pergi

2.6K 214 27
                                    

Kala itu Nabila dan Paul jadi untuk pulang ke Jakarta. Karena, mereka mendapatkan pesan dari Salma. Bahwa, lusa nya Rony dan Salma sudah pulang ke Jakarta.

"Papah kemana?. Ko ga ada ya di rumah?". Nabila langsung bertanya keberadaan papah nya itu yang tak ada di rumah untuk menyambut kepulangan anak anak mereka.

"Papah masih ada di kantor sayang. Tadi ngabarin aku". Paul dengan nada lembut nya.

"Yaudah yuk masuk ke kamar aku dulu, istirahat dulu". Nabila seperti nya sudah tidak mau berpisah kepada suaminya itu. Tapi, mau tidak mau mereka seperti biasanya harus berpisah lagi selama Rony belum mengetahui tentang pernikahan mereka berdua.

"Temenin aku dulu di rumah. Lagian, kak bas ga pulang hari ini". Rengek Nabila dengan wajah memohon nya. Karena, sungguh dia masih sangat ingin bersama sama suaminya itu.

"Yaudah iya.. yuk ke kamar, kita bersih bersih terus istirahat". Untung saja tadi di perjalanan mereka sempat beli makan dulu dan makan di mobil. Sehingga saat sampai di rumah mereka tinggal bersih bersih dan langsung beristirahat.

Setelah bersih bersih, mereka berdua pun langsung mengistirahatkan tubuh mereka di kasur empuk itu.

Nabila langsung menghadap suaminya itu dan memeluk suaminya, lalu menenggelamkan wajahnya di dada bidang suaminya itu dengan nyaman.

"Selamat istirahat". Ucap Paul dan memberikan kecupan di kepala istrinya itu.

Akan tetapi, bukan nya tidur. Nabila malah seperti gangsing. Kesana kemari. Dirinya sedang mencari posisi nyaman agar bisa tertidur dengan nyenyak karena dirinya benar benar sangat mengantuk dan juga lelah.

"Kenapa heum?. Ko tidur nya kesana kemari. Sini peluk aja". Kala pelukan itu di lepas oleh Nabila.

"Belum dapet posisi tidur yang nyaman". Rengek Nabila.

"Sini aku peluk aja, biasanya kalau tidur di peluk aku langsung tidur". Paul merentangkan tangan nya agar istrinya itu masuk ke dalam pelukan nya lagi.

"Pinggang aku rasanya sakit, jadi nya ga nyaman". Nabila memang mengeluh pinggang nya sakit sebelum mereka berangkat ke Jakarta. Dan Paul di pesawat pun dengan setia mengusap punggung istri nya itu dengan sabar.

"Kenapa ga bilang kalau pinggang nya sakit sayang. Yaudah hadap sana, sini aku usap usap lagi kaya di pesawat tadi". Paul.

"Ga usah, kamu tadi sepanjang perjalanan udah usap usap pinggang aku. Kamu istirahat aja dulu. Nab gpp ko". Nabila merasa tidak enak kepada suaminya itu.

"Ga cape ko. Udah hadap belakang. Aku usap usap sambil aku peluk. Kamu juga istirahat. Besok ada mata kuliah kan?". Paul yang sudah tau jadwal jadwal kuliah istri nya itu. Agar bisa lebih mengatur pertemuan mereka di belakang Rony.

"Gini aja". Nabila memeluk suaminya dan tangan kanan Paul mengusap pinggang istrinya itu dan tangan kirinya sebagai bantalan istri nya itu.

"Iya gpp senyaman nya sayang aja. Udah ya tidur, mata kamu udah keliatan cape banget". Paul langsung mengusap usap punggung istri nya itu membuat Nabila nyaman dan pinggang nya terasa membaik. Lalu, beberapa menit kemudian istri nya itu sudah memejamkan mata dengan rapat.

Paul yang juga merasa lelah, perlahan matanya pun tertutup rapat dan perlahan menghentikan usapan nya itu dan ikut tertidur.

Sementara itu, Rony yang sehabis bertemu dengan seseorang. Ia langsung pulang ke rumah omah nya Salma dengan wajah yang sangat amat marah.

"Omah, Salma mana?". Untuk pertama kalinya Rony memberikan tatapan dingin ke omah nya Salma.

"Ada di kamar nya. Lagi beresin koper". Omah yang merasakan kemarahan terpendam Rony.

2 Hati 1 CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang