Prolog

653 41 5
                                    

"Agatha, lo harus melakukan semua ini demi Mannaf!" ucap seseorang meyakinkan wanita yang bernama Agatha sambil menepuk pelan pundak Agatha.

Agatha menatap datar ke depan, merenungkan semua ucapan yang dikatakan oleh teman abangnya tersebut. Dia merasa bimbang antara melakukan semua perintah itu atau mengabaikannya? Di lain sisi dia tidak tega untuk melakukannya tapi di lain sisi juga dia tidak terima atas semua kejadian itu. Dia harus melakukan apa dengan semua kebimbangan yang dia rasakan? Dia takut salah jalan.

"Agatha pikiran dulu ya, bang." ucap Agatha lalu pergi meninggalkan seseorang yang tadi berbicara terhadapnya atau lebih tepatnya teman dari abangnya Agatha yaitu Mannaf.

Orang tersebut menatap khawatir ketika Agatha pergi meninggalkannya sendirian. "Semoga lo bisa mengambil tindakan yang tepat ya, Ta." ucapnya sambil menatap kepergian Agatha yang sudah tidak terlihat.

***

Hari senin emang merupakan hari yang menyebalkan bagi semua siswa. Karena mereka harus bangun lebih awal agar tidak telat mengikuti upacara. Namun, berbeda dengan Agatha dia malah terlihat bahagia untuk pergi ke sekolah. Karena hari itu merupakan hari pertama Agatha di sekolah barunya, sehingga membuatnya tidak sabar untuk pergi ke sekolah.

"Ma, Tata berangkat sekolah dulu ya." teriak Agatha sambil berjalan turun dari kamarnya.

"Kamu gak mau makan dulu?" tanya sang mama seraya berteriak yang sedang berada di dapur.

"Gak usah Ma, Tata makan di sekolah aja." jawab Agatha lalu berjalan keluar rumahnya untuk berangkat ke sekolah.

"Ayo, Mang. Kita berangkat!" ucap Agatha pada supirnya yang bernama Asep.

"Baik, Non. Monggo!" jawab Mang Asep sambil membuka pintu mobil untuk majikannya lalu dia berjalan masuk ke dalam mobil.

Mereka pun berangkat ke sekolah meninggalkan pekarangan rumah yang mewah dan aesthetic.

***

Suka? Jangan lupa di vote dan komen ya guyss!

Evil Beside AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang