cerai?

3.4K 212 53
                                    

"sekarang, apa yang di rasain heum?". Tanya Salma yang sedang telaten membersihkan tubuh suaminya itu dengan kain lap kecil itu untuk membersihkan suaminya itu.

"Sal, aku bukan anak kecil yang di lap kaya gini". Protes Rony yang di perlakukan seperti anak kecil.

Wajah Salma malah mendekat ke arah Rony. Menatap nya dari dekat membuat Rony sedikit menahan nafas nya karena salting melihat wajah istrinya itu yang tanpa olesan make up itu.

"Kan emang anak kecil. Bayi gede nya Caca ini. Kalau lagi sakit, ga boleh di tinggal sebentar, mau nya di peluk terus di pukpuk telus". Salma seperti berbicara dengan anak kecil dengan wajah gemas nya. Membuat Rony harus menahan kegemasan nya dengan istri nya itu.

"Siapin baju kantor aku. Aku mau ke kantor hari ini". Rony mengalihkan tatapan nya ke arah lain, karena tidak kuat menatap wajah cantik istrinya itu.

"Ga ada kantor hari ini. Aku udah bilang papah, kalau kamu ga masuk kantor hari ini". Ucap tegas Salma dan lagi lagi mendapatkan tatapan tajam oleh Rony.

"Sal, kenapa main minta izin si?. Aku itu ada meeting". Kata Rony dengan nada sedikit ngegas.

"Bisa ga, ga usah ngegas?. Aku ngomong dari kemarin baik baik sama kamu, karena mau minta maaf. Dan aku lakuin itu pun karena buat kebaikan kamu. Tapi kamu selalu ketus sama aku. Aku cape ya mas, udah hampir mau 2 bulan kamu giniin aku. Aku cape lama lama". Rony yang sudah tidak tahan. "Kalau kamu mau ke kantor dengan alasan banyak kerjaan, tapi ternyata mau ketemu sama Anggi. Silahkan, aku ga akan hadang kamu lagi". Omel Salma yang sudah tidak tahan lagi melihat tingkah laku suami nya itu.

Dengan menahan tangisan nya itu, Salma pun memberikan baju bersih kepada suaminya itu. Lalu, dirinya beranjak dan memilih baju kerja suaminya itu. Dan ia taruh di sofa kamar itu. "Itu baju kerja kamu. Aku juga ga jadi libur kerja, aku pamit kerja. Assalamualaikum ". Pamit Salma yang langsung mengambil Jaz dokter nya itu lalu pergi begitu saja tanpa Salim kepada suaminya.

Namun, sebelum Salma berlari ke pintu keluar itu. Rony terlebih dahulu berlari kencang. Lalu mengunci kamar itu.
"Kenapa di kunci si?!. Bukain, aku mau ke rumah sakit". Kesal Salma.

"Bagus kaya gitu?. Suaminya lagi sakit malah mau masuk kerja?". Tanya dingin Rony.

"Mau kamu apa si?. Kamu loh yang bilang sendiri tadi. Kamu mau maksain kerja kan?. Yaudah, buat apa aku di rumah?. Toh kamu juga kerja ya jadi...". Mulut bawel Salma di bungkam oleh tangan Rony. "Bawel.. aku ga nyuruh kamu kerja. Aku laper, aku mau sarapan SOP buatan kamu sama ayam goreng". Rony.

Rony juga merasa bersalah. Dia mengakui apa yang ia perbuat itu adalah salah. Mendiamkan istri nya berbulan bulan. Dan tak bisa di pungkiri, Rony pun merindukan istri nya itu. Bahkan, pekerjaan kantor pun sangat amat berantakan ketika dirinya harus seperti ini dengan istri nya agar memberi efek jera kepada istrinya.

"Aku ga bisa. Aku sibuk. Minta sama Anggi aja sana". Sekarang malah Salma yang berucap ketus kepada Rony.

"Kamu bilang aku ketus, tapi itu kamu ketus". Rony.

"Aku kan ngikutin suami aku. Suami aku ketus ya aku juga ketus lah. Adil kan?". Salma.

"Nabila hamil". Itulah alasan mengapa Rony sangat amat kesal dan sangat susah memaafkan istri nya itu karena menyembunyikan pernikahan adiknya dengan Paul kepada Rony.

2 Minggu yang lalu, sebenarnya Rony ingin sekali berbicara hati ke hati kepada istrinya itu. Ingin menyelesaikan masalah diantara mereka, karena bagi Rony semuanya sudah terlanjur dan toh Rony sudah mengetahui nya.

Akan tetapi, Rony menerima bahwa Nabila hamil kala dirinya membawa adik nya itu ke rumah sakit. Membuat Rony mengurungkan niat nya itu dan marah pada dirinya sendiri yang tidak bisa menjaga adik nya itu.

2 Hati 1 CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang