06

205 19 5
                                    

"Lo gak papa?" tanya Rafka setelah membantu Aghata berdiri.

Aghata terdiam. "Ini saatnya untuk gue beraksi." batinnya sambil tersenyum sinis.

"Aduh!"

Tiba-tiba Aghata memegang kepalanya membuat Rafka dan orang-orang disekelilingnya menatapnya heran.

Rafka menatap Aghata heran dengan alis terangkat keatas. "Kenapa?" tanyanya to the point.

"Gak tau, tiba-tiba kepala gue sakit banget." ucap Aghata masih memegang kepalanya.

"AGHATAA!"

Teriakan Nara membuat semua mata tertuju padanya.

"Ta, lo gak papa kan?" tanya Nara khawatir sambil merangkul tubuh Aghata yang sedang lemas.

"Mending kalian bawa aja ke UKS!" suruh Rafka tegas.

Nara menatap Rafka tajam. "Kok kita? Yang bikin Aghata gini siapa? Hah?" ucapnya marah-marah pada Rafka.

Rafka memutar matanya malas. "Temen lo kan?" balas Rafka santai membuat Nara tambah marah.

"Tapi lo harus tanggung jawab Rafka!" marah Nara seraya menunjuk wajah Rafka dengan telunjuknya membuat wajah Rafka menjadi datar.

Rafka menghempas tangan Nara dengan kasar. "Gak usah tunjuk gw dengan tangan kotor lo itu!" ucapnya tajam membuat Nara menciut seketika.

Sedangkan teman-teman Rafka tidak ada yang berani melerai mereka, ketika melihat tatapan tajam Rafka yang mematikan itu seperti tatapan elang.

Aghata yang masih akting, hanya membatin kala mendengar pertengkaran Nara dan Rafka. "Nara berani juga," batinnya.

Tanpa aba-aba Rafka menghampiri Aghata lalu menggendongnya ala bridal style, sehingga membuat semua orang terkejut bukan main.

UWAAAA

Teriak semua murid yang melihat adegan itu.

"Woylah! Seorang Rafka menggendong cewek? sangat perlu untuk dipertanyakan, sejarang ini."

"Kok so sweet yaa."

"Gue juga pengen digendong Rafkaa!"

Kira-kira begitulah teriakan cewek-cewek pemuja Rafka. Rafka berjalan kearah uks melewati murid-murid yang memperhatikannya, tapi dia tidak memperdulikannya.

"Yes, misi berhasil." batin Aghata dalam gendongan Rafka.

"Rel, itu beneran Rafka?" tanya Radit tercengang ketika melihat aksi tiba-tiba Rafka.

"Iya, Dit. Itu Rafka, sahabat kita." jawab Karel tercengang juga dengan perilaku Rafka.

"Speechless."

Thalia juga kaget dengan sikap tiba-tiba Rafka, Namun dia dengan cepat sadar.

"Ra, ayo susul mereka!" ajak Thalia saat sadar dari keterkejutannya.

"Hm."

Thalia dan Nara pun berlari menyusul Rafka dan Aghata. Karel menyadari kedua sahabat Aghata pergi menyusul Rafka dan juga Aghata pun mengajak Radit juga untuk menyusul mereka ke UKS.

"Dit, ayo ke UKS!" ajak Karel sambil menepuk pelan lengan Radit.

Radit menatap bingung. "Hah, ngapain?" tanyanya bingung.

"Udah, ayo!"

"Ish! Iya, iya."

Karel dan Radit pun menyusul Thalia dan Nara ke ruang UKS. Sedangkan dari kejauhan terdapat seseorang yangs sedang mengepalkan kedua tangannya tanda marah, saat melihat Rafka menggendong Aghata.

Evil Beside AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang