Hari sudah mulai petang, matahari pun perlahan sudah mulai tenggelam. Semua aktivitas pun sudah selesai, sudah saatnya untuk mereka pulang ke rumahnya masing-masing. Begitu pun dengan anak sekolah, murid-murid SMA Galaxy sekarang sudah berhamburan keluar sekolah untuk pulang ke rumahnya masing-masing.
Sebelum beneran pulang, mereka menyempatkan sebentar ke mading sekolah untuk melihat pengumuman tentang festival besok lusa. Aghata dan kedua temannya sedang berjalan santai kearah mading, mereka juga penasaran dengan tema festival sekolah besok lusa.
"Wah temanya elegant in black and white!" ucap Nara dengan takjub.
"Gue harus pake baju yang mana ya? Pokoknya gue harus tampil cantik!" lanjutnya seraya memikirkan penampilan yang bagus di otaknya.
"Gue juga harus tampil cantik agar Rafka terpukau dengan kecantikan gue!" batin Aghata tersenyum manis.
"Tampil apa adanya aja Nar," sahut Thalia.
"Ya nggaklah! Masa iya seorang Nara berpenampilan biasa aja, rugi dong," balas Nara.
Thalia memutar matanya, "Serah Lo deh."
"Oh, iya. Kalian gak ada niatan buat daftar gak?" tanya Nara tiba-tiba.
Thalia menyatukan alisnya tidak paham, "Daftar apaan?"
Nara menghembuskan nafasnya kasar, "Daftar buat festival besok lusa lah," jawabnya geram.
"Owh."
"Gue sih pengen, tapi.."
Aghata sengaja memotong ucapannya, sehingga membuat kedua temannya menatapnya dengan penasaran.
"Tapi apa?" tanya Nara.
"Tapi... gue gak punya bakat," jawab Aghata seraya menyengir.
Thalia dan Nara memutar matanya, "Ya kalau gak punya bakat gak usah daftar!" ucap Thalia. Sedangkan Aghata hanya menyengir tanpa dosa.
"Oh iya, dengar-dengar nih katanya bakalan ada dansa-dansanya gitu," sahut Nara dengan semangat.
"Dansa?" tanya Aghata memastikan.
Nara menganggukkan kepalanya mantap. "Heem."
"Bisa nih gue dansa bareng Rafka di festival nanti," batin Aghata tersenyum manis.
***
"Rel, di festival nanti kan bakalan ada dansa gitu ya. Nanti lo bakalan dansa sama siapa?" tanya Radit, "Oh, iya gue lupa lagi, lo kan gak punya pasangan. Jadi, lo gak bakalan ikut dansa dong," lanjutnya menjawab pertanyaannya sendiri.
Sedangkan Karel yang mendengar celotehan Radit pun menghembuskan nafasnya kasar. "Dia yang tanya, dia juga yang jawab. Dasar manusia aneh," batinnya melirik sinis pada Radit yang sedang berjalan disampingnya.
"Kalau lo Raf?" tanya Radit pada Rafka yang sedang jalan fokus ke depan.
"Maybe Aghata," jawab Rafka tanpa mengalihkan pandangannya.
Radit dan Karel yang mendengarnya pun langsung senyam-senyum. "Ekhm, ada yang mulai jatuh cinta nih," sindir Karel.
"Iya, nih Rel. Dulu aja sok nolak, eh sekarang malah sangat brutal," sahut Radit.
Sedangkan Rafka yang disindir pun tidak menanggapinya, dia seakan-akan menganggap sindiran kedua temannya itu hanya angin lalu. Saat sedang fokus jalan, dia tidak sengaja melihat Aghata dan kedua temannya sedang berdiri didepan mading. Seketika senyum manis terukir di wajah tampannya Rafka.
Lalu dia pun berlari menghampiri Aghata, dan meninggalkan kedua temannya yang masih asik menyindirnya.
"Eh, Rafka! Main tinggal aja lo ya," teriak Radit dengan ekspresi kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Evil Beside Angel
Genç KurguTidak semua orang sifatnya akan sesuai dengan wajahnya yang terlihat baik, bisa jadi sebaliknya. Begitulah kisah dari salah satu remaja yang bernama Agatha, dia menyukai seorang pria di sekolah barunya yang membuatnya nekad untuk mengejarnya lebih d...