24

147 11 3
                                    

Rafka menghentikan motornya didepan rumah Aghata. Setelah menukarkan motornya tadi, dia lanjut mengantarkan Aghata ke rumahnya.

"Makasih ya, Raf," ucap Aghata setelah turun dari motor Rafka.

"Hm, sama-sama," jawab Rafka seraya membuka helmnya.

"Raf," panggil Aghata.

"Hmm."

"Nanti malam lo sibuk gak?" tanya Aghata.

"Nggak, kenapa emang?" tanya balik Rafka seraya menatap wajah Aghata.

"Gue mau ngajak lo keluar." balas Aghata tersenyum manis, "Semoga aja Rafka mau," lanjutnya dalam hati.

"Keluar kemana?" tanya Rafka.

"Ngedate," jawab Aghata dengan senyum manisnya.

Sedangkan Rafka yang melihat senyum manis Aghata pun tanpa sadar dia ikut tersenyum. Hal tersebut membuat Aghata menatap kaget pada Rafka.

"Rafka barusan senyum?" tanya Aghata dalam hati, "Apa mungkin dia udah mulai suka sama gue?" lanjutnya tersenyum miring.

"Gimana?" tanya Aghata memastikan karena Rafka lama jawabnya.

"Boleh, jam berapa?" balas Rafka.

"Emm, jam tujuh gimana?" ujar Aghata meminta persetujuan Rafka.

"Boleh."

"Oke, nanti jam tujuh gue tunggu lo," ucap Aghata tidak lupa dengan senyum manisnya, "Yaudah gue masuk dulu," lanjutnya berpamitan.

Rafka hanya menganggukkan kepalanya sambil melihat Aghata yang berjalan masuk kedalam rumah.

"OH, IYA RAF. JAKETNYA GUE BALIKIN BESOK YA!" teriak Aghata ketika mengingat jaket Rafka sedang dia pake sekarang.

"IYA."

Setelah itu, Aghata sudah masuk kedalam rumah. Tapi, Rafka masih bertengger didepan rumah Aghata sambil melihat keindahan rumah Aghata.

"Aghata lucu juga," ucapnya tersenyum manis.

Setelahnya, dia memakai helmnya dan menyalakan motornya lalu menjalankannya pergi meninggalkan pekarangan rumah Aghata.

Sedangkan Aghata yang melihat kepergian Rafka dari atas kamarnya itu langsung tersenyum miring, seperti ada sebuah rencana yang sedang dia pikirkan.

"Rafka, gue yakin lo udah jatuh cinta sama gue," ucapnya tersenyum miring.

Lalu dia berjalan ke kasurnya sambil mengambil handphonenya dan menekan nomer Galang untuk ia telpon.

"Halo, bang. Nanti malam tolong abang suruh orang buat serang Rafka! Soalnya nanti malam Aghata bakal ngedate sama Rafka," ucap Aghata sambil tersenyum jahat.

"Oke, Aghata. Kamu tenang aja, nanti abang akan suruh orang buat serang Rafka," jawab Galang diseberang sana.

"Bagus! Yaudah, aku tutup dulu telponnya," balas Aghata lalu mematikan sambungannya.

"Dengan bikin Rafka babak belur sampai sakit nanti, gue bakalan lebih mudah buat datang kerumahnya dengan alasan menjenguknya," monolog Aghata.

"Dengan begitu, gue bisa cari tau tentang Rafka yang sebenarnya," lanjutnya dengan ekspresi serius.

***

Damar dan The Dangers terus mencari jejak Rafka. Namun, mereka belum juga menemukan sosok Rafka. Damar pun menghentikan motornya diikuti juga dengan yang lainnya.

"Ah, tai! Kemana sih si Rafka." marah Damar seraya membuka helmnya.

"Udahlah, Mar. Kita langsung samperin ke markasnya, atau enggak nanti malam kita serang markasnya!" saran Agra setelah membuka helmnya juga.

Evil Beside AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang