Aghata membawa Rafka ke UKS untuk mengobati luka Rafka yang sudah agak kering.
"Duduk!" perintah Aghata saat sudah berada didalam UKS. Lalu dia berjalan mengambil obat penyembuh luka yang sudah tersedia di UKS.
Saat masuk kedalam UKS tidak ada penjaganya, biasanya yang menjaga UKS adalah Cia. Tapi, gak tau kenapa dia tidak ada di UKS. Sehingga Aghata dan Rafka hanya berdua saja.
"Lo gak usah ngobatin luka gue! Ini udah kering." tolak Rafka ketika melihat Aghata menuangkan betadine pada kapas.
"Sstt, Mending lo diem aja! Kalau luka lo gak diobatin nanti bisa infeksi." ucap Aghata menempelkan kapas yang berisi betadine itu pada sudut bibir Rafka.
Rafka memperhatikan gerak-gerik Aghata yang sedang fokus mengobati lukanya. "Sedang fokus gini aja dia tetap cantik." pujinya dalam hati seraya menatap lekat wajah Aghata.
Sedangkan Aghata yang sedang fokus mengobati luka Rafka itu sampai tidak sadar jika dari tadi dirinya ditatap sama Rafka.
"Raf, kenapa lo bisa luka kayak gini?" tanya Aghata masih fokus ngobatin luka Rafka.
Rafka tidak menjawab pertanyaan Aghata, dia masih sibuk menatap kecantikan cewek didepannya itu.
"Raf."
"Rafka, kok gak jawa-" ucapan Aghata terpotong ketika melihat Rafka menatapnya dengan lekat.
Mereka berdua pun saling tatap, tatapan seperti orang yang sedang jatuh cinta. Terlalu sayang untuk mengalihkan tatapannya, karena sudah terlanjur melekat.
"Apa-apaan ini kenapa gue jadi deg-degan begini." ucap Rafka dalam hati.
"Rafka, sebentar lagi lo bakalan suka sama gue! Dan gue bakalan ngehancurin lo setelah itu." batin Aghata tertawa jahat.
"Raf, lo udah suka ya sama gue." ucap Aghata membuat Rafka tersadar.
Rafka menggaruk kepalanya. "A-apaan sih, siapa yang suka sama lo dah." balasnya sewot. Lalu dia berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan Aghata.
"Eh, Rafka itu lukanya belum selesai yang diobatin!" teriak Aghata ketika melihat Rafka pergi begitu saja.
"BIARIN AJA!"
Aghata menghembuskan nafasnya kasar. "Dasar manusia gak tau berterima kasih!"
***
Laskar memasuki kelasnya, setelah duduk di kursinya dia melihat ke sekitar untuk mencari Aghata.
"Aghata gak masuk kah?" tanyanya dalam hati.
Panjang umur, Aghata baru saja memasuki kelas membuat Laskar yang melihatnya pun tersenyum tipis.
"Ternyata dia masuk." batinnya melihat Aghata dengan senyuman manis.
"Hai, guys!" sapa Aghata setelah duduk di kursinya.
Thalia dan Nara langsung menatap serius orang yang baru saja duduk tersebut, siapa lagi kalau bukan Aghata.
Sedangkan Aghata menatap bingung pada dua temannya itu. "Kalian berdua kenapa natap gue kayak gitu?" tanyanya seraya melihat kedua temannya bergantian.
"Ta, sekarang lo cerita sama kita berdua! Kenapa tadi lo bisa berangkat bareng sama Rafka?" tanya balik Thalia dengan serius.
Laskar yang mendengar percakapan Thalia, Nara dan Aghata dari jauh pun langsung mengerutkan keningnya. "Aghata berangkat bareng sama Rafka?" ucapnya menatap kearah Aghata dan kedua temannya.
Aghata menggaruk kepalanya. "Panjang ceritanya." ucapnya tersenyum canggung.
"Pendekkan!" sahut Nara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evil Beside Angel
Fiksi RemajaTidak semua orang sifatnya akan sesuai dengan wajahnya yang terlihat baik, bisa jadi sebaliknya. Begitulah kisah dari salah satu remaja yang bernama Agatha, dia menyukai seorang pria di sekolah barunya yang membuatnya nekad untuk mengejarnya lebih d...