Setelah bermain catur bersama teman-temannya, kini Karel sudah mau bersiap-siap untuk pulang. Karena dirumahnya cuman ada mamanya, jadi dia gak mau pulang terlalu larut takut mamanya kenapa-kenapa jika ditinggal terlalu lama. Apalagi saat malam, karena biasanya waktu malam itu banyak sekali orang jahat yang ingin berbuat suatu hal yang tidak baik, seperti mencuri dan lain sebagainya.
"Guys, gue pulang dulu ya!" pamitnya seraya memakai jaket.
"Kok udah mau pulang sih Rel," jawab Adit.
"Iya, Dit. Mama gue sendirian dirumah," balas Karel.
Semuanya mengangguk paham, lalu Karel mengambil kontak motornya sebelum pergi meninggalkan teman-temannya yang masih main catur di markas.
"Gue balik duluan ya, bye."
"Yoi."
Karel pun berjalan keluar markas dan menuju ke tempat motornya berada. Lalu dia menjalankan motornya meninggalkan markas The Halcón.
Gelapnya malam yang dipadukan dengan sinar rembulan, memberikan kenyamanan bagi seseorang yang sangat menyukai astrophile. Bukan hanya itu, malam merupakan tempat ternyaman untuk menggalau, karena malam mempunyai atmosfer yang tenang dan sejuk. Sebab itulah banyak orang yang menyukai malam dibandingkan siang.
Kini Karel sedang menikmati sejuknya malam hari dengan mengendarai motor secara perlahan. Dia sengaja memperlambat jalannya agar dia bisa menikmati sejuknya udara saat malam hari.
Saat sedang asik menikmati kesejukan udara, dia tidak sengaja melihat sesosok perempuan yang dia kenali. Karel pun menghentikan motornya dipinggir jalan yang sepi.
"Wait, kok gue kayak gak asing ya sama itu cewek." ucapnya melihat kearah cewek dibalik pohon yang sedang menatap kedepan.
Karel pun mengikuti arah pandangan cewek tersebut. Betapa terkejutnya dia kala melihat Rafka sahabatnya terkapar dijalan.
"Hah, Rafka!" ucapnya kaget.
"Kenapa Rafka bisa terkapar seperti itu?" lanjutnya bertanya-tanya. Lalu dia mengalihkan tatapannya kembali pada cewek berhodie hitam yang ada dibalik pohon.
"Tapi yang gue curigain sekarang yaitu cewek dibalik pohon itu, kenapa dia memperhatikan Rafka dan Aghata? Apa mungkin dia yang udah bikin Rafka terkapar? Mending sekarang gue samperin aja itu cewek." ucapnya dengan wajah serius lalu dia turun dari motornya dan berjalan menghampiri cewek itu.
***
Gilang Raya Kanagara atau lebih singkatnya Gilang Kanagara. Dia merupakan sahabat dari Abrisam Mannaf Vishaka yang biasa dipanggil Mannaf. Mannaf merupakan kakak kandung dari Aghata Cheryl Zefalika.
Mannaf dan Gilang sudah bersahabatan sejak duduk dibangku SMP, persahabatan mereka sangat harmonis tidak ada pertengkaran hebat dalam persahabatan tersebut. Namun, sejak kedatangan seorang cewek persahabatan mereka mulai tidak karuan.
Cewek tersebut bernama Arsyila Nadine Cindyara yang biasa dipanggil Syila. Gilang sudah menyukai Syila sejak pertama kali dia masuk SMA, dulu dia tidak berani mengungkapkan perasaannya karena pada waktu itu Syila sudah mempunyai kekasih, bahkan sahabatnya sendiri pun tidak mengetahui jika Gilang menyukai Syila.
Dan pada saat memasuki kelas 11 SMA, Syila sudah putus dengan kekasihnya. Hal itu membuat perasaan Gilang sangat bahagia, karena dia masih punya kesempatan untuk bisa deketin cewek yang dia suka.
"Naf, gue mau nembak cewek," ucap Gilang tersenyum lebar sambil menatap sahabatnya.
Mannaf melotot kaget. "Tiba-tiba banget Lang?" tanyanya tidak menyangka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Evil Beside Angel
Teen FictionTidak semua orang sifatnya akan sesuai dengan wajahnya yang terlihat baik, bisa jadi sebaliknya. Begitulah kisah dari salah satu remaja yang bernama Agatha, dia menyukai seorang pria di sekolah barunya yang membuatnya nekad untuk mengejarnya lebih d...