"Jadi, gimana?" tanya Karel saat sudah duduk di meja belajar kamar Rafka.
Mereka bertiga kini sudah berada di rumah Rafka, lebih tepatnya di kamarnya.
"Gue pengen nembak Aghata di pantai besok, tapi..."
Rafka menggantung ucapannya membuat kedua sahabatnya semakin penasaran.
"Tapi kenapa?" tanya Radit.
"Tapi gue harus ngurusin dua manusia setan dulu."
Jawaban Rafka itu pun membuat keduanya kebingungan. "Siapa?" tanya Karel.
"Stevi dan Laskar."
Karel dan Radit pun saling pandang, "Kenapa mereka?" tanya Karel.
"Mereka mau ngelakuin rencana jahat dengan cara menculik Aghata. Apalagi tadi gue gak sengaja melihat Damar dan Agra ikut ngebantuin mereka," jelas Rafka.
"Mereka kenapa dah? Kocak banget, rencananya juga gak bermutu banget. Masa penculikan sih, gak jelas! Apalagi si Damar dan Agra ikut-ikutan, makin gak jelas!" kata Karel geram.
"Betul, aing setuju," sahut Radit dengan bahasa sundanya.
"Terus rencana lo apa?" tanya Karel penasaran.
Rafka menatap serius kedua temannya sebelum menjelaskan semua rencana yang akan dia lakukan bersama Aghata dan kedua sahabat Aghata.
Dilain tempat, Aghata yang baru sampai di rumahnya pun langsung menelpon bang Gilang untuk bertanya tujuan dia nyuruh Aghata mengikuti rencana yang akan dilakukan oleh Stevi dan Laskar, dia juga akan bertanya darimana bang Gilang mengetahui rencana Stevi dan Laskar.
"Halo, bang. Kenapa Aghata disuruh ikuti rencana Stevi?" tanya Aghata to the point setelah telpon sudah tersambung.
"Pelan aja Aghata! Jangan ngegas kaya gitu," jawab Gilang diseberang sana.
"Kenapa bang? Kenapa Aghata disuruh ikuti rencana Stevi? Dan kenapa bang Gilang bisa tau rencana Stevi?" tanya Aghata bertubi-tubi mengabaikan ucapan Gilang barusan.
"Ok, oke, abang kasih tau alasannya. Jadi, kenapa abang nyuruh kamu buat ikuti rencana si Stevi itu karena abang pengen Rafka masuk ke jebakan abang." jelas Gilang dibalik telpon.
Aghata mengerutkan keningnya, "Jebak si Rafka?" batinnya.
"Maksudnya?" tanya Aghata.
"Ta, kamu gak sadar kah kalau Rafka itu udah mulai suka sama kamu, cinta sama kamu. Jadi, nanti pas kamu di culik, pasti Rafka bakalan khawatir banget sama kamu Ta, dan dia bakalan cari kamu sampai ketemu. Nah, disitulah rencana abang dimulai, nanti Bagas akan menghajar Rafka sampai dia mati!" jawab Gilang sambil tersenyum miring dibalik telponnya itu.
"Bentar, kok bang Gilang bisa tau rencana Stevi? Tau darimana?"
"Adalah, kamu gak perlu tau. Yaudah abang tutup dulu ya, jangan lupa loh Ta. Kamu harus ikuti rencana Stevi!"
Belum sempat Aghata menjawab, tiba-tiba sambungan pun terputus.
"Gimana nih, gue ikutin gak ya? Bingung banget," Aghata mengacak rambutnya, lalu dia merebahkan dirinya diatas kasur.
"Kalau gue ikutin, gue gak bisa dong jadi pasangan Rafka di malam festival nanti. Tapi, kalau gue gak ikutin bang Gilang marah nanti sama gue. Karena kan tujuan gue ke Jakarta itu untuk balas dendam ke Rafka," lanjutnya bimbang.
"AARGHH."
"Tau ah, mending gue tidur aja. Siapa tau dapat petunjuk."
Lalu Aghata memejamkan matanya, dia mengistirahatkan sejenak tubuhnya dan pikirannya yang mumet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evil Beside Angel
Teen FictionTidak semua orang sifatnya akan sesuai dengan wajahnya yang terlihat baik, bisa jadi sebaliknya. Begitulah kisah dari salah satu remaja yang bernama Agatha, dia menyukai seorang pria di sekolah barunya yang membuatnya nekad untuk mengejarnya lebih d...