Matahari sudah menunjukkan wujudnya yang menandakan hari sudah mulai pagi. Manusia-manusia juga sudah mulai melakukan aktivitasnya kembali. Begitu juga dengan dua manusia yang sedang bertengkar kecil karena seragam.
"Udah, lo pake seragam gue aja!"
"Gak mau! Kalau gue pake punya lo, Lo mau pake apa Rafka?"
"Gampang itu mah, nanti gue tinggal pake seragam gue yang lama."
"Pokoknya gue gak mau! Gue mau pulang aja dan pake seragam gue sendiri."
Aghata dan Rafka sedang meributkan sesuatu yang tidak penting yaitu seragam. Mereka berdua bangun kesiangan sehingga membuat keduanya panik, lebih tepatnya Aghata.
Rafka menyarankan Aghata untuk memakai seragamnya terlebih dahulu nanti di sekolah tinggal ganti rok aja. Karena waktunya mepet kalau pulang ke rumah Aghata terlebih dahulu. Sedangkan Aghata tidak mau mengikuti saran Rafka, dia gak mau anak sekolah curiga kalau mereka tinggal serumah semalam.
Meskipun Aghata di kenal cewek yang tidak tau malu karena sudah mengejar-ngejar cowok yaitu Rafka. Tapi tetap saja dia gak mau di tuduh aneh-aneh karena tinggal serumah dengan Rafka, padahal itu kan gak sengaja.
Rafka menghembuskan nafasnya kasar, "Oke, fine. Tapi kalau telat jangan salahin gue ya!" putusnya.
Aghata mengembangkan senyumnya, "Iya, kamu tenang aja Rafka sayang. Aku gak bakalan marah sama kamu kalau kita telat," jawabnya dramatis membuat Rafka menatap jijik.
"Yaudah, bentar gue mau ganti baju dulu!" ucap Rafka lalu berjalan kearah kamarnya dengan membawa seragam di tangannya yang tadi mau dia kasih ke Aghata tapi tidak jadi.
"Oke, sayang."
Karel dan Radit memarkirkan motornya di parkiran sekolah. Mereka datang tepat waktu karena matpel pertama mereka adalah guru yang sangat galak. Jadi, mereka tidak mau terlambat. Lalu mereka turun dari motornya dan berjalan meninggalkan parkiran. Selama berjalan di koridor, Karel dan Radit membincangkan sesuatu yang sangat serius.
"Dit."
"Hm."
"Gue mau ngomong sama lo."
"Yaelah, mau ngomong aja masih bilang. Tinggal ngomong aja napa, orang kita lagi sebelahan gak jauhan."
Raut wajah Karel seketika menjadi serius, "Semalam gue ngeliat Rafka terkapar di jalan," ucapnya membuat Radit langsung menatap penasaran.
"Kok bisa? Dia di hajar siapa?" tanya Radit.
"Gue gak tau. Tapi, semalam gue juga ngeliat Aghata yang lagi nolongin Rafka," jawab Karel jujur, "Tapi, yang bikin gue curiga itu si Thalia. Semalam gue ngeliat dia ngintipin Rafka dan Aghata di balik pohon yang gak jauh dari tempat Rafka dan Aghata." lanjutnya menjelaskan semuanya yang dia lihat semalam.
"Thalia?" tanya Radit dengan wajah bingung.
"Iya."
"Ngapain dia?"
Karel mengendikkan bahunya tidak tau. Tanpa terasa, mereka pun sudah sampai didepan kelasnya.
"Yaudahlah, mungkin dia cuman kebetulan lewat kali," kata Radit berpikir positif. Lalu dia masuk kedalam kelas diikuti Karel dibelakangnya.
***
Bel masuk sudah berbunyi, semua murid SMA Galaxy berhamburan memasuki kelasnya masing-masing. Sedangkan Rafka dan Aghata yang datang telat, harus terperangkap diluar sekolah karena gerbangnya sudah ditutup rapat oleh satpam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Evil Beside Angel
Teen FictionTidak semua orang sifatnya akan sesuai dengan wajahnya yang terlihat baik, bisa jadi sebaliknya. Begitulah kisah dari salah satu remaja yang bernama Agatha, dia menyukai seorang pria di sekolah barunya yang membuatnya nekad untuk mengejarnya lebih d...