidak siapannya dalam mental dan fisik. Tetapi, saat merasakannya langsung, Mitha pikir ini semua memang tak lebih dari mudah, namun mampu membuatnya bahagia.

Sebelum menjadi Ibu muda, Mitha juga harus di hadapkan oleh seorang pria yang telah menjadi suaminya sampai sekarang. Siapa kira kalau ia akan menikah bersama Raden Megantara, mantan sahabatnya dulu.

Berbagai sifat, sikap, dan tingkah laku yang di miliki Raden, sangat mampu dengan mudah membuat Mitha jengkel seketika. Kelakuan dan bicaranya tanpa berpikir terlebih dahulu, terkadang membuat Mitha mendadak berdebar---tak hanya dalam perasaan tapi juga emosi.

Ya!

Emosi.

Raden menjadi salah satu pemicu dari meningkatnya tensi darah Mitha dan munculnya keriput halus pada dahi Mitha. Bagimana tidak! Katanya bahkan salah satu hobinya sekarang itu, membuat Mitha marah!

Ya Tuhan!

Mitha pusing, pening berkelanjutan merasakan hidup satu atap dengannya. Tapi, dibalik semua sifat minus yang dimiliki Raden, tak heran juga rasanya kalau dia mampu memperlakukan Mitha dengan baik, dengan kasih sayangnya, dan dengan segala cara random yang selalu di lakukan tanpa rasa malu serta gengsi sekalipun.

Raden termasuk pria yang suka terang-terangan, berbeda jauh dengan Mitha yang suka kode-kodean dulu. Sifat random Raden, mampu di imbangi sekaligus dengan rasa tanggung jawabnya.

Kalau Radan berani berbuat, dia juga yang akan menanggung akibat.

Kalau Raden berani berbicara sompral dan random, maka dia juga yang akan menjelaskan alasannya dengan jujur.

Kalau Raden berani membuat Mitha kesal dan jengkel setengah kesetanan, maka dia juga yang akan kembali membuat Mitha merasakan kasih sayang tak terhingga.

Mitha memang bukanlah wanita pertama yang dicintai Raden, tapi dialah yang akan menjadi wanita terakhir dan hanya satu-satu yang ajan menjadi cinta Raden.

Rasanya sudah lebih dari cukup kebahagiaannya dengan Raden saat ini, melihat tumbuh kembang anak kami yang selalu kami abadian dengan goresan spidol permanen pada pintu kamar kami yang selalu mengukur setiap centi tinggi anak kami.
Berpuluh bahkan beratus poto yang kami abadikan untuk melihat setiap tumbuh kembang anak kami dari mulai, miring, tengkurap, mengangkat kepala, merangkak, berdiri, berjalan, berlari, bahkan sampai bersekolah.

Mitha sangat bangga pada dirinya dan Raden yang telah berhasil menjadi orangtua dengan cara parenting mereka sendiri. Meski di awal usaha mereka cukup melelahkan, namun hasilnya sangat membuat mereka puas akan usaha yang di keluarkan.

Berbicara mengenai anak, anak Mitha dan dan Raden sudah bertambah, menjadi 3 di usia pernikahan yang masih lumayan muda, memang terlihat tidak ada jeda yang cukup, tapi mereka mampu mengimbangi pertumbuhan anak mereka.

Selisih putri pertama dengan kedua adiknya sengaja tak di buat terlalu jauh, hanya sekitar satu atau dua tahun saja.

Kana Arunika, Anak pertama Mitha dan Raden yang kini sudah beranjak remaja menginjak umur 17 tahun dan aka segera masuk ke perguruan tinggi. Panggilannya Nika, wajahnya sangat mirip persis dengan Raden, tapi sikap keras kepala yang di miliki Nika mengalir dari darah Ibunya. Nika keras kepala, sangat keras kepala persis seperti Mitha.

Nuraga Auriga, Anak kedua Mitha dan Raden yang kini juga mulai mengikuti jejak sang kakak, akan naik ke kelas 12 SMA di umurnya yang menginjak 16 tahun wajahnya kian mirip kepada sang Ibu seperti hasik copy paste Mitha versi pria. Hanya beda satu tahun memang, tapi Raga sama sekali tak mau ketinggalan oleh sang Kakak. Jiwa ambisius yang dia miliki, berasal dari Raden lengkap dengan sifat tengil dan suka membuat orang jengkel.

Wedding Impossible [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang